05

251 23 0
                                    

"Sudah-sudah, aku lelah." Hyewon dan kedua temannya duduk disalah satu kursi panjang di area lapangan sekolah. Mereka usai meneriakkan kelas mereka setiap lomba, Hyewon bahkan belum melaksanakan lombanya tapi sudah lelah duluan.

"Hyewon, kau lelah? Kita kembali ke kelas saja, yuk!" Ajak Seunghee, tapi balasannya hanya gelengan. 

"Tidak perlu, aku masih kuat. Lomba lari, tarik tambang, panahan, dan bulu tangkis bukan masalah bagiku untuk sekarang."  balas Hyewon dengan senyuman, berusaha meyakinkan kedua temannya bahwa ia baik-baik saja. Tapi, bukan namanya Arin yang sering peduli terhadap teman-temannya.

"Tapi, keempat olahraga itu bisa membuatmu cepat lelah. Lari, itu membutuhkan tenaga yang sangat kuat bagi kakimu. Tarik tambang pun sama, kekuatan tubuhmu itu sangat perlu. Panahan tidak terlalu berat, hanya perlu menembakkannya ke sasaran yang tepat dan yang lebih penting fokus. Bulu tangkis, kau harus berjalan kemana-mana dan butuh konsentrasi penuh. Aku tidak ingin kau merasa lelah dengan semua lomba itu," ucapnya mengomel. Seunghee dan Hyewon hanya menatapnya datar, sifat keibuan gadis itu mulai muncul.

Hyewon kemudian tersenyum kecil, "terima kasih ibu sudah mengkhawatirkan ku, aku baik-baik saja. Jangan cemas," 

Arin mengerucutkan bibirnya, "kau ini keras kepala sekali. Setidaknya kau harus mendengarkan ku,"

"Hyewon," seseorang menghampiri ketiganya. Hyewon yang merasa disebut menoleh, " oh, Junhyuk-ah. Annyeong!"

Bang Junhyuk, salah satu idol boy group. Teman dekat Hyewon. Mereka berdua pernah dikabarkan berpacaran, hanya saja Junhyuk membantah dan mengatakan keduanya teman dekat.

"Kau ikut lomba lari?" Tebak Junhyuk. Hyewon tersenyum lebar dan mengangguk. "Ah, tidak mungkin itu saja bukan. Pasti salah satunya panahan dan bulu tangkis." 

Hyewon berdecak kagum, ia menepukkan kedua tangannya senang. "Kau memang mengerti diriku," ucapnya bangga pada Junhyuk.

Arin menatap keduanya, "kalian dekat juga? Aku kira berita waktu it-... ah, sudah lupakan saja perkataan ku tadi." Seunghee menatap Arin bingung. 

Junhyuk hanya ber'oh dan ia mengerti, lelaki itu menjawab. "Kami teman dekat, aku juga sudah katakan ke agensi ku bahwa kami hanya berteman. Tidak lebih," 

Selang beberapa menit mereka berempat berbincang, Taehyun datang menghampiri. "Hyewon, ayo makan bersama!" Ajaknya.

Hyewon pun mendongak dan berdiri, "teman-teman, kalian lanjutkan saja ceritanya. Aku akan makan siang bersama kakakku dulu." Setelah mengucapkannya, Hyewon melambaikan tangannya dan mendekati kakaknya dikerumunan banyak siswa-siswi.

Junhyuk yang melihatnya tersenyum, ia tidak terlihat baik. Apa ia baik-baik saja? Apa hal itu kambuh lagi?

<<<>>>

"Aku sudah memanggil Yeonjun dan adiknya, aku sengaja memanggil mu terpisah dengan Arin. Jika Junhyuk tahu, ia pasti akan cemburu." ucap Taehyun spontan, dan berhasil mendapatkan cubitan keras dari adiknya. Membuat sang empu merintih kesakitan.

"Enak saja, Junhyuk hanya teman ku. Ingat! TEMAN," kata Hyewon, menekankan diakhir kata ucapannya. Taehyun hanya terkekeh, mereka berdua sedang menunggu calon suami Hyewon. Tidak, bahkan keduanya masih calon tunangan karena keduanya belum sepakat mengenai perjodohan.

"Hyewon!" Teriak Arin dari jauh, ia memeluk Hyewon begitu erat. Yang dipeluk hanya terkekeh.

"Ada apa, hm? Seperti bukan Arin yang ku kenal saja," ucap Hyewon. Ia membalas pelukan teman dekatnya itu. Yeonjun yang tiba hanya menyapa Taehyun, padahal keduanya sering bertemu hari ini. 

I Love U | Choi YeonjunWo Geschichten leben. Entdecke jetzt