MINERVO 138 : Sedang Apa Kalian di Rumahku?

312 27 22
                                    

"Ini membosankan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ini membosankan."

Jeddy berdiri sendirian di tengah-tengah lapangan yang dipenuhi mayat para gladiator, suara tepuk tangan dari ribuan penonton kembali  bergemuruh, memeriahkan seisi arena besar itu, semua orang tampak terkagum-kagum padanya.

Sedangkan Jeddy, merasa bosan dengan semua ini. Karena itulah, matanya bergeser ke arah podium, memandangi Paul, Nico, dan Koko yang sedang bercakap-cakap dengan sosok yang diduga Victor Osvaldo. Di sana pun ada beberapa pria besar yang berdiri, sepertinya mereka hanyalah para pengawal militer anak presiden.

"Kelihatannya mereka sedang bertengkar dengan Victor, tapi tunggu dulu!" Jeddy memicingkan matanya lebih teliti, untuk melihat pergerakan mencurigakan dari beberapa orang di sana.

Ah, ketemu! Ada salah satu dari pria-pria militer itu yang kelihatannya hendak mengeluarkan sesuatu dari kantung celananya.

"Eh!?" Jeddy terkejut saat mengetahui kalau benda yang orang itu keluarkan adalah sapu tangan. "J-Jangan-jangan! Sial!" Jeddy langsung berlari mendatangi podium, dan baru saja dia melangkahkan kakinya,  tiba-tiba dari tepian arena, muncul banteng-banteng besar berbulu hitam yang sengaja dikeluarkan dari kandangnya. "Apa lagi ini!?" Jeddy tidak punya waktu untuk bermain-main lagi. Dia pun langsung menembaki banteng-banteng yang berlari hendak menyeruduknya dengan ganas, tapi sayangnya, semua peluru yang mengenai hewan-hewan itu, malah terpental.

"M-Mereka bukan banteng-banteng biasa, tubuh mereka seperti besi!"

Jeddy jadi bingung harus melawannya bagaimana, dan pada saat dia kebingungan, banteng-banteng itu sudah semakin mendekat.

"Hffffff!!" Koko kaget saat hidung dan mulutnya tiba-tiba disumpal oleh kain, tubuhnya langsung diangkat begitu tinggi dan dibawa pergi oleh salah satu pria militer tersebut.

"Koko!" Nico terkejut saat menyadari Koko telah dibawa pergi oleh salah satu pengawal Victor Osvaldo dengan mulut yang ditutupi dengan sapu tangan. "Hey Paul! Tunda dulu soal itu! Koko telah diculik!"

Paul, yang sedang bertengkar hebat dengan Victor langsung terdiam saat mendengar omongan Nico. Dan dia pun sadar kalau Koko telah menghilang di area podium. Namun, Paul kembali memandangi wajah Victor dan mencengkram kerah baju Sang Anak Presiden hingga tubuh pemuda itu terangkat. "BRENGSEK! INI PASTI ULAHMU, KAN!? KAU YANG MENYURUH MEREKA UNTUK MENCULIK KOKO, KAN!?"

Meski kerah bajunya sedang dicengkram oleh Paul, Victor masih berani untuk menyunggingkan senyumannya. "Oh, namamu Paul? Dan nama temanmu yang kami culik adalah Koko? Bukankah dia itu seorang gadis? Lalu siapa nama dari lelaki berkaca mata itu? Tapi baiklah, aku tidak terlalu memusingkan itu, sekarang biar aku tekankan pada kalian berdua," ucap Victor dengan menatap tajam wajah Paul dan Nico. "Jika kalian masih saja bersikap buruk di depanku, kalian akan tahu akibatnya beberapa jam kemudian." Victor pun tertawa terbahak-bahak. "Dan apa kalian masih tidak menyadarinya? Lihatlah ke lapangan," Paul dan Nico langsung memandangi suasana arena, dan mereka berdua pun terbelalak. "Ini baru permulaan, ini baru permulaan, tenang saja~" ucap Victor dengan sedikit bernyanyi.

MINERVOWhere stories live. Discover now