33 Raja dan Ratu - Kembalilah Pada Jati Diri

97.8K 5.8K 401
                                    

Wanita yang bisa memalsuka kebahagiannya untuk orang lain adalah wanita kuat.

 ...

Ditengah jam istirahat ini nampak seorang gadis yang sepertinya tak tertarik untuk menghabiskan waktu keluar kelas ataupun hanya sekedar untuk mengisi perutnya. Ratu terlihat tengah menyibukkan diri bersama sebuah novel yang sengaja ia bawa dari rumah, gadis itu juga terlihat tidak mempedulikan sekitar yang terbukti dari dirinya yang mengabaikan keberadaan Grace dan Danela.

“Em, Kanjeng. Kantin kuy.” Ajak Grace tepat disamping gadis itu.

Tidak ada jawaban, Ratu masih saja sibuk menyapu lembar demi lembar kertas didepannya.

“Kanjeng, mulai budek ya lo?” Tanya Grace seraya menarik novel yang ada ditangan Ratu.

“Ck, gue nggak mau, kalian berdua aja.” Jawab Ratu malas sembari merampas kembali novel miliknya.

“Oh, gitu ya?” Grace mangut-mangut.

“Em, Danela. Lo tau nggak semalem ada yang mabok dirumah gue.” Pungkas Grace lagi yang membuat Danela menatap gadis itu dengan raut penasaran.

“Emang siapa yang mabuk?” Tanya Danela dengan kening tertekuk.

“Buset, gue diomelin bokap karena cewek yang gak modal si mabok itu maen serbu aja koleksi bokap gue. Dan yang parahnya lagi, gue yang dituduh sama bokap karena udah ngabisin.” Ucap Grace dramatis.

“Anjir, koleksi bokap lo serem amat. Btw yang begituan untuk apa dikoleksi?” Tanya Danela seraya bergidik ngeri.

Didalam pikiran Danela ia sudah membayangkan kalau seandainya orang tua Grace nanti hilang kesadaran maka anaknya yang bobrok itu bisa diusir dari rumah dan menyebabkan perang dunia ketiga.

“Kaga tau lah gue, intinya itu punya bokap dia koleksi dari luar negeri. Biasanya juga kalau ada tamu atau dinner penting gitu sama temen perusahaannya, bokap suka keluarin itu.” Jelas Grace yang langsung membuat Danela mengangguk.

“Eh, tadi masksud lo cewek mana yang mabuk?” Tanya Danela yang kembali mengingatkan Grace pada topik awal pembicaraan.

“Masa lo nggak tau?” Balik tanya Grace dengan sesekali melirik kearah Ratu.

Danela yang masih bingung hanya bisa mengikuti arah kemana mata sahabat recehnya bak isi dompet itu menuju.

Danela yang masih tak kunjung paham kini hanya semakin mengernyit sedangkan Ratu yang sedikit tersinggung juga turut melayangkan tatapan tajamnya pada Grace.

“Jadi gimana, Kanjeng? Mau ngantin atau gue kasih tau Bunda Liza.”

Ratu langsung menutup bukunya dengan kasar, “Bangsat lo, Grace! Punya temen gini amat, pengen bat gue give away-in.” Dengus Ratu seraya beranjak.

“Ja—jaddi cewek mabuk itu elo, Kanjeng?” Tanya Danela yang kali ini bersama tatapan tak percayanya seraya beranjak dan menyusul kedua gadis itu yang sudah melenggang.

“Kenapa? Nggak suka?” Ketus Ratu.

“Etdah, lo kalem aja napa, sensi lo kek tai.” Balas ketus Danela.

“Pen bat dah itu mulut gue cocorin ke tai ayam.” Pungkas Ratu lagi dengan mata mendelik yang langsung membuat Danela memanyunkan bibirnya.

“Udah lah, lo berdua jan banyak ba—“

“Misiiiii!” Pekik seseorang dari ujung sana seraya berlari dan…

Gubraaak!

“Anjir lo monyet, jalan matanya dipantat atau gimana?!” Ketus Grace yang tersungkur dilantai seraya memegang sikunya bersama seseorang yang turut terjatuh tepat disamping gadis itu.

Raja & Ratu [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang