39 Raja dan Ratu - Menuju Kematian

95.1K 6K 988
                                    

Diatas ada bonus video dari Ratu.
Maaf kalau buluq, hehe:)

...

Braaak!

Suara tamparan meja yang menggema cukup bisa mengejutkan sosok didepannya yang kini telah mendengus kesal.

“Baginda! Lo putus sama Ratu?!” Pekik Gavin sudah seperti terkejutnya anak perempuan.

“Ck, berisik.” Decak Raja sinis.

“Baginda, are you kidding me? Bukannya lo cinta banget sama Ratu kenapa lo lepas dia?”  Sahut Iqshan yang sama terkejutnya.

Suara bisik-membisik-pun mulai terdengar dikelas Raja, bahkan sebagian dari mereka sama terkejutnya seperi anggota Lynster yang lain.

“Ja, sebenarnya siapa Adin? Kita belum tanyain ini ke elo.” Tanya Denska dengan tatapan serius namun setengah berbisik.

“Bukan siapa-siapa.” Jawab Raja dengan memalingkah wajah.

“Lo masih bilang bukan siapa-siapa disaat semua ini udah terjadi sebegitu hancur? Nggak waras lo, ya!”

“Iya, Baginda. Kita ini, kan, sahabat lo, masa nggak ada yang tau soal Adin, dan kata Grace sama Danela kemarin katanya lo sama Adin u—udah ni—nikah, ya?” Sahut Nico dengan tutur berhati-hati diujung kalimatnya.

“Argggh, udahlah! Semuanya udah terjadi.” Sarkas Raja tajam.

“Lo bisa perbaiki semua ini, Ja. Pertahankan dong hubungan lo sama Ratu, bukannya dia yang lo cari selama ini?!” Balas sarkas Denska.

“Ini semua karena Adin.” Tekan Raja dengan kepalan kuat ditangannya.

Kemudian cowok itu beranjak kasar lalu meninggalkan banyak pertanyaan yang belum di jawab untuk teman-temannya. Kini tujuan Raja hanya satu, kekelas Adinda Silvanka.

Sosok dengan sorot tajam bak laser itu terlihat sudah sangat siap untuk melebur mangsanya mejadi abu. Raja berjalan dengan tersulut emosi lalu menarik paksa tangan Adin saat gadis itu tengah bercerita dengan teman sebangkunya.

“Raja, lo apa-apaan, sih?!” Tanya Adin dengan menarik paksa lagi tangannya yang terasa sakit.

“Lo yang apa-apaan!” Sarkas Raja lalu kembali menarik tangan Adin dan keluar dari sana.

Tanpa sadar, langkah keduanya telah dilihat oleh seseorang, termasuk gandengan tangan tersebut.

Diujung sana, Ratu berdiri dengan bibir yang ia paksakan untuk tersenyum serta netra yang ia paksakan agar tidak mengeluarkan air mata lagi. Dirinya sedang berusaha menguatkan hati bahwa semua ini memang seharusnya terjadi. Lihatlah kemasa lalu bahwa Ratu dulunya adalah seorang pengganggu di hidup Raja.

Sosok yang dianggap Raja hanya sebutir debu yang harus dibersihkan.

Dan sekarang itu telah terwujub.

Ratu dihapus dari hidup Raja.

“Kanjeng, lo yang kuat, ya.” Ucap Danela seraya menyentuh pundak Ratu pelan.

Ratu mengangguk sebagai jawaban.

Ketiga gadis itu memang sedang berjalan untuk menuju kantin, tapi tiba-tiba langkahnya terhenti karena dari tangga penghubung kelas dua belas sana terlihat ada dua orang tengah turun dengan bergandengan tangan, itulah yang membuat langkah Ratu terhenti dan terkunci dipijakannya.

“Yaudah, kita kekantin buru ntar jadinya telat nggak dapet meja.” Peringat Grace yang bermasud untuk mencairkan suasana.

“Kalian aja, gue mau ke minimarket depan sekolah mau cari something.”

Raja & Ratu [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang