30

13.7K 514 4
                                    

saat jihan ingin memanggil pras untuk sarapan, dirinya mendengar suara seseorang muntah-muntah di kamar mandi, ia pun segera berjalan ke arah kamar mandi.

"kakak kenapa?" tanya jihan panik ketika melihat pras muntah-muntah di wastafel.

"ga tau, perutku mual dari tadi malem" jawab pras, ia mengusap bibirnya nya.

jihan memijat tengkuk sang suami.

"ke dokter yuk" ajak jihan.

"ga usah, nanti reda sendiri" ucap pras.

"periksa aja" ucap jihan bersikukuh.

"ya udah panggil dokter nya kesini aja" ucap pras.

jihan mengangguk dan ia segera menghubungi mala untuk memanggil sang dokter.

setelah pras merasa lebih baik, jihan menuntun pras keluar kamar mandi, dan mendudukkan nya di soffa kamar.

"tapi badan kakak ga anget" ucap jihan seraya menyetuh kening pras.

"ngerasa mual terus pusing doang" ucap pras.

jihan mencemaskan keadaan suaminya itu, beberapa puluh menit kemudian mala masuk ke dalam kamar bersama dokter keluarga adiwiguna, jihan pun menuntun pras berbaring di tempat tidur untuk di periksa, setelah itu sang dokter langsung memeriksa keadaan sulung dari keluarga adiwiguna tersebut.

"gimana keadaan suami saya dok?" tanya jihan setelah dokter usai memeriksa.

"cuma mual sama pusing biasa" jawab sang dokter laki-laki tersebut.

jihan tanya mengangguk mendengar nya, sedangkan sang dokter mencatat resep vitamin yang harus pras konsumsi.

"ini vitamin yang harus di konsumsi pak pras" ucap sang dokter sembari memberikan kertas putih kepada mala.

"iya terima kasih dok" ucap mala.

dokter tersebut hanya mengangguk dan tersenyum.

"kalo gitu saya permisi" ucap dokter tampan itu, lalu ia pun keluar dari kamar bersama dengan mala.

"hari ini ga usah ngajar" ucap jihan kepada pras ketika dokter dan mala sudah keluar dari kamar.

"hari ini aku ngadain kuis buat anak semester 5" ucap pras.

"kakak kasih aja materi nya ke aku terus nanti aku kasih ke pak melky buat wakili kakak" ucap jihan.

"tapi" ucap pras tertahan karena jihan melarang dirinya bicara.

"gak boleh aku bilang" ucap jihan tegas, pras hanya menghembuskan napas mendengar nya.

dalam situasi seperti ini entah mengapa jihan terlihat berbeda dari biasanya di mata pras.

"ya udah iya" balas pras menyerah.

"nah gitu kek dari tadi, tas kakak dimana?" tanya jihan.

pras hendak bangkit namun jihan menahan.

"aku aja yang ngambil" ucap jihan lagi.

ketika pras ingin membuka suara, jihan melarang nya.

"ga boleh protes" ucap jihan.

pras pun kembali membaringkan tubuhnya di tempat tidur dengan benar.

"tasku ada di atas meja belajar kamu" ucap pras.

dengan segera jihan mengambil tas berwarna putih tersebut kemudian membuka nya.

"yang mana?" tanya jihan ketika dirinya merogoh kertas-kertas di dalam tas tersebut.

accident weddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang