6. Knowing

2.9K 349 33
                                    

Bukan Salah Tuhan
6. Knowing

Lisa menatap penuh tanya pil di genggamannya. Benaknya dipenuhi pertanyaan-pertanyaan aneh.

Daripada penasaran, Lisa memilih untuk menelepon Chaeng.

Lelah berbasa-basi, Lisa mencoba bertanya, "Kau tidak menyembunyikan apapun dariku, kan?"

"Aniyo," jawab Chaeng.

Tak disangka, Lisa kembali berucap. "Berhenti berbohong," Suara dingin Lisa akhirnya keluar dari bibirnya.

"Sungguh, aku tidak berbohong!" Chaeng meyakinkan.

"Pil, Chaeng. Terjatuh dari tasmu. Apa itu?" tanya Lisa lagi.

Chaeng menggigit bibir bawahnya. Berusaha memikirkan alasan yang tepat sampai ia berpura-pura tertawa renyah dan berkata, "Itu permenku, aigoo. "

Lisa kelihatan percaya. Ia tertawa. "Baiklah, aku tutup, ya. Cepat sembuh! Sampai jumpa!" katanya, telepon tertutup.

Chaeng menghempaskan tubuhnya. "Kapan," lirihnya.

"Pertanyaannya sekarang hanyalah, kapan." Chaeng mematikan lampu, dan pergi tidur.

+++

Jisoo masuk ke kamar Chaeng. Menutup pintu perlahan. Jisoo berbaring tanpa suara di sebelah Chaeng.

"Demi kau," Jisoo membelai pipi Chaeng.

"Jika mungkin, aku berani menentang langit agar tidak membawamu pergi. Bahkan kalau itu harus mengambil nyawaku sekalipun," Suara Jisoo mulai bergetar.

Jisoo menyatukan kening mereka. "Saranghae. Neomu saranghae," bisiknya pelan.

Jisoo menarik nafas, tersenyum. "Aku tidur disini, ya?" izinnya lalu memeluk Chaeng yang sudah membelakanginya dan tertidur.

Chaeng membuka perlahan matanya. Mengangguk pelan. "Nado, eonnie,"

+++

Hari ini hari Minggu, hari perayaan ulang tahun universitas mereka. Dan hari ini mereka akan tampil. Gugup. Latihan saja baru sekali.

Pil Chaeng dibuang Lisa. Lisa bilang karena isinya tinggal dua. Tak apa, lagipula Chaeng masih punya banyak dari Dokter Seul.

Chaeng meminumnya. Menyimpannya di kantung celana. Diantar berangkat bersama Jisoo. Orangtuanya menyusul nanti.

Lisa sudah menunggunya di depan gerbang. Bergandengan bertiga menuju ke aula, tempat acara diadakan. Jisoo memilih tempat duduk, sedang ChaeLisa berjalan ke backstage.

Lisa mengajak latihan. Supaya tidak memalukan, katanya. Menyanyikan barang dua-tiga kali, mereka puas. Gladi resik yang luar biasa sekali.

Di tengah latihan, Chaeng merasa aneh di dadanya. Seperti diduduki sesuatu, berat sekali. Membuatnya kesulitan mencari udara.

Chaeng terpatah pamit ke kamar mandi. Berlari. Mengatur nafasnya di depan wastafel. Chaeng merogoh sakunya mencari obat. Tapi tidak ada.

Chaeng panik. Dia bisa mati kalau tidak cepat meminum obatnya.

Dadanya kembang kempis, tersengal mencari udara. Chaeng meremas dadanya keras.

Tuhan, aku mohon jangan disini.

Lisa sendiri sedang menunggu Chaeng. Tanpa sengaja matanya menangkap botol kecil berisi obat Chaeng. Lisa menerawangnya. Bertanya-tanya.

Lisa mengeluarkan dua-tiga butir darinya. Membauinya, firasat buruk menerjang pikirannya.

[✔] bukan salah tuhan.Where stories live. Discover now