06 | Rival

185 60 141
                                    

"Long time no see, bastard."
Jeon Jungkook

_______________

Pagi ini, Namjoon telah kembali dari luar kota. Ia tiba di rumah pukul 04.20 pagi. Namjoon tidak mengetuk pintu rumahnya, takut ia membangunkan orang yang sedang tidur didalam. Jadi dia mengirim pesan kepada Jungkook untuk membukakan pintu. Beruntung Jungkook belum tidur.

Kini Namjoon sedang berada di kamarnya, melepas Jas dan meletakkan tas nya. Kemudian ia merebahkan diri di kasur King size miliknya. Saat ia ingin memejamkan mata, tiba-tiba pintu kamar Namjoon ada yang mengetuk. Siapa lagi kalau bukan Jungkook.

"Masuklah, pintunya tidak dikunci." Namjoon berbicara sembari setia dengan mata yang terpejam.

Yang disuruh masuk pun akhirnya menampakkan diri dari pintu kamar Namjoon, "Ada apa, kook?"

Jungkook berjalan ke arah Namjoon dan duduk di sebelah Namjoon yang sedang merebahkan diri, "Hyung, keparat itu kembali ke Korea." Ujar Jungkook sambil menatap lurus kedepan.

Namjoon yang tadinya memejamkan mata, kini ia menoleh dan bangkit dari kubur - bangkit dari tidurnya - menyelaraskan duduknya dengan Jungkook, "Siapa yang kau maksud?"

"Pembunuh ibu ku."

Namjoon mengangkat alisnya sebelah, "Baek Zuho? Teman SMA mu itu?"

Jungkook menoleh dengan alis yang mengkerut tajam. "Dia bukan temanku lagi! Dia pembunuh." ucap Jungkook dengan penuh penekanan.

"Baiklah-baiklah, lalu kenapa kau pusing sekali saat dengar dia kembali ke Korea?"

"Kemarin Seokjin hyung menelfonku, katanya keparat itu ingin mengajukan kerja sama dengan perusahaanku."

"Kapan dia akan ke perusahaanmu?"

"Nanti, pukul 10 pagi."

Namjoon menganggukkan kepalanya, "Lalu bagaimana tanggapanmu tentang itu?"

Jungkook mengedikkan bahunya, "Masih belum tau, hyung. Aku masih bingung, apakah aku harus menerima tawaran kerja sama itu atau harus menolaknya."

"Sudahlah, kalau menurutku terima saja tawaran kerja samanya." Namjoon berkata sambil menyangga badannya ke belakang dengan dua tangannya.

Jungkook menoleh dengan cepat ke arah Namjoon. "Apa kau bercanda, hyung? Bagaimana aku bisa menerima tawaran itu dengan mudah! Kita tidak tau apa maksud dari semua ini? Bagaimana kalau dia akan membuatku bangkrut, atau bagaimana kalau dia akan membuat reputasiku hancur? Yang benar saja kau ini, hyung!" Ucap Jungkook yang mulai tersulut emosi.

Namjoon memutar bola matanya malas mendengar ocehan Jungkook barusan, "Yak! Kau ini bodoh atau bagaimana? Kenapa kau takut? Kau lupa kalau kau punya Seokjin hyung, Wakilmu yang pandai? Kau lupa kalau kau punya Jimin, sekertarismu yang handal? Kau punya orang-orang yang cerdas di sekelilingmu. Kau bisa menyuruh Jimin untuk mencari tahu apa maksud Zuho menawarkan kerja sama denganmu, di sisi lain, kau bisa menyuruh Yoongi hyung untuk mengurus bocah itu.

Dan kau, kau hanya akan menerima kabar dari Jimin. Tugasmu hanya duduk, temui dia, dan terima tawarannya. Sisanya biarkan Seokjin hyung yang bekerja. Jika kau sudah tau maksud dari semua ini, kau bisa melakukan apapun yang kau mau dengan rival mu itu. Beres kan." tutur Namjoon.

YOU'RE MINEWhere stories live. Discover now