confession

1.7K 227 74
                                    

maaf ya temen-temen aku baru kali ini seminggu gak update T.T

ada urusan di rl yang bener-bener lagi bikin sibuk banget.

semoga kalian nggak marah sama aku T.T











Setelah melalui bebrapa tes, Hangyul dinyatakan negatif. Maksudnya, Hangyul dinyatakan tidak hamil akibat kejadian malam itu. Semua orang berucap lega akan hal itu, bahkan kakek nenek Jung terang-terangan memberi selamat sambil memeluk sang cucu. Hati Hangyul terasa seperti dicubit, meski ia memang tak mengharapkan kehamilan itu, tapi untuk bersyukur di saat seperti ini rasanya begitu salah. Entah mengapa ia merasa sedih memikirkan hal-hal yang akan ia hadapi setelah semua ini.

Dalam hidupnya, Hangyul hanya mendambakan kasih sayang yang sederhana. Sekedar memiliki seseorang untuk berbagi suka duka dengannya secara terbuka. Tapi keadaan tak pernah sekalipun berpihak padanya. Entah karena dosa sebesar apa yang mungkin pernah ia lakukan dikehidupannya yang sebelumnya.

Dimasa kecilnya, ia merasa cukup dengan orang tua dan saudara yang harmonis layaknya keluarga pada umumnya. Hangyul dan Jaehyun kecil tak pernah mengeluh ketika menu makan harian mereka berubah perlahan-lahan dari daging sapi sampai berubah jadi tahu, tanpa tahu jika faktor ekonomi melatar belakanginya. Si kembar kecil tak pernah kehilangan binar bahagia meski nenek-kakek mereka saling tak suka pada menantunya.

Tapi satu persatu sebab pertikaian kedua orang tuanya mulai terus bermunculan. Bertumbuh dari kerikil kecil hingga menjadi batu besar yang membuat 'keluarga bahagia'nya harus runtuh dan memaksanya berpisah dari ibu dan saudaranya.

Hangyul sudah mencoba menerima dan menyamankan diri untuk mematuhi apapun asalkan sang ayah mau tetap disampingnya. Namun ia ditekan dan disiksa hingga keluar dari batas kesanggupan fisik maupun hatinya, sampai Johnny membawanya masuk dalam keluarganya.

Pun ketika itu, Hangyul berusaha sebaik mungkin untuk tak pernah keluar dari koridor kepantasannya sebagai seorang anak. Ia berusaha menjadi anak yang manis dan baik demi Johnny, tuan Seo dan mendiang nyonya Seo. Meski tanpa sadar sifat dan usahanya itu justru menarik suatu perasaan lain yang tak seharusnya.

Selama ini Hangyul tak cukup bodoh untuk tak menyadari jika Johnny menyukainya dengan perspektif lain dari sekedar hubungan kakak-adik. Sekuat tenaga Hangyul berusaha tak melampaui batasannya, agar orang-orang yang menjadi 'rumah' baginya dapat terluka. Namun ia pun tak dapat berkata 'tidak' secara langsung pada si sulung Seo. Karna bagi Hangyul, Johnny juga adalah salah satu keluarganya yang begitu berharga.

Hangyul remaja bertemu Seungyoun yang begitu memujanya. Menjemputnya setiap pagi buta untuk sekedar mengantarkannya ke SMA. Memberi perhatian-perhatian kecil yang mampu membawa efek menggelitik di perutnya. Membawa Hangyul ke tempat-tembat baru, dipamerkan pada orang-orang baru sebagai kekasih si pemuda Cho. Diberi perlakuan-perlakuan manis yang amat langka baginya.

Seungyoun yang lembut, manis dan dewasa membuat Hangyul melabuhkan cintanya. Membangun dinding baru untuk Johnny dan ketidaktegaan di hati Hangyul agar tak menyakiti satu-satunya figur orang tua yang tersisa baginya, yaitu sosok Tuan Seo. Hingga Hangyul dan Seungyoun menjalin hubungan romansa dengan penuh suka cita yang sederhana. Secara tersirat Hangyul menyatakan pada Johnny jika takhta yang diduduki Johnny dalam hatinya bukan berlandas cinta, namun hanya keluarga. Karna cintanya sepenhnya adalah milik si tampan Cho.

Tapi bagai gajah yang tak mau mati meninggalkan gadingnya, pun dengan takdir yang tak pernah membiarkan Hangyul mengecap hanya rasa manis dalam hidupnya. Mungkin ia terlalu serakah karna telah menginginkan keluarga serta cintanya tak terluka dan senantiasa melingkupinya. Ia menginginkan keduanya baik-baik saja tanpa menegaskan secara langsung pada Johnny dan Seungyoun. Akibat dari ketidak mampuannya untuk tegas, Hangyul harus kehilangan harapan akan keduanya.

My Twin [[JOHNJAE, SEUNGYUL]] End. Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum