Chapter 3

5.4K 724 37
                                    

Manusia-kertas-Wei Wuxian terbang dengan lincah melewati kamarnya. Perlahan ia menyusup ke setiap kamar kosong dan hanya mendapati kamar yang dipenuhi sarang laba-laba dan bau.

Hampir saja ia menyerah. Namun tiba-tiba ia mendengar suara anjing menyalak.

Buru-buru ia terbang untuk keluar dari kamar yang sedang ia jelajahi, namun berakhir terjebak di engsel pintu yang sempit.

Setelah berjuang begitu lama dan berusaha untuk tidak merobek tangan kertasnya, ia terjatuh dengan loyo ke lantai.

Dengan cepat ia segera berdiri sebelum ia mendengar anjing itu lagi. Namun beberapa saat kemudian, ia menyadari ada yang aneh.

Lantai ini tidak rata, pikir Wei Wuxian. Ia menjelajahi lantai dengan seksama dan akhirnya menemukan celah kecil. Ia segera memasuki celah itu.

Ternyata celah itu merupakan celah dari pintu kecil yang ada di lantai. Di dalam pintu itu, terdapat sebuah lubang yang menyimpan kertas-kertas.

Karena lubang itu sangat sempit, manusia-kertas-Wei Wuxian tidak dapat berdiri. Ia terpaksa tiduran bersama dengan kertas itu sambil menyelidiki isi dari kertas-kertas itu.

Desa Zhiqian... Kultivator.... Dibunuh hidup-hidup?!, pikir Wei Wuxian saat membaca kertas itu.

Sangat tidak nyaman untuk terus membaca dengan keadaan seperti ini. Akhirnya Wei Wuxian memutuskan untuk membawa kertas-kertas itu untuk membacanya bersama Lan Wangji dan siapa tahu kertas-kertas itu bisa dijadikan barang bukti.

Kertas-kertas itu lumayan banyak dan dengan fisik Wei Wuxian sebagai manusia kertas, ia hanya bisa membawa beberapa. Meskipun merasa sayang, ia terpaksa meninggalkan sebagian kertas-kertas itu dan dengan cepat kembali ke kamarnya.

Lan Wangji telah membuka pintu kamar lebar-lebar dan memudahkan Wei Wuxian kembali ke kamar. Lan Wangji menangkap manusia-kertas-Wei Wuxian dan mengembalikan kesadaran di tubuh Wei Wuxian.

"Wei Ying, kau baik-baik saja?" tanya Lan Wangji. Wei Wuxian mengangguk.

"Ini yang kutemukan di ruangan sebelah, Lan Zhan. Sebenarnya ada beberapa kertas lagi di ruangan itu, namun aku hanya bisa membawa sedikit." ujar Wei Wuxian tampak menyesal.

"Tidak apa-apa." Lan Wangji mengelus kepala Wei Wuxian dengan lembut. Tindakan ini membuat Wei Wuxian merasa lebih baik.

Lan Wangji dan Wei Wuxian kemudian membaca kertas itu bersama-sama.

"Ini... Catatan dari kultivator-kultivator sebelumnya yang berakhir menghilang." gumam Wei Wuxian.

"Mn."

Setelah membaca kertas selanjutnya, mereka berdua tidak dapat menyembunyikan wajah terkejut mereka.

"Hal seperti ini... Bisa terjadi juga." kata Wei Wuxian masih terkejut.

"Ini kasus yang jarang sekali terjadi." kata Lan Wangji. "Kita harus bertanya kepada penduduk desa besok."

Keesokan harinya, Lan Wangji membangunkan Wei Wuxian pagi-pagi sekali.

"Wei Ying," Lan Wangji mengelus dahi Wei Wuxian dengan lembut.

"Mmmm... Lima menit lagi."

"Wei Ying, kemarin malam kita sudah sepakat."

Wei Wuxian tidak menanggapi dan tetap memejamkan matanya.

"Wei Ying.."

"Iya, iya." Wei Wuxian bangun dengan cemberut. Ia melihat Lan Wangji yang sudah berpakaian lengkap dan rapi. Ia terlihat sangat segar dan seperti baru selesai mandi. Artinya sekarang baru jam 5 lewat.

Lan Wangji tersenyum tipis melihat kelakuan Wei Wuxian yang layaknya anak kecil. Ia segera membantu Wei Wuxian untuk mandi dan berpakaian sementara mata Wei Wuxian masih setengah terpejam.

Setelah menyelesaikan tugasnya, Lan Wangji keluar kamar sebentar untuk mendapatkan sarapan sementara Wei Wuxian kembali membaca kertas-kertas yang kemarin ia bawa.

"Aku masih tidak percaya. Aku tidak pernah menemui kasus ini." kata Wei Wuxian saat Lan Wangji membawa sarapan. Untuk sesaat, ia teralihkan dari kertas itu.

"Makanan!"

Wei Wuxian segera menyingkirkan kertas-kertas itu dari meja. Dengan perlahan, Lan Wangji menaruh nampan berisi sarapan mereka.

"Hah...? Apa-apaan ini? Mana dagingnya?" Wei Wuxian melongo melihat sarapan yang terlihat sangat sehat. "Ini terlalu hijau untukku. Apel Kecil bahkan tidak memakan makanan sehijau ini."

"Hanya ini yang tersedia di penginapan. Lagipula, warga di desa ini semuanya vegetarian." jawab Lan Wangji tenang. Ia mengangkat sumpitnya dan mengambil sayur pertamanya.

"Aku tidak percaya. Lalu sapi-sapi dan ayam-ayam yang kulihat kemarin itu hanya ilusi atau bagaimana!?" Wei Wuxian tidak terima. Selama ia menjadi kultivator, tidak ada yang pernah mempelakukannya seperti ini. Ia selalu mendapat daging!

Setelah Lan Wangji memastikan mulutnya kosong, ia baru menjawab, "Makanan-makanan hewani dan hasilnya dijual ke luar desa."

"Sepertinya desa ini tidak seterbelakang yang kukira." gerutu Wei Wuxian dengan terpaksa memakan sarapan hijaunya. "Ugh! Aku ingin memakan makanan buatanmu!"

"Aku akan membuatnya setelah kita pulang."

Wei Wuxian sedikit senang, namun juga sedikit kecewa. Ia sudah mengira Lan Wangji akan membuatkannya sekarang, namun karena ia sudah dijanjikan seperti itu, ia tidak bisa berkata apa-apa lagi.

Setelah selesai sarapan, Wei Wuxian dan Lan Wangji keluar bersamaan dari kamar Lan Wangji. Salah seorang pelayan penginapan melihat mereka.

"Daozhang, kenapa kalian tinggal di kamar yang sama? Apakah ada yang salah dengan kamar lainnya?"

"Tidak ada. Hanya saja kami sudah terbiasa tidur bersama, jadi tidak nyaman kalau kita harus tidur terpisah." jawab Wei Wuxian dengan tidak tahu malu.

Wajah pelayan itu berubah dan menatap Lan Wangji untuk meminta penjelasan. Sayangnya Lan Wangji tetap terdiam.

"Ka-kalau begitu saya akan mengatur kamar Anda agar bisa ditempati dua orang." kata pelayan itu dengan terburu-buru.

"Tidak usah." sahut Lan Wangji.

"Benar! Benar! Tidak usah! Kami juga sudah terbiasa tidur di ranjang yang sempit dan itu lebih nyaman!" timpal Wei Wuxian semakin tidak tahu malu. Pelayan itu kehilangan kata-kata dan segera pamit pergi.

Setelah Wei Wuxian dan Lan Wangji keluar dari penginapan, mereka disuguhkan pemandangan desa yang sangat menyegarkan.

Sebagian besar penduduk desa adalah petani, sehingga penduduk desa sudah bekerja sejak subuh.

"Apakah kita harus bangun lebih pagi lagi besok?" tanya Wei Wuxian.

"Tidak usah. Yin Hui adalah pelayan Kepala Desa, dia masih ada di kediaman Kepala Desa saat ini. Lagipula aku tidak yakin kau akan bangun bila kita harus bangun lebih pagi." jawab Lan Wangji tenang.

Setelah tinggal bersama Lan Wangji dalam waktu yang lama, Wei Wuxian menyadari kebiasaan Lan Wangji yang sebelumnya tidak pernah ia sadari. Lan Wangji adalah tipe orang yang tidak berkata-kata banyak, meskipun ia lebih sering berbicara pada Wei Wuxian atau kakaknya, Zewu-jun. Namun sekalinya Lan Wangji berkata banyak, Wei Wuxian dapat memastikan perkataan itu akan menusuk.

"Lan Zhan, kau sangat kejam terhadap suamimu, kau tahu?"

18 April 2020

To be continued...

假村庄 Desa Jia (MDZS Fanfic)[✔️]Where stories live. Discover now