SoD - Chapter 56 - Menghindar

1.9K 269 54
                                    

Pemain musuh yang melihat perubahan suasana dari kelompok Rei mengerutkan alisnya, mereka tak yakin apa yan mereka dengar dan pikirkan sama.

"Kami berhasil"

Para pemain Ksatria yang dihalangi langsung bersuka cita sambil melihat sinis kearah para penghadang jalan mereka, siapa yang menyangka hanya dengan sisa pemain yang tidak mati, Rei dan teman teman lain dapat menghajar habis Boss Field itu.

"Kalian benar-benar membunuhnya?" Ucap geram Hogo menggertakkan giginya dengan keras, ia tak dapat menyangka para Ksatria yang tersisa bisa menyelesaikannya.

"Tak ada jalan kembali untuk ini, serang mereka!" Hogo langsung membuat keputusan penting saat ini, meskipun terdapat kerugian bagi pemain yang menyerang dahulu, tapi kelompok yang mereka halangi bahkan jika kelompok Rei yang datang dengan keadaan yang kacau setelah menghajar Boss tidak akan dapat menyamai kekuatan mereka saat ini.

Doic tak menyangka Hogo akan memulai serangan terlebih dahulu, tak ada jalan lain selain bertarung atau menghindar, keputusan yang dia ambil akan sangat menentukan keselamatan mereka dan kelompok Rei yang jauh didepan.

Untungnya, salah satu dari mereka langsung mengabari kelompok Rei yang saat ini masih berada di lokasi Boss tentang keadaan mereka.

Rei yang mendengar ini hanya tersenyum ringan dan meminta kelompok Doic dan teman-teman ke Desa terdekat, tidak ada keuntungan jika mereka harus berhadapan dengan pemain yang kesal dari Guild VoiQ, serta dari apa yang diucapkan sebelumnya, bahkan Guild Fallen akan datang ke lokasi mereka saat ini.

"Pakai Gulungan Teleport, kita akan kembali ke Desa terdekat" Rei berbicara pada sisa pemain yang saat ini masih beristirahat setelah berhasil mengalahkan Boss Field, semua Drop bahkan sudah dikumpulkan, dan sudah saatnya mereka pergi untuk menghindari pertempuran yang merugikan.

Doic dan teman-teman yang lain setelah menerima kabar dari Rei memutuskan untuk melarikan diri dari pertempuran didepan mereka, setelah menahan serangan beberapa saat, mereka langsung berpencar dan lari secepat mungkin kembali ke Desa terdekat yaitu Desa Asra

Hogo yang terkejut langsung berteriak marah "Sial, pengecut kalian! Jangan lari!"

"Hahahahaha, kalau kau ingin bertarung, lakukan secara adil di Guild War, tantang kami! Kesatria!" Mendengar Hogo yang kesal makin membuat mereka senang dan memancing suasana menjadi makin panas.

Rencana kabur yang tak terduga membuat perbedaan jarak antar mereka semakin melebar, jika terus seperti ini kelompok Hogo tidak akan bisa dapat mereda amarahnya.

"SIAL, BERHENTI KALIAN" Hogo semakin marah sambil terus berlari berusaha mendekati mereka, beberapa tembakan Archer sempat mengenai Doic dan teman-teman, namun tentu saja hal itu tidak akan dapat membunuh mereka.

"Hahahahaha" Melihat kelompok dibelakang mereka semakin frustasi, suasana hati Doic dan yang lain semakin bahagia, tertawa senang, apalagi ditambah pemikiran bahwa mereka berhasil mengalahkan Boss Field sebelumnya.

..

Desa Asra

Rei dan pemain lain yang menggunakan Gulungan Teleport sudah terlebih dahulu sampai dan menunggu di gerbang masuk Desa Asra, saat itu juga, mereka melihat sekelompok pemain lain berjalan keluar Desa Asra melewati Rei dan yang lain dengan tatapan sinis mereka.

Rei melihat kearah pemain yang berjalan didepan, intuisinya langsung berkata kalau mereka berbahaya!

"Fallen?" Gumam Rei, ia tak bisa membiarkan sekelompok pemain ini keluar, Doic dan teman yang lain masih diluar sana, jika kelompok Fallen keluar mereka pasti akan berpapasan dan tidak ada jalan kabur bagi Doic dan yang lain.

"Berhenti" Ucap tak terduga Rei, yang mengejutkan kelompok Fallen bahkan pemain disekitarnya.

"Satu langkah keluar dari gerbang, kami akan memburu kalian" Lanjut Rei, ucapannya mengejutkan bahkan teman satu Guildnya sendiri, mereka tidak tau kenapa tiba-tiba saja Rei bertindak seperti ini.

Kelompok Fallen terhentak berhenti, pemain yang berdiri didepan tersenyum aneh dan berbicara "Ohh, Aku tak menduga akan ada yang mau mencari masalah dengan kami"

Rei membalas senyumannya ringan, "Mau tidak mau, bahkan saat kau keluar dan mengetahui Boss Field sudah kami selesaikan, bukankah sama saja?" Gumam Rei dalam pikirannya karena merasa lucu.

"Masalah tidak perlu dicari, pasti akan datang sendiri" Balas Rei dengan senyum ringan yang masih ada diwajahnya, ia sudah mendapat kabar bahwa Doic sudah sangat dekat

Sebelum pemain Fallen itu bisa menjawab, ia baru sadar bahwa ada beberapa puluh pemain yang berlari mendekati mereka dari arah luar.

"BERHENTI!"

Teriakan itu terasa samar karena jauh namun terdengar, pemain dari kelompok Fallen itu belum bisa menyadari bahwa yang bersuara adalah orang yang memberikan ia informasi sebelumnya.

Sesuai rencana, tiba-tiba CopetT pemain Kesatria yang bersama Doic langsung mengeluarkan dan melempar serbuk putih ke tanah.

POOF

Asap tebal langsung menutupi pandangan ke arah belakang kelompok Doic, pemain Fallen itu masih tidak menyadari apa yang sedang mereka lakukan, jadi saat mereka mendekat dan memasuki gerbang, ia bahkan belum menyadari apa motifnya.

"SIAL"

Suara yang terdengar lagi membuat pemain Fallen itu tersentak dan baru menyadari bahwa ia mengenalinya.

"Hogo?" Ucapnya sambil berusaha melihat menembus asap yang perlahan-lahan mulai memudar.

"Allestar?" Hago yang mulai terlihat menyadari Allestar seorang Kapten dari Guild Fallen berdiri didepan gerbang selama ini.

"Pfft" Tak bisa menahan, Doic langsung tertawa lepas saat keduanya baru menyadari satu sama lain.

"Terima kasih telah membiarkan kami lewat teman" Lanjutnya saat melihat kearah Allestar, seorang Kapten Guild Fallen.

Ucapan Doic membuat Allestar bingung, namun setelah melihat kearah Rei lagi, ia langsung menyadari semua skema yang kelompoknya terjebak didalamnya.

"KAU SENGAJA?" Teriak Allestar pada Rei dengan sangat marah, ia akhirnya menyadari bahwa kelompok inilah yang dibicarakannya dengan Hogo beberapa saat lalu, yang mana sudah mengalahkan Boss Field yang sudah mereka incar sebelumnya.

"Tentu, jika tidak temanku akan terjebak diantara kalian diluar sana, berbahaya tau, hehe" Balas Rei yang tersenyum aneh dan tak bisa menahan tawa anehnya juga, ia tak menyangka seseorang yang bernama Allestar ini akan sangat bodoh dan jatuh ke skemanya dengan mudah.

"Jangan berharap kalian bisa keluar Zona Aman dengan mudah keparat!" Teriak kesal Allestar, ia masih tak menyangka akan dibodohi dengan cara anak anak itu.

"Jangan pikir kalian kuat" Ucap sinis Doic sambi perlahan menjauh, pemain Kesatria lain dengan santainya mengikuti Rei dan Doic yang sudah jauh didepan kembali ke Desa Asra.

"Keparat!" Geram Allestar kesal, dan ini adalah awal mula yang akan terjadi berikutnya.

..

//INFO//

Maaf banget buat kalian yang udah nungguin lama novel SoD ini, beberapa alesan jadi blom bisa update belakangan ini, salah satunya ya Database SoD yang gua buat (List Karakter, Skill, Statistik Karakter, Statistik Item, Kalkulasi Kerusakan, Perhitungan Atribut, dll) di Laptop itu kehapus hehehe..

Jadi buat beberapa chapter kedepan gua masih adaptasi lagi gimana cara ngitung kerusakan, statistik, Mitz, dll biar ga asal-asalan angkanya, mungkin bakal agak berbeda dari sebelumnya, harap dimaklumin yaa..

Sword of DestinyWhere stories live. Discover now