Seeking

1.8K 248 8
                                    

Jaehyun menggesekkan kuku-kuku jarinya sembari berjalan mondar-mandir didalam apartemennya seorang diri. Ia yakin jika adik yang dimaksud  Johnny kemarin adalah saudara kembarnya, Jung Hangyul. Terlebih dengan segala keselarasan fisik mereka yang cukup kental. Namun Jaehyun bukan seseorang yang pandai bercerita. Setelah ia mengatakan segalanya pada Johnny tanpa memperhitungkan konsekuensinya, kini ia harus menghadapi situasi dimana Johnny tampak menghindarinya.

Berat bagi Jaehyun untuk memulai interaksi pada orang lain. Tapi ia bahkan sudah belasan atau bahkan puluhan kali mencoba menghubungi Johnny meski tak tampak akan ada jawaban. Hendak bicara pada tetangga apartemennya yang menurut spekulasinya adalah kekasih sang saudara kembar, Jaehyun tak punya cukup banyak nyali. Seperti apa wajahnya saja Jaehyun tak tahu. Hendak berkeluh kesah pada sang kakek nenekpun rasanya jaehyun tak pantas. Jaehyun sudah terlalu banyak merepotkan mereka, menurutnya.

Jaehyun tak mengerti apa yang salah disini. Kenapa Johnny tampak begitu dingin padanya seusai ia mengatakan jika Hangyul kemungkinan adalah sosok saudara kembarnya. Padahal sebelumnya pria itu begitu hangat hingga saljupun mungkin akan leleh jika berada disekitarnya.

Jaehyun memutuskan menelfon seorang kenalan untuk memastikan satu hal. Kalau tidak salah ia mengingat, jika pemilik firma hukum Taebaek adalah ayah dari Seo Johnny yang disukainya. Alih-alih meminta bantuan sang kakek, kali ini jaehyun ingin melakukan segalanya sendiri. Tak butuh waktu lama sampai seseorang diseberang sana mengangkat panggilan darinya.

Hallo, Amber is speaking. Who am I speaking to?”

“Umm… nuna ini Jaehyun.”

Yes baby peach, tumben sekali kau menelfon. Ada yang bisa kubantu sayang?”

“A-apa nuna mengenal Johnny hyung?”

Ofcourse, we used to attend the same highschool. Whats poppin baby peach? We’ve met before, right? Are you two having any relationship?

“Um, bukan begitu nuna. Itu… apa nuna tahu sesuatu tentang keluarga Johnny hyung?”

You sounds weird baby peach. Do you have a crush on him?” Goda Amber, namun Jaehyun sedang dalam mode seriusnya hingga gurauan itu ia abaikan.

“A-aku hanya ingin memastikan sesuatu.”

“Im not really sure, tapi kupikir dia tinggal bersama adik dan ayahnya. Dan … oh wajah adiknya sangat mirip denganmu. Hanya saja dia tidak berdimple dan kulitnya sedikit lebih tanned. And as long as I know, ayahnya adalah pemilih firma hukum Taebaek.”

“Terimakasih banyak nuna.”

“Sama-sama dongsaengie, ahhh dan satu hal lagi. Temanku itu single, selama aku mengenalnya sepertinya ia belum pernah punya kekasih. Jadi semoga berhasil menekatinya adik manisku.”

Dan begitulah Amber mengakhiri panggilan suara itu dengan menggoda Jaehyun tanpa tahu maksud sebenarnya dari anak itu menanyakan informasi mengenai Johnny. Jaehyun memantapkan hatinya untuk itu. Jika Hangyul memang saudara kembarnya, Jaehyun harus bertemu dengannya.

“Aku akan ke kantor Taebaek dan menemui tuan Seo.” Ujar Jaehyun dalam hati.

Berbekal coat sewarna mocca membalut tubuhnya yang berlapis turtleneck pink muda dan celana bahan coklat, ia memberanikan diri pergi seorang diri ke Taebaek. Tapi saat keluar dari gedung apartemennya, Jaehyun melihat seorang pria mabuk. Pria itu berjalan kearahnya, membuat Jaehyu mati-matian menahan ketakutannya.

Brukk

Pria itu tiba-tiba saja tumbang ketika hendak mendekati Jaehyun seolah akan memeluknya. Jaehyun menggoyang-goyangkan bahu pria itu dengan takut-takut. Pria itu tampak seperti orang jahat dimatanya. Mana ada orang baik yang mabuk berat dengan wajah babak belur ketika matahari tengah panas-panasnya bukan? Jaehyun ingin sekali mengabaikannya dan pergi dari sana.

“Aish berandal ini.”

Seorang pria lain yang tak kalah tinggi sedikit berlari mendekati pria yang terkapar dalam keadaan mabuk itu. Ia segera memapah si pria mabuk ke pundaknya, kemudian mengarahkan pandangannya ke arah Jaehyun.

“Chogiyo, apa dia mengganggumu? Maafkan temanku, dia bukan orang jahat. Tolong jangan lapor polisi.” Jaehyun mengangguk kaku, masih tak paham situasi.

Pria tinggi itu kemudian mengajukan tangan kanannya. “Namaku Rowoon, aku dan bocah tengik ini tinggal di unit 216, kau tetangga depan unit itukan? Jae …”

“Jaehyun.”

“Ahh.. ne, salam kenal jaehyun-ssi.” Jaehyun tersenyum, kemudian menatap si pria mabuk seolah mengisyaratkan Rowoon untuk memperkenalkannya.

“Dia Seungyoun, kami teman satu apartemen. Kami berdua pemusik, lebih tepatnya aku penyanyi dan Seungyoun ini produser. Argghh kau ini berat bodoh..” Pria yang Jaehyun ketahui bernama Seungyoun tadi tampak mulai sober dan bergerak random.

“Aku permisi.” Pamit Jaehyun tak ingin berlama-lama.

“Hangyul-ah … hangyul-ah jangan pergi sayang.”

Jaehyun tertegun sejenak, langkahnya terhenti mendengar ucapan pria bernama Seungyoun itu. Meski tak sepenuhnya jelas karna pria itu mulai cegukan. Jaehyun terbelalak kaget ketika pria itu hendak memeluknya. Beruntung ada Rowoon yang menahan tubuhnya hingga tak sampai meraih Jaehyun.

“Hangyul, baby.. kakak minta maaf sayang.” Pria itu tampak putus asa, tapi ini bukan saatnya bagi Jaehyun untuk perduli.

“Hey, dia bukan Hangyul astaga berandalan ini merepotkan sekali. Jaehyun-ssi sekali lagi maafkan temanku, aku harus segera membawanya pergi, permisi.”

Seungyoun berakhir diseret paksa oleh Rowoon masuk ke apartemennya. Sahabatnya itu baru saja menelfonnya sambil berteriak tidak jelas memanggil nama Hangyul. Tanpa harus ditanya pun Rowoon cukup peka dengan keadaan jika sahabatnya sudah membuat ulah pada kekasihnya. Mereka sudah berteman cukup lama, sudah terbiasa bagi Rowoon menghadapi Seungyoun yang memang sangat labil jika berada dalam pengaruh alcohol.

Jaehyun yang lebih dulu meninggalkan tempat itu rasanya mendadak lebih khawatir. Jadi selama ini, saudaranya berada tak jauh berada di sekitarnya tanpa ia ketahui. Bahkan sosok yang menjadi bunga tidurnya selama ini berhubungan langsung dengan saudara kembar yang sudah sejak lama dicaricarinya. Jaehyun merasa sangat egois sekarang.

“Permisi, aku ingin bertemu dengan tuan Seo.” Ucap jaehyun pada seorang wanita berpakaian rapih dibalik meja resepsionis firma hokum yang cukup besar dikorea itu.

“Sudah membuat janji temu tuan?”

Jaehyun menggosok-gosokkan kuku-kuku jarinya. Ia tak terbiasa dengan keadaan ini. Ia tak pernah tahu bagaimana tata cara bertemu dengan orang-orang dalam kedudukan tertentu seperti saat ini. Ia pandai menari dan bernyanyi karena sang ibu selalu melatihnya. Tapi untuk berinteraksi secara social, jaehyun tak lebih baik dai anak sekolah dasar.”

“Loh, nak Hangyul? Sudah lama sekali tidak bertemu ahjussi. Ingin bertemu dengan sajangnim?”

Sapa seorang pria paruh baya dengan setelan jas kantornya yang tampaknya salah mengira Jaehyun adalah Hangyul. Membuat Jaehyun yakin jika Hangyul memang sosok yang dicarinya. Meski dalam hati Jaehyun bertanya-tanya bagaimana Hangyul dapat menjadi putra dari tuan Seo. Tapi semuanya terkesampingkan oleh keinginannya untuk kembali bersama sang saudara kembar.

“T-tapi saya b-bukan..”

“Oh itu dia Seo sajangnim, ayo nak Hangyul.” Pria paruh baya itu berlalu tanpa mengindahkan perkataan jaehyun yang belum tuntas terlontar.

“Sajangnim, putra kedua anda dating berkunjung. Saya permisi.” Ucap pria paruh baya itu yang kemudian berlalu meninggalkan Jaehyun dan tuan Seo setelah keduanya bertukar salam.

“Loh Jaehyunie . Dengan siapa kemari nak? Bukankan semua berkas kepindahan dan hak asuhmu sudah dikirim ke alamat tuan Jung? Apa ada yang bias Ahjussi bantu?”

“Eum.. itu…”

“Sebaiknya kita bicara diruanganku, mari nak Jaehyun.”

.
..

….

Kkeutttt…
Sampai sini dulu wei double updatenya. Semoga tidak mengecewakan

BTW aku pengen bikin book fluffy yang nyeritain kehidupan bertetangga gitu. Ada saran pairing selain Johnjae dan Seungyul? Karna dua ini pasti tetep ada
.
BTW lagi kalau ada yang mau complain ini alurnya terlalu panjang/pendek, atau apa yang kurang, atau harusnya bagaimana. Jangan segan buat kritik, supaya aku juga berkembang.

daaannnnnnn....

Selamat berpuasa bagi yang menunaikan :")
part yang harusnya ada NCnya salah satunya di chap ini.. tapi kubatalkan karna satu dan dua hal yang kupertimbangkan.. semoga kalian gak keberatan ..
mungkin nanti/besok aku buat oneshoot saja biar yg mau baca bisa baca, dan yg tidak suka tetap bisa baca book ini dengan nyaman ..

 mungkin nanti/besok aku buat oneshoot saja biar yg mau baca bisa baca, dan yg tidak suka tetap bisa baca book ini dengan nyaman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Twin [[JOHNJAE, SEUNGYUL]] End. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang