24 | Pregnant

131 18 37
                                    

"Hi, baby."
__________________

Pagi ini, Kim Nara masih merasa gelisah. Bangun tidur ia buru-buru pergi ke kamar mandi, dirinya ingin membuktikan apakah ia benar-benar hamil atau hanya gejala sakit perut biasa. Namun jika diingat lagi, dirinya belum mengalami menstruasi akhir-akhir ini. Apakah ini pertanda?

Nara telah mencobanya, kini gadis ini sedang menunggu hasilnya di kamar mandi, ia berharap testpack nya tidak menunjukkan tanda dua garis merah.

Bukannya Nara tidak menerima titipan Tuhan, tetapi untuk saat ini Kim Nara belum siap jika dirinya harus mengandung di usianya yang baru saja memasuki 22 tahun. Wajarnya, wanita di usia seperti itu seharusnya ia menikmati masa mudanya, seperti bermain bersama teman sebaya, shopping, party, atau semacamnya. Bukan hamil lalu mengurus bayi mungil. Oh yang benar saja.

Setelah beberapa menit Nara duduk di toilet karena menunggu hasil test nya, akhirnya hasil itu sudah keluar. Dan hasil yang keluar adalah hasil yang tidak diinginkan oleh Nara. Ya, testpack mengeluarkan dua tanda merah, yang artinya Nara positif hamil.

Nara terduduk lemas, tak tahu bagaimana perasaannya, apakah dia harus senang karena anak yang dikandung ini adalah anak Jungkook atau dia harus sedih karena tidak bisa menjaga dirinya dengan baik.

"Nara, apa kau ada di dalam sana?"

Suara Namjoon yang berasal dari luar membuyarkan lamunan Nara. Ia sedikit cemas dan takut bagaimana jika Namjoon tahu soal ini, dirinya pasti sangat marah mendengar bahwa adiknya yang ia jaga selama ini tengah berbadan dua.

"Em ya, aku sedang mandi, Oppa."

Teriaknya berbohong dari kamar mandi. Nara tidak berani keluar dengan kondisi yang kacau, mata sembab, dan keringat terus bercucuran, dan juga ia tidak mungkin membuang testpack bertanda garis dua itu di bak sampah kamar mandi.

"Ah, baiklah. Aku tunggu di meja makan," serunya lagi.

Dirasa Namjoon telah meninggalkan kamar, dirinya pun memutuskan untuk mandi dan segera sarapan, lalu memikirkan apa yang akan ia lakukan setelahnya.

Setelah selesai berbenah, Nara turun menuju meja makan yang telah ditunggu oleh kakaknya untuk sarapan bersama.

"Sudah selesai?"

"Ya."

"Mari kita makan."

Nara saat ini sedang tidak mood untuk berbicara. Setelah sarapan ini, Nara berencana menemui Jungkook, dan mengatakan semuanya. Lalu, ia akan pergi ke rumah sakit.

"Nara, apa kau sedang sakit? Kau terlihat sangat pucat." Namjoon khawatir melihat adiknya yang sepertinya sedang tidak enak badan, karena raut wajahnya terlihat sangat pucat.

"Ah, tidak oppa." Jawab Nara sekali lagi berbohong.

Namjoon mengangguk, tetapi sebenarnya ia tidak yakin dengan jawaban adiknya, lalu Namjoon memutuskan untuk melanjutkan makannya.

Saat sedang makan, tiba-tiba perut Nara merasakan mual. Rasanya ia ingin memuntahkan isi perutnya, lagi. Ia buru-buru berlari menuju kamar mandi yang dekat dengan dapur.

Namjoon merasa khawatir sekarang, dugaannya benar bahwa Nara sedang sakit.

"Kau sakit, mari kita pergi ke dokter."

Ajakan Namjoon membuat Nara sedikit resah, bagaimana jika ia tahu bahwa Nara bukan mual karena sakit, tetapi justru ia mual karena ada sosok makhluk kecil yang akan tumbuh di rahimnya.

YOU'RE MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang