2: brother?

8.5K 595 75
                                    

[ chan x hyunjin ]

"sampai kapan kau akan menolak kenyataan ini?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"sampai kapan kau akan menolak kenyataan ini?"

chris mengukir senyum ditempat. kedua tangan tersilang bersidekap di dada, sementara bahu yang sedikit memberat akibat menyandang sebuah tas besar berisi pakaian dia sandarkan pada kusen pintu berwarna coklat tua.

"bisakah kau diam?"

pria lain yang sedari tadi sibuk menatap pemandangan langit kelabu dari balik jendela kini mengalihkan atensi. matanya yang sembab menjadi penanda bahwa si manis baru saja menangis dalam jangka waktu yang tidak sebentar.

"aku tidak memaksa, tapi bukankah ini untuk kebaikan kita semua?"

bunyi bedebam pelan terdengar nyaring kala chris menjatuhkan asal tas hitam dari pundak dan membiarkan benda itu teronggkok di lantai begitu saja. sang pemilik berjalan perlahan hingga kemudian sengaja mengambil tempat tepat disamping pria berjas putih.

"sudah 6 bulan berlalu dan kau masih tidak bisa menerima aku dan ayahku? itu terdengar sedikit jahat." ucap chris dengan nada yang dibuat sesedih mungkin. dia mencoba menelisik reaksi apa yang akan diberikan oleh si lawan bicara.

''bagimu itu waktu yang lama, tapi tidak untukku. kenanganku bersama papa tidak akan hilang secepat itu!"

"buatlah ini menjadi lebih mudah, hyunjin-ah." ada nada frustasi di antara kalimat yang chris ucapkan, "ibumu membutuhkan ayahku begitupun sebaliknya. lalu kita cukup berpura-pura menjadi saudara yang rukun dan semua akan berjalan dengan baik. kenapa masih diributkan?"

"apa sesederhana itu?" hyunjin menunduk dalam. jemarinya meremas kuat kemeja putih yang belum ia ganti semenjak rangkaian acara pernikahan sang ibu dengan ayah chris berakhir.

"ㅡaku tidak ingin siapapun masuk kedalam lingkup keluarga kami setelah ayah pergi, tapi kemudian ayahmu dan kau datang dan berlagak seperti pengacau."

"kalau begitu bicaralah pada ibumu." tantang chris berani, "ㅡapa kau tega membuatnya bersedih padahal ini adalah hari pertama mereka resmi menjadi sepasang suami istri?"

lama chris menunggu jawaban, namun yang dia dapatkan hanyalah isakan pelan tanpa perlawanan. sekarang dia merasa berada satu tingkat lebih tinggi daripada adik-nya ini.

"berhenti menangis atau mama akan bertanya mengapa wajah anak semata wayangnya yang cantik terlihat berantakan."

menggunakan kedua telapak tangan chris sigap menangkup pipi berisi milik hyunjin. niatnya hanya berpura-pura memberi empati untuk mengusap sisa air mata yang jatuh ke permukaan sehalus porselen tersebut. tapi untuk sekarang mungkin dia harus menyimpan beberapa detik yang berharga guna merekam betapa indah sosok hyunjin yang terlihat pasrah dan erotis dengan wajah sembabnya.

"jangan panggil ibuku mama."

desisan itu terdengar mengancam. namun apa perduli chris kala fokus justru terbagi kepada belah merona yang terlihat semakin menggoda setiap kali hyunjin mengeja bait kata dengan suara yang bergetar? sekarang chris mulai membayangkan bagaimana rasanya. mungkinkah akan meleleh jika dia mencecap permukaan itu sedikit saja?

pyxis | hyunjin softie collectionWhere stories live. Discover now