Bitter Daddies Episode 1

13.3K 1.4K 629
                                    

Episode 1. a Girl He loves.

***

Mungkin ini sudah menjadi kebiasaanku akhir-akhir ini. Mengajak seseorang yang tidak dekat denganku ketemuan di restoran yang mana aku datang lebih dulu.

Beberapa orang yang kuajak bertemu sebelumnya selalu memenuhi undanganku, makanya aku agak percaya diri dia akan datang, meskipun kami belum pernah bertatap muka sebelumnya. Ah, aku juga yakin kalau dia belum mengenalku sama sekali.

Namun, hampir satu jam telah berlalu, aku masih sendirian dengan coke yang tidak dingin lagi. Melihat angka yang tertera di jam tanganku, aku mulai mempertimbangkan untuk kembali ke rumah sakit. Ayolah, Song Yoojin belum pernah sesabar ini dalam menunggu orang! Kenapa aku mendadak sabar?

"Song Yoojina-sshi?" suara perempuan membuatku yang memainkan ponsel langsung mendongak.

Aku seketika berdiri, agak terpana melihat ke arahnya. Dia jauh dari yang pernah dideskripsikan Edward, instead of ordinary, she looks fascinatingly gorgeous.

Mataku mengamatinya dengan seksama. Gadis yang terlihat lebih muda dariku ini mengenakan tas Balenciaga, tulisan brand tersebut terpampang jelas. Heels yang ia pakai Christian Louboutin, telapaknya warna merah. Dressnya juga tidak asing, aku yakin ada selebriti yang mengenakan dress ini di explore instagramku.

Aromanya wangi, aku kenal bau parfum yang ia gunakan, Baccarat, yang hanya kumuliki vial-nya saja. Singkatnya, apapun yang melekat pada padannya adalah barang mewah.

Sementara aku hanyalah karyawan Rumah Sakit yang mengenakan blouse, celana panjang, dan flat shoes. Tapi, setidaknya aku senang dia datang. Karena demi apapun, aku menukar siang ini dengan akhir pekanku untuk berjaga di rumah sakit.

"Ah, ya, aku Song Yoojin," kataku memberitahu, "terimakasih sudah bersedia menemuiku, Kwon Hana." Aku berbicara ramah, sementara dia masih tampak terintimidasi. Mungkin karena mataku yang daritadi kurang ajar memperhatikannya dari atas sampai bawah.

"Jadi, anda siapa?" tanyanya, setelah bermenit-menit duduk di kursi masing-masing dan selesai memesan makan siang.

Aku tahu seharusnya sejak awal aku memperkenalkan diri, dan apa alasanku menemuinya. Melihat gerak-geriknya yang terbaca, dia pasti ragu untuk memenui orang asing sepertiku yang siapa dan asal usulnya tidak jelas.

"Ah, tenang, aku bukan agen asuransi ataupun bagian kredit bank yang mau menawarkan polis ataupun credit card. Aku juga bukan penjahat. Yang jelas, aku hanya ingin mengenalmu lebih dekat,"

Bukannya terdengar akrab, aku malah terlihat canggung. Okay, maafkan aku yang anti basa-basi malah memberikannya basa-basi.

Aku tahu siapa perempuan yang kuajak bertemu ini. Namanya Kwon Hana, berumur 20 tahunan awal, dia bahkan masih terdaftar sebagai mahasiswa di universitas ternama, jurusan Ekonomi. Dia pintar dan mendapatkan beasiswa. Itu baground check singkat yang diberitahu oleh Edward kepadaku.

Semua informasi itu kurang penting, setidaknya untukku. Bagian pentingnya, dia simpanan William Parker, si om-om aneh yang juga 'hidup' di kepala Sehun.

Ah, lalu apa hubungannya denganku? Bukankah itu bukan urusanku? Sayangnya, itu menjadi urusanku karena Sehun melamarku, aku juga melamarnya. Kami melamar satu sama lain dan akan segera menikah.

Bitter BabyWhere stories live. Discover now