tiga belas

2.2K 391 18
                                    

Saat ini Hyunjin tengah bersiap untuk menjemput Jeongin, sesuai janjinya tadi.
Rasa gugupnya ternyata belum hilang, bagaimana jika Jeongin menolak ajakannya untuk semakin dekat?

Hyunjin menggeleng berusaha menghilangkan semua pikiran buruknya. Kemudian ia berjalan untuk membawa motor kesayangannya. Hyunjin tersenyum saat merasakan lagi bagaimana rasanya mengendarai motor kembali.

Di jalan Hyunjin sempat ingin membatalkan rencananya dan melepaskan Jeongin. Namun Hyunjin kembali memikirkannya lagi, selabil itu memang.

Tak lama Hyunjin sampai di gerbang fakultas Jeongin, ia menunggu di atas motor. Dari kejauhan, Hyunjin sempat melihat Jeongin berbicara dengan laki-laki lain. Namun Hyunjin yakin bahwa itu hanya teman Jeongin, terlihat teman Jeongin meninggalkan Jeongin begitu saja.

Saat Jeongin sudah dekat, Hyunjin tersenyum. Jeongin menghampiri Hyunjin dengan wajah cerianya.

"Hai Mas, lama nunggu ya? Maaf ya tadi aku jalannya lambat, soalnya temen aku ngajak ngobrol" sapa Jeongin.

Hyunjin mengangguk. "Gapapa, ayo kita pulang."

Jeongin memakai helm yang diberikan Hyunjin kemudian duduk di jok belakang dengan kedua tangannya memeluk map erat.

"Gak pegangan Jeongin?" tanya Hyunjin yang dibalas gelengan kecil oleh Jeongin.

"Aku bawa map Mas, jadi mas bawa motornya pelan aja ya" yang dibalas anggukan oleh Hyunjin.

Hyunjin mengendarai motornya pelan, sesuai permintaan Jeongin tadi. Kemudian Hyunjin berbelok ke arah cafe.

Saat tiba di parkiran, Jeongin turun dari motor dengan wajah kebingungan.

"Mampir dulu ya Jeongin, sekalian kita ngobrol-ngobrol. Gak sibuk kan?" ujar Hyunjin seolah tau apa yang ada dalam pikiran Jeongin.

Jeongin mengangguk kemudian tersenyum. Entah mengapa rasanya Jeongin senang sekali.

Mereka masuk ke dalam cafe dan memesan beberapa makanan ringan. Mereka membicarakan hal-hal random, hingga akhirnya Hyunjin berdeham menandakan pembicaraannya mulai serius.

"Jeongin, masih inget kan pagi tadi saya ngomong apa? Tentang itu" ucap Hyunjin.

Jeongin mengangguk ragu.

"Saya pernah suka sama orang, tapi dia gak sadar akan hal itu. Saya udah jatuh sedalam-dalamnya sama dia tapi dia malah anggap saya sebatas em teman mungkin. Saya ingin menghilangkan semua rasa saya ke dia. Jadi Jeongin saya mulai tertarik sama kamu--

--em kamu mau bantu saya buat lupain dia kan? Em  itu maksudnya saya mau kamu isi hati saya Jeongin"





•••

semoga suka:')

[✔] Captain, I Love You! ✘ Hyunjeong Where stories live. Discover now