Chapter 1

14.6K 862 47
                                    

"Selamat siang, nama saya Wu Zhu. Ini pasangan saya, Luo Qi."

Seorang pemuda tampan berkarisma memberikan salam kepada penduduk desa yang sedang terperangah melihatnya. Pemandangan pemuda ini sangat kontras dengan pemandangan desa yang tampaknya jadi jauh lebih kotor setelah kedatangannya.

Di sebelah pemuda tampan itu, muncullah pemuda tampan lainnya yang memancarkan aura kekanakkan yang manis. Pemuda yang dipanggil Luo Qi ini lebih pendek beberapa senti dari Wu Zhu.

Kedua pemuda itu tampak sangat bertolak belakang. Wu Zhu tampak sangat dewasa dan memancarkan aura yang melelehkan semua hati wanita yang menatapnya, sedangkan Luo Qi terlihat sangat manis dan membuat orang-orang ingin melindunginya.

"Kalian baru datang ke desa ini? Ada urusan apa?" tanya salah satu penduduk desa.

"Kami seorang kultivator dari klan rendahan. Kami dengar desa ini diganggu oleh setan liar dan kami bermaksud untuk mengusirnya." jawab Wu Zhu sopan. Suaranya yang dalam dan rendah sungguh memikat para penduduk untuk mendengar suaranya lagi.

Penduduk desa, khususnya perempuan, mulai berdesak-desakkan untuk menatap Wu Zhu lebih dekat. Keadaan yang menyenangkan ini hampir membuat Luo Qi lupa bahwa desa ini sedang terkena musibah.

"Apakah kalian bisa mendeskripsikan apa yang terjadi?" tanya Luo Qi dengan suara yang lebih keras sehingga dapat mengalahkan suara jeritan para perempuan yang mengagumi wajah Wu Zhu.

Mendengar pertanyaan Luo Qi, para penduduk mulai bercerita secara bergantian.

"Ini semua disebabkan oleh Si Pembawa Sial!"

"Si Pembawa Sial? Siapa itu?" tanya Luo Qi.

Penduduk desa menunjuk rumah kecil jelek yang sedang dilempari batu oleh anak-anak.

Rumah itu terbuat dari kayu yang lapuk dan kelihatan mudah hancur. Beberapa bagian dinding sudah bolong dan sisanya terlihat banyak guratan-guratan yang dihasilkan dari lemparan batu.

Rumah yang tidak layak itu bahkan tidak dapat melindungi pemiliknya dari serangan badai maupun hujan.

"Si Pembawa Sial adalah sebuah keluarga yang datang ke desa kami beberapa minggu lalu. Pada awalnya, mereka adalah keluarga yang baik. Namun karena mereka dulunya bangsawan yang bangkrut, mereka tidak menghormati tradisi desa kami."

"Lalu si ayah dan si ibu meninggal mendadak, menyisakan anak mereka satu-satunya."

Luo Qi menoleh ke arah rumah yang tadinya dilempari batu oleh anak-anak. Anak-anak tadi melempar batu sudah dibawa oleh orangtua mereka.

"Pada awalnya, kami masih baik dengan sering membawakan makanan ke rumah itu. Namun tiba-tiba saja, kakek yang paling sering memberikan makanan ke rumah itu menghilang!"

"Menghilang?" Luo Qi menaikkan sebelah alisnya.

Penduduk desa mengangguk bersamaan.

"Setelah itu, beberapa orang yang sering mengunjungi rumah Si Pembawa Sial, atau yang rumahnya berdekatan, satu per satu menghilang."

Luo Qi dan Wu Zhu saling bertatapan.

Di tengah-tengah keributan itu, salah satu warga menyusup ke dalam kerumunan dan menghampiri mereka berdua.

"Daozhang, silakan beristirahat terlebih dahulu. Saya akan menunjukkan penginapan kalian, kemudian setelah beristirahat kalian boleh menemui Kepala Desa."

Wu Zhu dan Luo Qi mengangguk. Setelah memberi hormat kepada para penduduk, mereka berdua berjalan ke arah penginapan dibimbing oleh warga yang tadi menhampiri mereka.

Di kesempatan ini, tentu saja Luo Qi langsung melakukan wawancara dengan warga yang mengantar mereka.

"Tuan, bagaimana kami memanggilmu?"

"Nama hamba Yin Hui." ujarnya sopan.

"Tuan Yin, apakah benar keluarga yang dibicarakan penduduk membawa sial karena menghina tradisi desa?" tanya Luo Qi.

Yin Hui mengangguk, "Benar. Sebelum mereka menghina tradisi kami, mereka baik-baik saja."

"Sebenarnya tradisi apa yang mereka hina?"

"Daozhang, kami terbiasa menyembah dewa dengan menggunakan medium-medium tertentu yang mungkin aneh bagi penduduk luar. Namun yang pasti, tidaklah sopan bagi orang luar menghina tradisi yang kami lakukan sejak ratusan tahun."

"Medium ap-"

"Daozhang," Yin Hui tersenyum dan dengan sopan menunjuk ke penginapan di depan mereka. "Ini penginapannya. Selamat beristirahat."

Yin Hui membungkuk hormat dan segera dibalas dengan Luo Qi dan Wu Zhu.

Begitu memasuki penginapan, ternyata mereka dibawa ke dua kamar yang berbeda.

Luo Qi segera melemparkan dirinya ke kasurnya yang empuk dan memejamkan mata sejenak. Setelah beristirahat, ia langsung memasuki kamar Wu Zhu dengan heboh.

"Lan Zhan!" kata Luo Qi. Wu Zhu yang sedang menikmati tehnya menoleh ke arah Luo Qi. Dengan sigap, ia menuangkan teh untuk Luo Qi.

"Wei Ying, pelankan suaramu." Wu Zhu mengingatkan. Luo Qi tersenyum sambil menggumamkan kata maaf.

"Padahal jelas-jelas kau bilang bahwa kita adalah pasangan. Kenapa mereka malah memberikan kita kamar yang berbeda?" gerutu Luo Qi. Wu Zhu tidak membalas perkataan itu, namun diam-diam ia juga merasa sedikit terganggu.

Kedua orang ini adalah pasangan kultivator terkenal, yakni Lan Wangji (Lan Zhan) dan Wei Wuxian (Wei Ying). Tidak ada yang tidak mengenal pasangan kultivator yang penuh rumor ini.

Setelah keduanya menikah, Wei Wuxian menetap di Gusu Lan bersama dengan pasangannya, Lan Wangji. Ketua Sekte Lan, Lan Xichen memberikan misi kepada pasangan kultivator ini untuk menyelidiki kasus di sebuah desa yang bernama Desa Jia. Namun misi ini disertai dengan syarat, yaitu mereka harus menggunakan identitas palsu.

Tentu saja tidak mudah menutupi pesona dingin yang mematikan seorang Hanguang-jun dan kenakalan yang menyenangkan seorang Yiling Laozu. Namun setelah diancam oleh Lan Qiren, tidak ada yang mereka bisa lakukan selain menurut.

"Tidak ada yang aneh dari desa ini. Aku bahkan tidak merasakan adanya energi kebencian." jelas Wei Wuxian sambil menyesap tehnya. "Haruskah kita menyelidiki Si Pembawa Sial?"

"Jangan terburu-buru, Wei Ying." suara Lan Wangji yang tegas berusaha untuk mengingatkan. "Kita harus mencari informasi dari Kepala Desa terlebih dahulu."

"Baiklah, baiklah." ujar Wei Wuxian pasrah sambil mengangguk pelan. Kemudian tanpa basa-basi ia menduduki paha Lan Wangji. Alis Lan Wangji sedikit berkedut namun ia tetap tenang.

Dengan suara menggoda, Wei Wuxian berbisik.

"Malam ini, aku tidur disini ya!"

18 April 2020

To be continued...

假村庄 Desa Jia (MDZS Fanfic)[✔️]Where stories live. Discover now