Begajul

2.2K 415 45
                                    

Jangan harap anda tertawa di chap ini.








Hingar-bingar jalanan ibukota seolah menjadi hal biasa bagi sebagian orang. Namun malam ini suasana semakin panas sebab kehadiran mereka. Mereka disini, mem-blok jalan.

Ketika sebagian besar pelajar sedang tertidur lelap berharap setidaknya mendapat peruntungan yang lebih baik dihari esok, siapa sangka bagian yang lain memilih tetap terjaga, dengan angkuh mematahkan segala aturan dan melawan dinginnya malam. Seolah menunjukkan pada dunia betapa hebatnya mereka. Muda, liar dan bebas.



"Hei!" Kedatangan Taehyung langsung disambut sahabat sejati sejiwa, besfren poreper a.k.a Park Jiminssi.

Jimin menangkap gurat tak mengenakan di wajah Taehyung , lelaki itu turun dari motor besarnya lantas menghampiri Taehyung yang parkir tak jauh dari motornya.

"Mood lu ga bagus" Bukan pertanyaan, Jimin sudah terlalu hafal dengan gerak-gerik Taehyung, dan kali ini pun Jimin tau sahabatnya tidak dalam keadaan baik.

"Gua gak papa" Jawab Taehyung singkat.

Bohong.

Jimin menghela nafas, manik indahnya menyisir sekeliling memastikan Mino dan rombongannya belum tiba di arena.

"Masih sempet buat nolak ajakan Mino" Jimin menepuk pundak Taehyung.

Taehyung mendecih.

"Dan lari kaya pengecut? Fuck off! gua udah disini dan gua gabakal mundur"

Tak berselang lama rombongam motor besar menghampiri mereka lengkap dengan  perempuan sexy di boncengan, total menambah panas arena malam ini.

"Wow liat siapa yang tiba duluan" Ujar Song Mino sesaat setelah melepaskan helm fullface nya.

"Gak sabar mau tanding sama gua eh, panglima?" Katanya dengan nada meledek.

Taehyung menghampiri Mino seraya menyisir surai merahnya menggunakan jari, bersiul tepat di wajah sang lawan sebelum memasang wajah super tenge-nya.

"Kali ini apa taruhannya? Sorry to say gua gak butuh motor lu. Motor gua udah banyak" Taehyung menyeringai.

"Just chill dude! gua punya tawaran yang lebih menarik" Jawab Mino.

"And what is that?"

"Let's end everything. Akui kalo cuma sekolah gua yang berkuasa disini"

Bukan rahasia lagi kalau SMA Bighit bermusuhan dengan sekolah Mino. Layaknya lingkaran setan, hal ini seolah diwariskan turun temurun. Entah apa penyebabnya, masing-masing kubu saling baku hantam memperebutkan titel terkuat, terhebat serta yang paling berkuasa.

"Heh! Kalo sekolah maneh gak nyari gara-gara ku sekolah aing, masalahnya teu bakal meleber-leber kaya gini!" Timpal Hoseok sambil nunjuk-nunjuk Mino. Jimin menahan Hoseok yang mulai emosi.

"Kalo gua yang menang?" Tanya Taehyung.

"Apapun yang lu minta"

"Deal!"

---

"Gelo!" Hoseok mendorong tubuh Taehyung.

"Lu mempertaruhkan reputasi sekolah? Mau ngomong apa lu sama senior?" Namjoon ikut-ikutan. Senior yang dimaksud adalah kakak kelas mereka yang sudah lulus. Termasuk Kim Seokjin dan Min Yoongi diantaranya.

"Gua bakal menang Bang" Jawab Taehyung.

"Gua bakal bikin Mino beserta minionnya berlutut didepan gerbang SMA Bighit" Tambahnya penuh keyakinan.

Panglima [End]Where stories live. Discover now