dua puluh lima

1.6K 310 11
                                    

Jeongin di bawa menuju ruang operasi, sekarang tinggal si pendonor yang menyiapkan diri dan berharap semoga dirinya selamat.

"Terimakasih banyak" ucap Mami Jeongin dengan tangis yang belum juga terhenti kepada pendonor.

Disana banyak sekali orang yang menunggu dan berharap supaya operasi nya berjalan lancar.

Sebenarnya ada hati yang tak rela.

Butuh berjam-jam untuk menunggu operasi selesai, karena ini menyangkut mati dan hidup dua orang yang kini tengah berjuang melawan maut.

Seungwoo yang bolak-balik ke tempat ibadah memohon doa agar adiknya selamat.

Mami Jeongin yang tak henti-hentinya menangis diselingi dengan doa.

Tante dari Mingyu yang mewakili keluarga Mingyu.

Juga, Ayah dan Ibu Hyunjin yang terus saling menguatkan membayangkan dua orang yang kini tengah berjuang di dalam sana.

Pukul 4 pagi lampu operasi di padamkan, pertanda operasi telah selesai.

Beberapa puluh menit kemudian, Dokter Chris keluar dengan wajah yang tidak bisa dideskripsikan.

"Terimakasih telah berdoa sebanyak ini" ujar Dokter Chris.

"Operasinya berjalan lancar, tinggal menunggu Jeongin sadar. Namun--" lanjut Dokter Chris yang terpotong oleh Mami Jeongin.

"Namun apa Dok?" lirih Mami Jeongin.

"Namun, pendonor kritis. Kami akan berjuang semampu kami untuk menyelamatkan pendonor"

Semuanya menangis tersedu, tanpa terkecuali.

Hyunjin juga.

Tante Mingyu tak kuasa menahan tangisannya.

Ada rasa senang, ada rasa sedih.

Mari kita berdoa demi keselamatan pendonor.

Keesokannya, Seungwoo berusaha kuat untuk melihat keadaan adiknya. Sebenarnya tadi setelah Dokter Chris mengumumkan bahwa operasi berjalan lancar, Seungwoo buru-buru kembali ke tempat ibadah dan mengucapkan kata terimakasih sebanyak-banyaknya kepada Yang Maha Kuasa. Semalaman Seungwoo menginap di tempat ibadah.

Namun, pada saat tadi pagi Seungwoo mendapat kabar bahwa Jeongin telah sadar dari semalam namun diberi obat bius kembali untuk mengurangi rasa sakit pada dada Jeongin. Dan tadi pagi Jeongin sadar kembali dengan keadaan yang lebih baik.

Seungwoo masuk ke ruangan dan melihat adiknya yang tengah tersenyum menyambut kedatangannya.

Jeongin semakin melebarkan senyumannya kala Seungwoo semakin mendekat.

"Jeongin sembuh ya Kak?" Tanya Jeongin pelan, karena jika berbicara terlalu keras dadanya akan terasa ngilu.

"Iya, kamu udah sembuh sekarang. Kamu udah bisa hidup kayak Kakak, Dek" jawab Seungwoo.

"Oh iya, Mas Hyunjin tau kalo aku sakit?" tanya Jeongin.

Seungwoo mengangguk. "Dia pria baik, kamu gak salah pilih."

"Terus sekarang Mas Hyunjin gak pulang? Atau masih ada penerbangan?"

Seungwoo hanya bisa mengangguk mendengar pertanyaan adiknya.

"Kakak punya sesuatu buat kamu, nanti kalo udah sembuh kamu bisa buka ya. Buka nya di rumah aja oke?" ujar Seungwoo yang hanya diangguki oleh Jeongin.

"Gak sabar deh pengen ketemu Mas Hyunjin dan bilang kalo aku udah sembuh" ujar Jeongin dengan senyum bahagia.




✗ ✗ ✗

[✔] Captain, I Love You! ✘ Hyunjeong Where stories live. Discover now