JOL -3-

257 21 1
                                    

Para keluarga Siregar sekarang lagi berkumpul dirumah tetua Siregar, siapa lagi kalau bukan Chiko Siregar. Para orangtua termasuk Grey juga ada disana, heran tiba-tiba adiknya Rey yang mengundang semua keluarga untuk kerumah Chiko, katanya ada hal penting yang harus segera dibicarakan dan diselesaikan secara kekeluargaan.

Anak-anak mereka tidak ada satupun disana, hanya para orangtua yang berkumpul.

"Jadi gini pa, Rey udah baut keputusan tentang Reygi..." ucap Rey yang memang kalau di keluarga mereka, nama anaknya itu dipanggil dengan Reygi yaitu Rey Gionino. Karena sering bingung, dan seperti menyebut dirinya sendiri.

"Kamu mau menitipkan Reygi sama Grey?"

"Rencananya emang gitu pa. Tapi, Rey masih bingung, Reygi kan nggak mau kalau tinggal sama kakak, dia pasti berontak, kalau papa masih ingat Reygi pernah kabur selama sebulan gara-gara Rey terlalu maksa dia."

"Terus gimana Rey?" kata Grey sambil mengusap bahu adiknya itu.

"Kalau mama boleh saran sih ya, mending Reygi titipkan sama Fathur sama Kirana aja Rey, gimana?"

"Paman?" Venaya menganggukkan kepalanya. Chiko mengernyitkan dahinya tak lama juga ikut mengangguk setuju.

"Tapi apa nggak ngerepotin paman Fathur ma? Tahu sendiri kan mereka juga punya anak, tiga malah, kalau ditambah lagi sama Reygi, Rey nggak enak sama paman."

"Nggak perlu nggak enak gitu Rey. Paman siap kok." Rey tersenyum menatap Fathur yang berjalan bersama Kirana.

"Paman, bibi."

"Iya Rey. Kalau mau nggak papa Reygi sama kita, lagian nggak ngerepotin juga kok, malah Dotha sama Rohan seneng ada temennya." ujar Kirana.

"Kalau aku malah baiknya Reygi sama anak perempuan kalian, Fath." semua mata tertuju pada Chiko.

"Karena Sabina lebih tegas dari anak laki-laki kalian. Aku mau Reygi benar-benar berubah jadi lebih baik,"

Rey menganggukkan kepalanya, ucapan papanya ada benar juga. Sabina, puteri kecil Fathur dan Kirana itu memiliki sifat yang tegas ditambah lagi Sabina adalah wanita yang kasar dan sedikit angkuh. Siapa tahu dengan Reygi bersama Sabina, anak itu benar-benar taubat dan tidak lagi berbuat ulah, setidaknya mengurangi sifatnya yang persis seperti preman.

"Kalau begitu baiklah. Aku akan coba bicarakan dengan Sabina, semoga saja dia mau." ucap Fathur, yang diangguki oleh semuanya dan serta mereka berdoa dalam hati. Semoga semua berjalan dengan lancar dan membuahkan hasil yang baik.

🌛🌛🌛

"Rey, ayah mau bicara serius sama kamu?" Rey menatap ayahnya, setelah menyelesaikan makan malam mereka, tersisa dimeja makan Rey dan ayahnya. Sedangkan Yula sudah berlalu untuk mencuci piring.

"Ngomong aja yah, biasanya juga gimana."

"Ayah serius Rey. Pasang telinga kamu baik-baik,"

"Iya-iya."

"Kamu di skors kan, dua minggu." Rey hampir tersedak anggur yang baru saja dimakannya. Rey kemudian meminum air putih dan menatap ayahnya.

"Iya," Rey tidak perlu mengelak lagi, Rey tahu pasti ayahnya akan dengan cepat mendapat laporan dari sekolah dan percuma juga bila ia mengelak sia-sia.

"Kamu sadar nggak Rey, kelakuan kamu itu udah diluar batas banget. Kayak anak kecil, dimarahin terus-menerus, kamu nggak malu?"

"Buat apa malu yah, selagi Rey nggak buat salah."

"Reygi." Rey berdecak pelan, panggilan yang sangat dibenci oleh Rey.

"Jangan panggil aku gitu pa. Jelek."

"Kamu ayah pindahkan sekolah, dan juga rumah."

"Hah? Maksud ayah." Yula tiba di ruang makan, duduk disebelah anaknya dan tersenyum mengusap bahu Rey.

"Mom bantuin packing baju kamu ya. Besok pagi-pagi ada yang jemput, jadi kamu harus tidur cepet juga." Rey menoleh bingung pada Yula.

"Maksudnya apa mom? Kasih tahu aku dulu aku dipindahin kesekolah mana? Terus kerumah siapa?" tanya Rey beruntun.

"Sekolah baru kamu, bareng sama Dotha sama Rohan. Dan kamu bakal tingg sama Sabina."

"Hah? Siapa pa? Sabina siapa?"

"Mom."

"Kamu tenang saja Rey, Sabina itu baik kok. Kamu pasti betah sama dia."

"Tapi mom..."

"Nggak ada tapi Rey. Keputusan ayah sudah bulat." Rey menghembuskan nafasnya panjang, beranjak dari duduknya berlalu menuju kamarnya.

JUST ONE LOVE #Siregar-3- [COMPLETED]√Where stories live. Discover now