35 Raja & Ratu - Jangan Terlambat

100K 6K 1.4K
                                    

Seorang gadis terlihat baru saja keluar dari kamar mandi, wajahnya yang beberapa hari ini terlihat pucat kini harus nampak ceria mulai sekarang. Ratu berpikir untuk percayalah jika Raja memang miliknya maka dia akan kembali, berhentilah jika kau lelah dalam berjuang, dan lalu menangislah jika kau tak kuat membendung semuanya.

Ingat, hanya secukupnya!

Tangisan, perjuangan, serta sakit hati lainnya hanya boleh kita rasa dengan sekucupnya. Karena itu sudah menjadi hukum alam bahwa kita tidak boleh berlebihan. Lepaskan semua emosi lalu bangkit dari terpurukan.

Mungkin terdengar begitu mudah namun sulit untuk dijalani. Tapi lebih baik kau hentikan dan luka sekarang lalu sembuh dari pada tetap kau teruskan dengan jutaan duri yang menghujam disepanjang jalan.

Bukannya sembuh, tapi kau akan semakin jatuh.

Jatuh terpuruk jauh kedalam lubang hitam yang sangat gelap sehingga kau sendiri tak mengenali dirimu lagi.

Kembali lagi pada Ratu, tepat disaat Ratu selesai mengeringkan rambutnya disitulah ponselnya berdering. Gadis itu beranjak dan berjalan mendekat kearah ponsel yang ia letakkan diatas tempat tidur lalu meraihnya dan melihat nama seseorang yang tertera disana.

Raja Glovaro.

“Ngapain, nih orang nelpon.” Beo Ratu yang nampak kembali murung.

Ingin sekali mengabaikan namun itu bukanlah cerminan diri seorang Ratu. Berani jatuh cinta artinya berani luka, berlari dari masalah sampai kapanpun tidak akan membuat semuanya selesai.

“Hallo.” Ucap Ratu yang telah memutuskan untuk menerima panggilan tersebut.

Hi, hari ini keluar, yuk.” Balas seseorang disebrang sana.

“Ada apa ngajak jalan?”

Karena aku kangen.”

“Lo kangen sama gue?”

Iya, banget malah.”

“Emang kita kenal?” Tanya Ratu dengan nada yang sangat menyebalkan jika didengar oleh orang lain.

Hening sejenak, masih belum ada sahutan dari ujung teleponnya.

Aku udah ada didepan rumah kamu sekarang.” Ucap sosok itu yang membuat Ratu melototkan mata.

“Lah, tap—“

Tut… tut…

Belum sempat Ratu mengutarakan penolakannya namun sosok yang baru saja menelponnya itu sudah lebih dulu memutuskan panggilan secara sepihak.

Ratu menghela nafas sebelum ia beranjak dan berjalan mendekat kearah lemari pakaian.

“OK, saatnya lo hadapi dunia ini.” Ucap Ratu dengan memantapkan diri beserta diselingi oleh senyuman.

Tidak lama kemudian gadis dengan setelan outer itu terlihat menuruni satu demi persatu anak tangga secara perlahan, diujung sana sudah ada Bunda Liza yang sedang menatapnya dengan senyuman.

Queen-nya bunda mau kemana?” Tanya Bunda Liza saat melihat Ratu sudah ada didepannya.

“Ratu izin keluar bentar, bun, sama temen.”

“Temen apa temen?” Tanya Bunda Liza dengan alis menggodanya.

“Pacar, hehe.” Kekeh Ratu yang langsung meraih tangan Liza.

“Ratu pergi dulu, bubay.” Lanjut gadis tersebut lalu melenggang menuju tempat dimana Raja sudah berada.

Baru saja gadis itu keluar dari pintu rumahnya namun detak jantung menggila ini kembali berdetak begitu kencang. Ternyata rasa sakit yang Raja berikan belum bisa membunuh perasaan Ratu terhadapnya. Sungguh disini siapa yang beruntung? Raja yang bisa memiliki Ratu atau sebaliknya.

Raja & Ratu [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang