empat belas

2.1K 399 36
                                    

Jeongin bingung sebenarnya, namun ia juga tertarik pada Hyunjin. Mengapa tidak dicoba saja dulu?

Jeongin mengangguk pelan, menandakan ia mau. Hyunjin bahagia dibuatnya, dia kemudian menggenggam tangan halus Jeongin yang berkeringat.

Buru-buru Jeongin menarik tangannya yang berkeringat.

"Tangan aku basah Mas" ucap Jeongin malu-malu.

"Kenapa? Deg-degan? Atau biasanya kayak gitu?" tanya Hyunjin.

"Biasanya suka gini kok Mas, takutnya Mas jijik" balas Jeongin pelan.

"Jijik kenapa sih? Keringat doang kan?"

Jeongin tersenyum canggung. Jeongin bersyukur bisa mendapatkan kekasih seperti Hyunjin. Ia kira Hyunjin akan jijik saat menggenggam tangannya yang selalu basah karena keringat, tapi nyatanya tidak. Malahan sekarang Hyunjin terus mengusap tangan Jeongin.

"Saya pengen kamu selalu jadi diri sendiri saat di hadapan saya, saya pengen selalu liat tingkah laku kamu yang lucu. Intinya saya pengen kamu tetep jadi Jeongin yang baru pertama kali saya kenal" ucap Hyunjin sembari menatap mata Jeongin dalam.

"Kamu bebas mau berlaku seperti apa saat bersama saya, karena sekarang kamu kekasih saya. Saya akan berusaha buat kamu bahagia, saya janji" lanjut Hyunjin kemudian mengecup punggung tangan Jeongin pelan.

"Mas ah aku mau nangis ini, aku belum pernah diginiin sama laki-laki hiks." ucap Jeongin bergetar karena menahan tangisan.

Hyunjin tertawa melihat reaksi berlebihan Jeongin, padahal hatinya juga tidak karuan saat berbicara seperti barusan.

"Saya juga deg-degan Jeongin. Sejujurnya saya gak berani mau bilang gini, cuma pas liat wajah kamu, tiba-tiba aja saya pengen bilang kayak gitu"

"Aku juga mau ngomong kayak Mas dong, tapi aku pura-pura jadi dom ya Mas." pinta Jeongin.

"Harus bilang iya, kalau gak aku marah" potong Jeongin ketika Hyunjin baru saja akan membuka mulut.

Hyunjin tertawa. "Dom? Memang cocok buat kamu?" tanya Hyunjin dan Jeongin hanya mendelik.

"Yaudah iya" pasrah Hyunjin. Ternyata Hyunjin pun budak cinta.

Jeongin merapikan rambutnya dan membenarkan duduknya agar lebih tegak. Kemudian meraih tangan Hyunjin lalu memperagakan apa yang Hyunjin lakukan tadi.

"Mas cantik--

"Heh siapa yang cantik?" protes Hyunjin tidak terima.

"Biarin ish, aku kan lagi jadi dom sekarang" Hyunjin kembali diam.

"Mas cantik dan aku suka. Aku pengen minta sesuatu sama kamu, aku pengen kamu gak terlalu jatuh dan terlalu mencintai aku. Secukupnya aja, eh bukan secukupnya. Itu apa sih? Ish kalo secukupnya kurang pas, gak enak didenger" ujar Jeongin yang awalnya serius jadi kesal sendiri saat belum menemukan kata-kata yang tepat.

Hyunjin tertawa tanpa begitu mendengarkan ucapan Jeongin barusan.

"Kamu gak cocok jadi pihak atas sayang" ujar Hyunjin sembari tertawa renyah.

Jeongin bungkam. Tak menyangka akan dipanggil sayang oleh kapten tampan itu.

"Saya akan biasain manggil kamu sayang, gak apa?" ucap Hyunjin yang ternyata mengerti raut wajah Jeongin dan dibalas anggukan oleh Jeongin.

"Kamu juga ya Jeongin" lanjut Hyunjin.

"Iya sayang" jawab Jeongin dengan tampang jailnya dan Hyunjin kembali tertawa. Entah mengapa saat bersama Jeongin, Hyunjin banyak tertawa.

"Ada satu hal lagi yang harus saya sampaikan sama kamu. Kamu tau kan pekerjaan saya?" tanya Hyunjin.

Jeongin mengangguk.

"Saya harap kamu bisa nunggu saya, ya mungkin kita bakal jalanin hubungan jarak jauh. Saya gak mungkin untuk pulang satu kali dalam seminggu. Kamu siap?"

Jeongin mengangguk semangat, dari dulu Jeongin penasaran bagaimana rasanya LDR. Karena dia selalu mendengarkan curhatan temannya yang serupa. Kamu belum tau saja Jeongin bagaimana tersiksanya menahan rindu.

"Jaga hati ya?" pinta Hyunjin dan diangguki oleh Jeongin.

Harusnya kamu sadar dan lebih berhati-hati Hyunjin, banyak laki-laki diluar sana yang menginginkan Jeongin.




•••

udah lama aku gak up•́  ‿ ,•̀

[✔] Captain, I Love You! ✘ Hyunjeong Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang