Epilog 2

3.2K 446 130
                                    

Taehyung sadar kalau ngumpulin gengnya dulu bakal memakan waktu karena pada kenyataannya mereka tinggal misah-misah. Beda kota bahkan beda negara! Tapi Taehyung gak expect kalau ini memakan waktu tiga bulan, saya ulangi TIGA BULAN BUAT REUNI DOANG??!

Setelah pertemuannya dengan Jimin, Taehyung yang emang menjauh dan mengasingkan diri dari abang-abangnya perlahan mulai reach out mereka lagi, tentunya bukan perkara susah sebab dia punya Jimin yang bisa akses informasi apapun, apalagi cuma sekedar nomor telpon dan alamat tempat tinggal. Tapi kenyataannya tidak semudah itu, sebab alhamdulillah nya abang-abangnya ini jadi orang sukses yang sangat sibuk sehingga sulid pake d untuk diajak ketemuan.

Sehingga Taehyung membutuhkan tiga bulan untuk mencocokan jadwal reunian, agar semua anggota lengkap dan bisa ikut hadir, syukur-syukur bisa bawa keluarga juga. Ini bukan karena Taehyung gabut ya, dia juga sibuk kok, captain mana ada yang gabut mengingat dia punya segudang jadwal penerbangan yang kadang gak manusiawi. Tapi berkat keinginannya memperbaiki hubungan dan relasi, Taehyung dengan senang hati mengosongkan jadwal untuk pergi reuni dengan kawan lamanya ini.

Dan dipertengahan bulan desember 20xx adalah waktu yang mereka sepakati untuk melasungkan temu sapa dan sedikit pelukan dan banyak caci maki. Jujur Taehyung udah siap buat menerima sumpah serapah dari abang-abangnya nanti :)

"Udah nyampe Pakpol?" Sapa Taehyung, lelaki itu tengah berhenti di lampu merah dan kebetulan sahabat seperpopokannya menelpon.

"Iya, gua lagi dijalan ini"

Wanita disamping Taehyung menghela nafas manakala lampu lalu lintas berubah menjadi hijau namun suaminya masih asik menelpon.

"Udah Mas, bahaya loh" Katanya lembut sambil mengusap tangan Taehyung di persneling. Taehyung mengangguk kemudian menutup telponnya dengan Jimin setelah mengucapkan pesan kalau ia akan sampai lima menit lagi.

Taehyung meraih tangan istrinya yang langsung ia kecup sayang sementara tangan lainnya sibuk di kemudi. Yeonjun yang melihat adegan itu mendecih kencang.

"Tidak bisakan berperikejombloan sedikit wahai orang TUA?" Kata Yeonjun seraya melipat tangannya di dada.

"Ya balikan lah sama mantan kamu yang itu siapa deh yang matanya galak banget. Belum move on kan?" Kata Taehyung.

"Yeji, Mas" Jawab sang isteri sambil terkekeh.

"Maunya si gitu Dad, masalahnya nomor ku aja di block" Keluh Yeonjun, lelaki itu kemudian menatap keluar jendela dimana kendaraan berlalu lalang. Ah, jadi keinget sama mantan kan.

"Bandel si" Jawab Taehyung, lelaki itu berbelok ke kawasan perumahan mewah tempat tinggal Yoongi yang menjadi sasaran untuk mereka melakukan reuni. Bukan tanpa alasan, rumahnya Yoongi ini sangat strategis karena bertempat dikawasan ibu kota yang mudah diakses oleh siapa saja. Taehyung awalnya kaget begitu mengetahui rumah abangnya ini ternyata tidak jauh dari rumahnya.

"Miror Dad, miror!" Saut Yeonjun.

"Kim Yeonjun?" Tegur sang mama karena anaknya mulai kurang ajar. Taehyung terkekeh sambil memeletkan lidahnya mengejek Yeonjun.

Taehyung memarkirkan mobilnya dihalaman yang luas, ada tiga mobil lagi yang terparkir dihalaman tersebut, entah milik siapa.

"Astagfirullah" Pekik Yeonjun begitu pintu di buka dan menampilkan gadis muda dengan ponytail menatapnya sama terkejut. Itu mbak mantan lur, kok bisa?

Gadis itu menetralkan kembali wajahnya tersenyum seraya menyambut Taehyung dan keluarga. Setelah menyalami Taehyung dan istri, Yeji termenung manakala Yeonjun ikut mengulurkan tangannya juga, karna dia ajarkan sopan santun sedari kecil Yeji menjabat tangan itu dan melemparkan senyum paksa.

Panglima [End]Where stories live. Discover now