9. The Lil' Queen👑#1 of 2

2.2K 187 19
                                    

Pernahkah ada yang mengatakan bagaimana manjanya seorang Raquel Queensha Klienschmidt Dimitry pada ayah dan saudara-saudaranya? Jika belum, kalian harus mulai berpikir dua kali untuk menggodanya. Jika sudah, kalian tetap harus berpikir dua atau bahkan ribuan kali untuk mengusik dia.

Bryan sang ayah saja sampai menghela napas saat melihat bagaimana putrinya itu sedang menggembungkan pipinya dan tidak mau menatapnya. Bryan mendekati putrinya itu dengan cepat dia membawa putrinya ke atas pangkuannya.

"Jangan marah lagi, please!" Pinta Bryan.

"Tapi, daddy jangan pergi ya?"

"Baby... daddy harus pergi. Kamu tahu kan itu tugas daddy,"

Bryan menahan badan kecil putrinya yang menggeliat di atas pangkuannya. Jika Bryan lengah sedikit saja, putri kecilnya itu pasti sudah berlari dan bersembunyi.

"Lil' queen... daddy hanya ke istana tiga bulan sekali. Masa daddy tetap tidak boleh pergi?"

"Tidak boleh..." rengek Raquel.

"Pokoknya daddy tidak boleh pergi... kalau daddy pergi aku tidak mau bertemu daddy," ujar Raquel lagi.

"Lil' Queen..." panggil Bryan dengan nada setengah memohon.

Raquel melihat ayahnya. Dia kemudian mengerucutkan bibirnya. Dia memukul-mukul lengan Bryan sampai sang ayah melepaskannya.

"Pergi saja! Aku tidak mau bertemu daddy!" Pekik Raquel sambil berlari menjauh.

Bryan menghela kecil. Melihat bagaimana putrinya berlari dan juga suara anak itu tadi, Bryan yakin putrinya sedang mencari tempat sembunyi dan sedang menangis. Dia mengacak rambutnya dan menghela gusar. Bryan merasa serba salah. Mau pergi salah, tidak pergi pun salah.

Makan malam di mansion besar itu terasa sangat canggung. Semua orang melirik ke arah Raquel. Anak itu terdiam dan tidak berbicara sepatah kata pun. Padahal biasanya, jangankan berbicara, duduk di pangkuan ayahnya pun dia lakukan.

"Kak..." bisik Richard pada kakak tertuanya.

"Kak Raquel sedang bertengkar dengan daddy, ya?"

Samuel si sulung mengangguk kecil. Dia tahu adiknya itu sedang dalam mode mengambek pada ayahnya. Makan malam usai, Raquel segera kembali ke kamarnya. Atau begitu yang dikira beberapa pelayan. Nyatanya, alih-alih berada di kamarnya, dia malah bersembunyi di kamar kakak kembarnya. Raquel membuat kakak kembarnya terkejut dan heran.

"Raquel kenapa?" Tanya Raiden.

"Kesal. Aku mau tidur disini saja," ujar Raquel sambil menenggelamkan wajahnya ke bantal milik sang kakak.

"Kalau daddy dan mommy mencari bagaimana?"

"Biarkan saja!"

"Raquel... daddy kan tidak sengaja loh,"

"Tapi kan daddy tahu kalau besok aku ada lomba,"

"Mungkin daddy tidak tahu. Kamu belum memberitahu daddy, kan?"

"Harusnya daddy tahu! Daddy harus tahu semuanya!"

Raiden hanya bisa menggelengkan kepalanya. Alhasil, Raiden yang mengalah. Dia keluar dan berjalan di lorong mansion itu menuju ke kamar orang tuanya. Dia mengetuk pintu dan saat pintu terbuka dia tidak menemukan ayahnya.

"Mommy,"

"Mencari daddy?" Tanya Jessica.

Raiden mengangguk.

"Daddy ada di ruang kerjanya,"

Raiden meraih tangan ibunya membuat sang ibu membungkuk. Raiden mencium pipi kanan ibunya.

[KS#2] The SixthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang