JOL -2-

261 21 0
                                    

Rey memijit keningnya, kepalanya tiba-tiba pusing saat pihak guru dari sekolah putera nya itu menelpon dan mengabarkan bahwa Rey tidak ada di sekolah, Rey putera semata wayangnya itu kembali membuat ulah. Janji tadi pagi pun hanyalah angin lalu, makanya Rey tidak begitu percaya pada anaknya itu, bisa-bisa dia yang dibodohi oleh Rey.

Pusing ya, Rey manggil Rey😂

"Halo?"

"Dengan Tuan Rey Aan, saya guru BK putera anda, tadi pagi Rey melanggar peraturan disekolah,"

"Melanggar peraturan?"

"Iya Tuan, saya menskorsing nya selama dua minggu. Semoga anda bisa mengerti, Tuan. Selama Rey dirumah tolong kembali lagi tuntun dia dan bicara padanya supaya mengubah sifatnya. Kami dari pihak sekolah tidak tahu lagi harus bagaimana menyikapinya. Mohon bantuan anda, dan maaf kalau mengganggu. Terima kasih, saya tutup."

"Baik. Terima kasih informasinya."

"Baik, Tuan."

Tut

Rey menghembuskan nafasnya panjang. Memejamkan matanya sejenak lalu kemudian mengotak-atik handphone nya, Rey memasukkan tangannya kedalam kantong celana bahannya, sambil menunggu seseorang dari seberang sana mengangkat telepon nya.

"Halo, Rey. Apa kabar?"

"Kabar keluarga ku baik paman, bagaimana kabar keluarga paman? Sudah lama tidak bertemu?" Rey tersenyum mendengar kekehan dari seberang sana.

"Ya ya, kabar keluarga ku juga baik Rey. Ada apa, tidak biasanya menelpon paman?"

"Ah iya paman. Memang ada yang ingin Rey bicarakan dengan paman, tapi kalau kita bicara lewat telepon rasanya kurang enak, maunya langsung bertemu."

"Oh, bisa saja. Kapan kamu perlu paman nya?"

"Hehe. Paman memang yang terbaik, akan Rey kabari lagi nanti,"

"Oh begitu, baiklah. Rey, paman tutup dulu telponnya ya, bibi mu memanggil. Nanti hubungi saja paman kapan maunya kita bertemu."

"Okay paman. Terima kasih paman."

"Sama-sama Rey."

Tut

🏇🏇🏇

Dengan kuat mengayuh sepedanya, memutari lapangan belakang rumah, wanita yang memakai helm sepeda dan bajunya dengan peluh keringat membanjiri wajahnya, ia berhenti didepan pintu, dimana para Kakak-kakaknya yang sedang duduk diteras melihatnya bersepeda.

"Masih satu putaran lagi, Bina." Sabina turun dari sepedanya, menghiraukan seruan Dotha lantas meneguk minuman milik pria itu.

"Itu minuman ku, jangan asal ambil." ucap Dotha menatap adiknya itu. Sedangkan pria disebelahnya hanya diam dan menggelengkan kepalanya.

"Sabina, yee malah masuk." ucap Dotha melihat Sabina yang berlalu masuk kerumah dengan membawa minumannya.

"Udah tau Sabina itu kayak gitu anaknya, masih aja dilawan. Udah berapa tahun si loe hidup sama Sabina."

"Ck, diem deh loe Roh." Dotha menatap kedepan, tidak memperdulikan tatapan tajam Rohan padanya.

"Gue cabut juga nyawa loe," Dotha terkikik geli saat adik keduanya yang sudah berlalu masuk. Memang adik-adiknya itu tidak ada sopan santunnya pada sang kakak. Dotha merasa mereka itu kembar tiga, bukan tiga saudara.

JUST ONE LOVE #Siregar-3- [COMPLETED]√Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon