14: home

3.7K 277 66
                                    

[bangchan x hyunjin]

inspired by: amigdala – “kukira kau rumah”

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

inspired by: amigdala – “kukira kau rumah”

.
.
.


rintik hujan perlahan turun membasahi bumi bersamaan dengan senja yang mulai meredup. langit menghitam kala gumpalan berwarna abu itu menyebar angkuh, menghalangi lentera-lentera kuning cantik untuk menunjukkan sinarnya. debu tipis jalanan menguap, daun-daun kering yang hampir gugur terbasahi  kembali setelah sekian banyak hari menanti air langit jatuh menusuk tanah.

orang-orang jelas lebih memilih untuk menyamankan diri di dalam selimut, atau bagi yang masih disibukkan dengan kewajiban terpaksa harus menunda waktu pulang mereka. terbukti dengan café-café yang terlihat penuh akan pengunjung. segelas kopi atau teh hangat dengan sepiring kecil kue coklat sudah cukup menjadi teman nongkrong beberapa jam kedepan sekaligus menunggu hujan reda.

Begitupun dengan christopher bangchan, pria dewasa berumur 27 tahun itu asik menikmati secangkir teh hangat sendirian. duduk disamping jendela kaca dengan sisa bulir air yang menempel disana. cantik, namun sayang akan hilang dengan segera. dia nampak acuh pada keramaian di sekitar, justru malah terfokus mendengarkan alunan musik lembut yang mengisi café kecil langganannya.

mata setajam elang miliknya memindai sekitar berharap mampu menemukan sesuatu yang menarik. lima menit pertama tidak ada apapun selain motor dan kendaraan roda empat yang berlalu lalang, di menit kesepuluh pun sama, namun beberapa menit selanjutnya ada satu hal yang membuat dia memicingkan pandangan.

“hyunjin?” matanya jelas masih sehat dan chan yakin seratus persen bahwa pria berperawakan kurus namun tinggi yang dia lihat adalah benar merupakan salah satu orang yang dia kenal.

tapi kenapa hyunjin mau-maunya berjalan di bawah guyuran hujan malam-malam begini?

di dera rasa penasaran, maka Chan segera mengambil payung yang memang sengaja dia bawa untuk berjaga-jaga. setelah membayar pesanannya yang masih bersisa, dia buru-buru keluar dari sana untuk menghampiri hyunjin, acuh pada sisian kemeja yang nyaris basah sempurna akibat derasnya hujan.

"hyunjin!”

sekuat mungkin suara coba chan keluarkan, takut-takut bahwa yang dipanggil tidak bisa mendengar akibat distraksi dari air hujan. kepala bersurai pirang pria bernama hyunjin itu akhirnya mendongak, menampilkan wajah kacau yang belum pernah chan lihat sebelumnya.

mata anak itu sembab dan merah, seakan sengaja menyembunyikan tangis di antara titik-titik air yang masih setia menusuk ujung kepala.

“kenapa kamu jalan sendiran dibawah hujan?! nanti kamu sakit!” tanpa menunggu jawaban dari yang lebih muda, chan menarik lengan hyunjin untuk dia bawa masuk ke dalam mobilnya.

keheningan mengambil alih ketika keduanya sudah berada di dalam mobil. hyunjin sendiri hanya menunduk dalam, terlihat tidak risih sama sekali dengan keadaan tubuh yang basah kuyup. namun bibir dan jemari lentiknya yang sedikit membiru menjadi pertanda bahwa pria itu sudah berada dibawah hujan dalam waktu yang lama.

pyxis | hyunjin softie collectionWhere stories live. Discover now