unspoken confession (2)

1.7K 215 42
                                    

ihhhh aku salah update ini di book ku yang lain tadi T.T astagaaaaaaaaa bego banget diriku. monangis aja meratapi segala kebodohankuuuu T^T..

btw selamat membacaaaaaa...









"Yo, Johnny! Ada apa dengan wajahmu?"

"None of your bissiness Amber-ya. Just give me americano, three shots."

"Ahhh kau pasti berpapasan dengan Jaehyunie kan? Apa kau cemburu? Si Rowoon rowoon itu tampan juga, tak kalah tinggi darimu."

"Im not Jealous, i've told you i-"

"But your face told me that you are."

"Okay enough, buatkan saja pesananku segera."

"Kuberikan gratis untukmu, but lets talk about it first. Jooyoung-ssi, tolong buatkan satu Americano three shots untuk pelanggan kita."

"Apalagi yang perlu dibicarakan Amber-ya? Aku bahkan punya cukup uang untuk membeli kedaimu. Aku tidak butuh gratisan."

"You're not a good liar Johnny-ah. Kenapa kau menipu dirimu sendiri sih, wajahmu jelas mengatakan kau cemburu. Jujurlah setidaknya pada dirimu sendiri."

"Aku tak menyukai Jaehyuniemu, apa aku mengatakannya kurang jelas?"

"Heii, lalu untuk apa kau memberinya cookies dan smoothies tambahan dari pesananmu untuknya setiap kali kau kesini?"

"Sudah kubilang jika Hangyul menyukainya, jika ia memang saudara kembarnya kupikir dia juga akan suka."

"Jujur saja, itu cukup aneh karna itu semua bahkan bukan urusanmu. Kenapa juga kau masih datang kesini setiap pagi dan jam makan siang padahal kantormu cukup jauh. Kau jarang mampir kesini jika itu bukan shift Jaehyunie."

"Kopi kubutuhkan untuk menahan kantuk, itu hanya kebetulan."

"Lalu kenapa kau selalu membalas pesannya bahkan mengangkat telfonnya berlama-lama padahal kau tak mau menurutinya untuk membiarkan Jaehyunieku bertemu Hangyul?"

"A-aku..."

"Kau hanya ingin dia terus-terusan menghubungimu kan?"

Mereka berdua terdiam sampai pegawai Amber mendekat dan menyerahkan segelas Americano yang dipesan Johnny. Si pria tinggi kemudian menyerahkan kartu untuyk penyelesaian pembayaran sebelum memilih pergi mengabaikan Amber. Tapi bukan Amber namanya jika ia menyerah begitu saja. Gadis yang berparas cenderung tampan itu mendekati teman lamanya dan mengajaknya duduk di beranda kedai.

"Johnny-ahh, bagaimanapun juga aku ini wanita. Aku bisa tahu bagaimana perasaanmu dari caramu melihat Jaehyunie. Terserah kau mau percaya padaku atau tidak, aku hanya tak ingin kau menyesal nantinya."

Johnny menyesap kopi ditangannya sedikit demi sedikit. Apa benar semua yang dikatakan Amber? Ia pun tak bisa menyangkalnya. Ditambah ingatan tentang bagaimana mereka benar-benar hanya bersandar satu sama lain ketika Hangyul menghilang dari jangkauannya. Jadi, apa selama ini perasaannya pada Hangyul hanya sebatas obsesi semata?

"Amber-ya aku akan pergi sekarang."

Johnny keluar dengan terburu-buru. Bahkan beberapa kali ia salah memasukkan kunci mobilnya. Ia harus bertemu Hangyul dan Jaehyun untuk memastikan semuanya. Johnny tak ingin menjadi orang bodoh yang hanya membawa kekacauan bagi kedua pria manis itu. Ia tak bisa membayangkan jika Hangyul, adiknya, benar-benar akan membencinya karna apa yang dilakukan Johnny pada saudara kandungnya. Dan jikapun yang dikatakan Amber itu benar, Johnny mungkin harus mengemis maaf pada Jaehyun nantinya.

My Twin [[JOHNJAE, SEUNGYUL]] End. Where stories live. Discover now