Chapter 2

6.7K 751 32
                                    

Setelah mengistirahatkan diri dan memperbaiki penyamaran, Luo Qi dan Wu Zhu segera mendatangi Kepala Desa.

Kepala Desa adalah lelaki tua ramah yang bernama Gu Fu. Berdasarkan informasi dari Yin Hui, Kepala Desa sudah memimpin desa ini sejak 20 tahun yang lalu. Desa ini selalu makmur, namun sayangnya kemakmuran itu terhenti sejak Si Pembawa Sial datang.

Tentu saja mereka tidak memanggil kultivator terlebih dahulu ketika tragedi itu dimulai. Kepala Desa berusaha untuk menghentikan tragedi tersebut dengan memberlakukan jam malam dan peraturan yang mengharuskan orang-orang berjalan berkelompok. Namun sia-sia saja.

Kepala Desa bahkan sempat menyarankan setiap rumah untuk mengunci rumahnya setiap saat. Namun orang-orang masih terus hilang hingga mereka pun kehabisan cara untuk mencegah tragedi ini. Akhirnya Kepala Desa terpaksa memanggil kultivator dari klan rendahan.

Luo Qi mendengarkan cerita dengan seksama sembari memperhatikan suasana desa yang sangat hangat. Mengingatkannya dengan Bukit Luanzang dulu.

"Sebenarnya kalian bukan kultivator pertama yang datang," kata Kepala Desa menghela napas. "Sebelumnya, beberapa kultivator dari dua klan yang berbeda sempat datang dan menyelidiki hal ini. Namun mereka malah menjadi korban dan tidak pernah kembali."

"Apa yang terjadi?" tanya Wu Zhu.

"Klan pertama datang dengan tiga kultivator. Sama dengan kalian, begitu mereka tiba, mereka ditunjukkan jalan menuju penginapan. Namun mereka menolak untuk menginap di penginapan ketika mendengar cerita tentang Si Pembawa Sial. Mereka pun memaksa menginap di rumah warga yang paling dekat dengan rumah Si Pembawa Sial."

"Lalu?"

"Menurut warga, besoknya mereka bangun pagi-pagi sekali untuk menyelidiki kasus ini. Namun mereka tidak pernah kembali hingga saat ini."

Wu Zhu mengangguk. Meskipun begitu, Luo Qi sadar bahwa Wu Zhu pun masih belum memecahkan teka-teki ini.

"Yang kedua juga sama. Bedanya, mereka bersedia menginap di penginapan yang kalian tempati sekarang. Mereka menyelidiki perlahan-lahan, namun tetap menghilang di hari kelima."

"Bagaimana dengan warga desa yang hilang?" tanya Luo Qi.

"Sudah enam orang yang hilang. Kejadiannya sangat acak dan tak berurutan. Yin Hui, tunjukkan rumah-rumah warga yang hilang." ujar Kepala Desa. Yin Hui mengangguk dan mengajak pasangan kultivator itu untuk berjalan keluar.

"Lan Zhan, apakah kau sudah memecahkan misterinya?" tanya Luo Qi berbisik. Wu Zhu menggeleng.

"Kurasa ada sesuatu yang tidak diceritakan."

Wu Zhu hanya mengangguk.

"Tuan Yin!" seru Luo Qi riang sambil mendekati Yin Hui.

"Ada apa, daozhang?"

"Apakah kultivator-kultivator yang hilang ini pernah bertanya tentang sesuatu?"

"Kultivator-kultivator yang pernah datang kesini bertanya banyak hal. Yang mana maksud daozhang?"

"Tentang... Tradisi yang dihina oleh keluarga Pembawa Sial."

Yin Hui tersenyum.

"Tradisi menyembah pohon suci. Pohon suci kami telah melindungi kami selama ratusan tahun. Wajar apabila pohon suci kami marah."

"Kalau begitu, bukankah yang haruskah kita curigai adalah pohon suci?" tanya Luo Qi lagi.

"Tapi bukan pohon suci kami yang menaruh kutukan. Desa kami dibangun di atas tanah kuburan pendahulu kami. Jadi tak heran banyak energi-energi negatif di desa kami. Menurut kultivator yang pertama kali datang, sepertinya pohon suci kami tersinggung dengan hinaan si Pembawa Sial dan melepaskan sedikit perlindungannya terhadap desa kami. Karena itulah kutukan yang dahulu telah hilang kembali lagi." jelas Yin Hui sopan.

假村庄 Desa Jia (MDZS Fanfic)[✔️]Where stories live. Discover now