14

136 15 0
                                    

Setelah memasukkan Aera ke dalam penjara, Taehyun dan yang lainnya memutuskan untuk pulang ke tempat asal mereka.

"Apa kita tidak boleh bermain dulu sebentar?" Tanya Hueningkai. Kini mereka kembalu ke tempat penginapan, dan semuanya berkumpul untuk merayakan kembalinya Hyewon. Taehyun menoleh ke temannya itu, "bermain? Maksud mu?"

"Yah.. maksud ku tidakkah kau ingin berlibur dulu sebentar? Kita masih ada waktu beberapa hari bukan? Ayolah.. aku belum pernah ke sini jadi setidaknya kita harus bisa bersenang-senang." Hueningkai memelas. Ia ber-aegyo di depan Taehyun yang pada dasarnya tidak menyukai bertingkah imut.

Taehyun memutar bola matanya, "baiklah, hanya 2 hari saja. Setelah itu kita pulang," mendengarnya membuat semua temannya kecuali Hyewon teriak kesenangan. Hyewon hanya terkekeh melihat mereka.

"Aku akan menjadi tour guide kalian, bagaimana? Aku akan mengajak teman ku, Eli-"

"Eliza, Elizabeth. Aku tahu, aku juga berencana ingin mengajaknya." Potong Soobin.

"Kalian tahu darimana Eliza?" Soobin menunjukkan ponselnya dimana terletak nomor ponsel teman baru Hyewon.

"Lihat, dia yang membantu kami untuk mencari tahu tentang mu. Apa memang Elizabeth sebaik itu?"

"Iya, dia sangat baik sekali padaku. Sebenarnya ia menyukai Jae, tapi karena Jae menyukai ku, dia merelekannya untukku."

"Benarkah? Wah.. cinta segitiga. Aku harap, Hyewon dan Yeonjun tidak memiliki masalah seperti ini nantinya." Sahut Soobin, begitu ia melirik Yeonjun, ia mendapatkan tatapan tajam. Soobin hanya terkekeh pelan lalu mengangkat tangannya dan memperlihatkan jari telunjuk serta jari tengahnya sambil berkata 'peace'.

Yeonjun menghembuskan napasnya, "terserah dirimu saja."

"Kalau begitu, kalian ingin kemana?"

<<<>>>

"Waitangi Park, i'm coming~!" Teriak Hueningkai dan Soobin bersamaan. Hyewon yang melihat kelakukan Soobin dan Hueningkai hanya terkekeh. Sedangkan yang lain menggelengkan kepala melihat tingkah keduanya yang mirip dengan anak kecil.

Elizabeth menghampiri Hyewon dan berkata, "kau berada dikawasan orang-orang baik," ucapnya. Ia mengelus puncak kepala bocah perempuan yang di bawanya disebelah Hyewon.

"Benar, kau benar sekali. Dan aku beruntung memiliki mereka." Hyewon mengangkat anak perempuan tersebut lalu mencubit pipi gembulnya gemas. "Oh iya, namanya siapa? Aku belum mengenalinya."

"Namanya Taylor Calorine, kau bisa memanggilnya Taylor." Perempuan kecil itu mengulurkan tangannya sambil menatap Hyewon. Hyewon yang di tatap  hanya memasang wajah bingung, "dia ingin berkenalan denganmu."

"Halo Taylor," sapa Hyewon dengan berbahasa Maori sambil membalas uluran tangan Taylor. Yeonjun yang sedang membantu mengemasi barang untuk piknik di taman menyaksikan interaksi keduanya, entah mengapa ia merasa hatinya menjadi hangat. Dan tanpa disadari, Hyewon memperhatikan Yeonjun yang tengah menatapnya dengan Taylor.

Karena tertangkap basah, Yeonjun mengalihkan pandangannya dan ikut kembali membantu memasukkan barang ke dalam mobil. Hyewon tersenyum kecil begitu Yeonjun mengamatinya dengan Taylor di gendongannya.

"Kalian terlihat serasi, aku iri." Ujar Elizabeth. Hyewon menoleh dan terkekeh pelan, "kau tidak perlu iri, seharusnya ini kesempatan mu untuk mendekati Jae. Bukankah kau masih menyukainya? Aku 'kan sudah putus dengannya."

Elizabeth mengangguk dengan bibir yang melengkung ke bawah, "tapi aku yakin ia butuh waktu untuk menenangkan pikirannya."

Hyewon menghela napas berat, "hey, dengarkan aku." Gadis itu memegang pundak Elizabeth dan tersenyum lalu berkata, "itulah yang menjadi kesempatan bagimu. Buat dirimu dekat dengannya, bertingkah lah seperti teman baik. Jae juga dulunya teman mu 'kan? Seharusnya kau bersikap sangat baik padanya disaat seperti ini, seolah-olah kau menggantikan ku di sisinya. Mengerti tidak?!"

I Love U | Choi YeonjunWhere stories live. Discover now