Chapter 6

4.8K 656 24
                                    

Desa Jia sangat sepi, seolah-olah memang tidak menyambut kedatangan Wei Wuxian dan Lan Wangji.

Jubah Lan Wangji telah dipenuhi darah. Dengan cepat, mereka kembali ke penginapan.

Penginapan pun lebih sepi dari sebelumnya. Tidak ada pelayan yang menyambut mereka.

Wei Wuxian segera membaringkan Lan Wangji dan membersihkan lukanya. Setelah luka selesai dibebat, kini Wei Wuxian harus mencari penawar.

Lan Wangji segera bangkit duduk dan merilekskan tubuhnya. Kemudian ia segera menyalurkan energi spiritual ke dirinya sendiri untuk menghentikan laju racun di tubuhnya.

"Lan Zhan, aku akan mencari penawarnya terlebih dahulu. Beristirahatlah. Wen Ning masih bisa mengatasinya." kata Wei Wuxian lembut. Ia mengelus pundak Lan Wangji.

Lan Wangji mengangguk. Setelah Wei Wuxian berbalik, tiba-tiba Lan Wangji menarik tangannya. Wei Wuxian kembali berhadapan dengan Lan Wangji dengan jarak yang semakin berdekatan.

"Lan Zhan?"

Lan Wangji menangkap wajah Wei Wuxian dan memberinya ciuman kening.

"Hati-hati." bisiknya. Wei Wuxian mati-matian menahan perasaan ingin mencium bibir pria di depannya. Setelah menghela napas, ia mengangguk.

Wei Wuxian segera keluar dari penginapan. Kini, tujuannya hanya satu.

Orang yang cukup berkuasa di desa ini dan kemungkinan besar tahu tentang identitas Yin Hui hanyalah Kepala Desa.

Wei Wuxian berlari ke arah rumah Kepala Desa. Ia menendang gerbang rumah Kepala Desa.

Semua orang di rumah Kepala Desa terkesiap melihat datangnya Wei Wuxian. Penyamarannya telah hancur. Dengan wajah itu, siapapun dapat mengenalinya.

Yiling Laozu.

"Itu Yiling Laozu!"

Orang-orang segera berlarian dengan wajah ketakutan, membuat Wei Wuxian berpikir bahwa orang-orang disini sangat konyol. Bagaimana bisa mereka ketakutan melihat wajah Yiling Laozu setelah hidup bertahun-tahun bersama monster bernama Yin Hui?

"Aku ingin menemui Kepala Desa." kata Wei Wuxian.

Tanpa diduga, orang-orang itu benar-benar mematuhinya. Seolah-olah sedang mengorbankan persembahan, orang-orang itu menarik Kepala Desa yang juga berwajah ketakutan.

"Tu-Tuan Wei, mohon maafkan kami. Kami sudah mendengar kabar tentang Hanguang-jun. Ka-kami tidak menyangka Tuan Wu Zhu adalah Hanguang-jun." jelas Kepala Desa ketakutan. Melihat wajah Wei Wuxian tidak berubah, Kepala Desa merasa kedua kakinya berubah menjadi agar-agar.

"Hentikan omong kosongmu dan berikan penawarnya sekarang." kata Wei Wuxian dengan nada dingin. Kepala Desa mengangguk dengan kencang sampai seluruh tubuhnya ikut terguncang.

"Cepat berikan penawarnya! Cepat! Cepat!"

Seorang pelayan berjalan dengan terburu-buru sambil membawa penawar. Dengan cepat, Kepala Desa menyambarnya dan memberikannya kepada Wei Wuxian.

"Tu-Tuan Wei, ini penawarnya. Mohon belas kasihan."

"Kau sudah mendengar tentangku. Apakah kau pernah mendengar Yiling Laozu memberi belas kasihan?" kata Wei Wuxian sambil memainkan penawar di jarinya.

Mendengar perkataan Wei Wuxian, wajah semua orang berubah menjadi seputih kertas.

"Setidaknya aku menginginkan seseorang bertanggungjawab atas insiden ini."

Tanpa basa-basi, seluruh warga desa mendorong Kepala Desa sampai jatuh terjerembap tepat di kaki Wei Wuxian.

Desa ini memang sesuatu, pikir Wei Wuxian menggelengkan kepalanya. Ia teringat perkataan Yin Hui.

Desa ini tidak layak mendapatkan perlindungan.

Tanpa basa-basi, Wei Wuxian menarik kerah Kepala Desa menuju penginapan. Kepala Desa terus menerus memohon belas kasihan selama perjalanan.

Begitu sampai di penginapan, Wei Wuxian segera memberikan penawar kepada Lan Wangji.

Racun itu memang tidak terlalu mematikan bagi Lan Wangji. Butuh waktu 48 jam untuk membunuh seorang awam dan butuh seminggu untuk membunuh seorang kultivator. Namun racun itu menyerang organ tubuh dan membuat orang yang terkena racun itu akan merasakan sakit terus menerus.

Setelah menelan penawar, Lan Wangji merasa jauh lebih baik. Ia menghampiri Wei Wuxian yang sedang menginterogasi Kepala Desa.

"Tolong jawablah dengan cepat. Siapa Yin Hui sebenarnya dan apa sebenarnya Sheng Shu?" tanya Wei Wuxian dingin.

Kepala Desa menelan ludahnya.

"A-aku tidak tahu tentang Yin Hui. Dia sejak dulu adalah penduduk desa kami. Namun sejak kedatangan si Pembawa Sial, ia berubah drastis. Ia memberi usul untuk memanggil kultivator dan menawarkan diri untuk menjadi pemandu kultivator. Sebelumnya ia tidak pernah seaktif ini. Untuk Sheng Shu..."

"Tolong teruskan dengan cepat kalau kau ingin penduduk desa tetap hidup. Waktu kami tidak banyak." ancam Wei Wuxian kesal.

"Sheng Shu sudah ada sejak desa berdiri. Namun sejak zaman ibuku, Sheng Shu berubah menjadi jauh lebih kuat. Apalagi sejak kedatangan si Pembawa Sial, Sheng Shu menginginkan persembahan berupa 'penduduk desa'. Jadi itulah kenapa kami terpaksa mengundang kultivator-"

"Untuk dijadikan persembahan!?" seru Wei Wuxian marah. Ia menggebrak meja, membuat Kepala Desa semakin menciut.

"Tapi kultivator-kultivator yang datang bukanlah penduduk desa." sanggah Lan Wangji.

"Me-memang. Karena itulah kultivator-kultivator yang datang harus tinggal terlebih dahulu disini minimal semalam. Yang penting selama Sheng Shu merasa orang yang dipersembahkan pernah tinggal di desa ini, ia akan menerimanya." lanjut Kepala Desa. Karismanya yang kemarin mereka lihat sudah hilang entah kemana.

Wei Wuxian dan Lan Wangji terdiam. Entah apa yang mereka pikirkan, Kepala Desa menjadi semakin gugup.

"Kepala Desa, namamu Gu Fu kan? Apakah ibumu bernama Gu Yue?" tanya Wei Wuxian memecah keheningan. Suaranya terdengar sedikit lebih ramah dari sebelumnya.

"Benar, bagaimana Tuan Wei bisa tahu?" tanya Kepala Desa kebingungan.

Wei Wuxian tidak menjawab. Ia mengeluarkan kertas-kertas yang ia temukan kemarin dari dalam bajunya dan memberikan kertas-kertas itu kepada Kepala Desa.

Kepala Desa hanya bisa melongo dan menerima kertas-kertas itu.

"Bawa seluruh penduduk pergi sekarang." kata Wei Wuxian.

Kepala Desa mengangguk dan berlari pergi.

Wei Wuxian berdiri dan menepuk bahu Lan Wangji.

"Lan Zhan, apakah kamu sudah baikan?"

Lan Wangji memegang tangan yang ada di bahunya.

"Mn."

Wei Wuxian sudah tahu bahwa sebenarnya dengan keadaan Lan Wangji sekarang, ia masih bisa bertarung sambil berdiri terbalik. Namun ia tidak dapat menahan rasa khawatirnya.

Melihat Lan Wangji dengan tubuh yang dipenuhi darah adalah mimpi buruk. Sangat menakutkan!

"Lan Zhan, gantilah bajumu terlebih dahulu." suara Wei Wuxian terdengar merajuk.

Tanpa bicara, Lan Wangji langsung mengganti bajunya. Kini bajunya telah bersih kembali.

"Kita meninggalkan Wen Ning terlalu lama." ujar Wei Wuxian. "Ayo segera kembali."

3 Mei 2020

To be continued...

假村庄 Desa Jia (MDZS Fanfic)[✔️]Where stories live. Discover now