Dumb and Dumber

5.7K 590 81
                                    

Cerita ini hanya FIKTIF belaka. Kalo ada cast idol yang kalian gasuka di book ini aku mohon bgt jangan hate idolnya di rl ya. Aku gaada maksud merugikan pihak manapun.










KRING!!!!!!!!

Bel sekolah berbunyi tanda seluruh siswa diharuskan berbaris dilapangan untuk melakukan kegiatan rutin dihari senin. Yep Upacara, dengernya aja udah mager banget gak sih.

Namun beda dengan segerombolan lelaki yang masih bergerombol diwarung belakang sekolah, bukan dikantin namun disebuah warkop yang sudah diklaim sebagai markas mereka. Kepulan asap dan suara ribut  menghalau bunyi bel yang memekakkan telinga.

"Jimin noob banget anjir, jangan kasih dia nyetir lah tai goblok banget jatoh kelampingan" Hoseok gak berhenti misuh sebab gara-gara Jimin dirinya dan tim kalah main pubg.

"Hehe maap bang aku belom dapet SIM A soalnya" Jimin merangkul pundak Hoseok namun si empu malah bergidik geli.

"Bol anjir kelas kita diperiksa si botak" Taehyung yang sedaritadi hanya mengamati sambil merokok memekik kaget.

"Takut amat buset santai si" Jawab Jimin sambil mencomot gorengan.

"Cebol! Yang kemaren juga maneh belom bayar sekarang mau ngambil lagi, gelut aja ku aing hayo" Kata si mamang pemilik warkop.

"Anjir mang sebiji doang lu perkarain, sini gua beli ama grobak-grobaknya" Kata Jimin sambil memukul-mukul gerobak si mamang.

"Miskin ma miskin aja si bol, banyak tingkah lu" Kata Namjoon sambil buang sisa puntung rokoknya. Siapa sangka murid terpintar disekolah tak tahan juga dengan godaan benda bernikotin tersebut.

"Ehe maap ye bang, Jungkook bayar cepet" Suruh Jimin. Jungkook melirik sinis.

"Idih ogah amat" Kata Jungkook melemparkan gagang permen kearah Jimin.

"Bol!! Si botak bego, ntar gua bayar dah gorengannya. Ayo ke kelas" Taehyung mengambil tasnya, siap bergegas.

"Ini apaan si, sibotak doang" Kata Hoseok.

"Anjing lah bang cerulit sama gir bekas kemaren tauran masih ada dikolong meja gua" Kata Taehyung sambil mengusak rambut merahnya.

"PANGLIMA GOBLOOOOK"

.
.
.

"Bol pantat lu gede banget si tai" Taehyung mendorong pantat Jimin yang berusaha memanjat tembok, kawanannya sudah lebih dulu masuk ke sekolah tersisa dirinya dan Jimin yang masih nyangkut diatas. Karena prinsip panglima adalah mendahulukan kepentingan anggotanya dulu.

Hap!

Jimin mendarat dengan mulus, Taehyung melemparkan tasnya dan juga dasi yang belom dipakai, dengan sigap Jimin menangkap tas Taehyung.

Lelaki berambut merah itu mundur beberapa langkah kemudian lari dan melompat dengan bertumpu ke kursi bekas yang sengaja disediakan disana. Dengan mudah lelaki itu memanjat tembok pembatas sekolah dengan warkop.

"Lewat toilet bekas kaya biasa, ini kayanya udah pada baris dilapangan" Bisik Jimin. Taehyung mengagguk.

Keduanya mengendap-endap melewati koridor sepi untuk sampai kekelasnya. Alih-alih bergabung dengan siswa yang sedang upacara mereka lebih memilih menyelamatkan perkakas perangnya terlebih dahulu.

Tepat didepan kelas Taehyung hendak membuka kenop pintu namun sebuah suara mengintrupsinya.

"KIM TAEHYUNG! PARK JIMIN!"

Nah ketauan si botak.

Ditengah jalannya upacara, disaat pembina upacara diperkenankan memberikan amanat. Taehyung dan Jimin digiring oleh Pak Tobing ke koridor lantai dua. Tepat dihadapan seluruh peserta upacara.

Panglima [End]Where stories live. Discover now