enam belas

1.9K 367 18
                                    

"Jeongin?" tanya Hyunjin.

"Eh Mas, udah?" tanya Jeongin balik.

Hyunjin mengangguk kemudian melirik orang yang ada di sebelah Jeongin.

"Kenalin Mas, ini kating aku. Dan Kak, kenalin ini pa--

"-- Pacar Jeongin" potong Hyunjin sembari menjabat tangan Mingyu. Ya orang tadi adalah Mingyu.

Mingyu tersenyum saat melihat Hyunjin. Benarkah Jeongin sudah memiliki pacar?

"Yaudah dek, aku duluan ya." pamit Mingyu kemudian berlalu tanpa melirik Hyunjin sedikitpun.

"Udah lama kenal?"

"Baru-baru ini kok. Tapi aku kasian sama dia Mas, kayaknya dia punya penyakit serius, soalnya waktu pertama ketemu sama dia, dia buru-buru pergi buat kemo katanya" jawab Jeongin seadanya.

Awalnya Hyunjin sedikit tidak suka saat melihat sikap kurang sopan Mingyu. Namun, setelah mendengar cerita dari kekasihnya, rasa tidak sukanya berubah menjadi rasa iba.

"Pulang yuk Mas, Mami aku udah telfon terus daritadi" ajak Jeongin yang diangguki oleh Hyunjin.

"Mau naik taksi aja?" tawar Hyunjin.

"Apasih Mas, kalo naik taksi kita pasti cepet sampainya. Kan kalo jalan kita bisa sambil cerita-cerita, mumpung masih ada waktu." jawab Jeongin.

"Kn sebentar lagi Mas masuk kerja, jadi lebih baik kita abisin waktu lebih lama. Lagian gak jauh-jauh amat kok kalo mau ke rumah" lanjut Jeongin.

Sungguh, Hyunjin merasa sangat beruntung bisa mendapatkan lelaki manis seperti Jeongin.



Tak terasa, mereka sudah sampai rumah. Hyunjin masuk kedalam rumah dengan sebelumnya ia mencium kening Jeongin lebih dulu. Dan perlakuan Hyunjin barusan membuat hati Jeongin benar-benar tidak karuan.

Jeongin masuk ke dalam rumah yang disambut oleh kakaknya, Seungwoo. Seungwoo tengah menonton televisi diruang tengah sembari memakan keripik kesukaannya.

"Lama amat dek pacarannya. Mami ngomel mulu tau dari tadi, katanya dokter Chris udah nunggu." Ujar Seungwoo.

"Aku bilang kan pengen malem kesana nya" jawab Jeongin.

Tiba-tiba Mami Jeongin datang dari lantai atas dengan pakaian yang sudah rapi.

"Kalo malem Dokter Chris nya ada kesibukan lain, sayang. Jadi Dokter Chris bisanya sore ini" ucap Mami Jeongin.

"Besok kan bisa" ujar Jeongin lemas. Entah mengapa mood Jeongin benar-benar buruk sekarang.

"Besok kan bukan jadwal kamu dek, suka ngeyel ih jadi anak. Lagian kan pasien nya bukan cuma kamu doang" timpal Seungwoo.

"Kakak gak ngerti, Jeongin takut Kak" jawab Jeongin dengan suara bergetar.

"Justru Kakak ngerti, makannya Kakak minta sama Dokter Chris buat usahain sore ini ngosongin jadwalnya. Kita pengen tau kondisi kamu sekarang"

"Hiks kalian gak ngerti, Jeongin pengen sama Papi aja hiks. Papi gak pernah hiks paksa Jeongin buat kesana"

Mami dan Seungwoo saling tatap, kemudian menghampiri Jeongin yang kini tengah menunduk sembari menghapus air matanya sendiri.

"Sayang denger Mami. Kamu tau kan kenapa Papi pergi secepat ini? Papi terus gak mau buat kontrol kondisinya sendiri. Papi selalu nolak ajakan Mami." ucap Mami Jeongin.

"Kamu mau buat kita sedih lagi Dek?" tanya Seungwoo dengan suara melemah.

Jeongin buru-buru mengusap air matanya dengan kasar. Dan menarik tangan kedua orang tersayangnya menuju garasi mobil.

"Ayo, kita pergi" ucap Jeongin kemudian masuk ke dalam mobil. Seunwoo yang melihat kelakuan adiknya hanya bisa tersenyum sedih. Dan mereka pun pergi ke tempat tujuan.

Hanya butuh waktu beberapa menit saja, mereka akhirnya sampai di tempat tujuan. Jeongin turun terlebih dahulu, raut wajahnya seperti orang yang bersemangat. Namun berbeda lagi dengan hatinya.

Jeongin masuk kedalam dengan jalan yang agak cepat.

"Jangan cepet-cepet Dek, Dokter Chris nya masih ada kok" titah Seungwoo.

"Takutnya antri, nanti aku pegel. Mami ayo cepet, kasian Dokter Chris nya nunggu kita dari tadi" ujar Jeongin sembari menoleh kebelakang untuk melihat Mami nya yang tengah tersenyum melihat kelakuan Jeongin.

Saat Jeongin hendak berbalik, Jeongin tak sengaja menyikut tangan orang lain yang ada disebelahnya.

"Jeongin?"

"Eh Gyu? Kok ketemu lagi?" tanya Jeongin kaget.

"Biasa Dek, aku mau kontrol" jawab Mingyu.

"Oh gitu"

"Kamu disini ngapain?" tanya Mingyu.

"Gyu masih lama gak disini?" Jeongin malah balik bertanya.

"Masih lama banget, soalnya nunggu hasil tes darah keluar"

"Nah nanti Jeongin balik lagi ya, Jeongin tunggu di taman. Nanti Jeongin bakal cerita, gapapa?" ucap Jeongin dan diangguki oleh Mingyu.

"Ayo Nak" ajak Mami Jeongin.

"Yaudah Gyu aku kesana dulu ya. Dadah" pamit Jeongin sembari menunjuk salah satu ruangan. Namun Mingyu tak dapat melihat jelas ruangan itu, padahal di atas pintu ruangan itu ada tulisan yang bisa menjelaskan apa sebenarnya ruangan itu.

Mata Mingyu minus, jadi Mingyu tak dapat melihat jelas tulisan disana. Kemudian Mingyu berlalu untuk menunggu gilirannya.







•••

semoga suka:')

[✔] Captain, I Love You! ✘ Hyunjeong Where stories live. Discover now