22

410 12 0
                                    

"Kau tidak pulang bersama Hueningkai?" Arin menoleh mendengar pertanyaan Hyewon. Gadis itu menggeleng pelan, membuat Hyewon bingung. Kemarin-kemarin keduanya terlihat gembira di foto yang Arin posting di SNS.

"Katanya dia sibuk, aku tidak tahu dia sibuk apa." Balas Arin pura-pura cuek. Hyewon semakin bingung, perubahan sikap Arin terlalu tiba-tiba jika hubungan keduanya baik-baik saja. Apa mungkin keduanya bertengkar?

"Kalian bertengkar?"

Arin memanyukan bibirnya, "entahlah! Aku malas dengannya." Gadis itu melipatkan tangannya dan menatap ke arah lain. Dan tepat saat ia menoleh, ia melihat Hueningkai bersama seseorang.

"Eh? Bukankah itu Yuna?!" Tanya Arin. Hueningkai dan Yuna pulang bersama. Hyewon melihat kearah mata Arin memandang.

Hueningkai dengan senyum khasnya membukakan pintu mobil untuk Yuna. Seperti yang dilakukan kekasih pada umumnya. "Loh? Mereka berdua pacaran?"

Arin memberengut kesal, gadis itu menatap keduanya tidak suka. Ia marah sekaligus kecewa dengan Hueningkai, meski keduanya belum pacaran, Arin sudah menyimpan rasa pada Hueningkai. Tapi, sepertinya Hueningkai tidak merasakan hal yang sama.

Hyewon menggigit kuku jarinya, ia tidak tahu harus melakukan apa. Tadi, baru saja ia disuruh untuk mendekatkan keduanya, ia pikir ia tidak perlu membantu mendekatkan Hueningkai dan Arin, ia tahu keduanya sudah dekat sebelumnya. Tapi pikirannya salah, sepertinya Hueningkai menyukai Yuna. Tapi, tidak mungkin Hueningkai berpacaran dengan gadis itu. Apalagi lelaki blasteran itu hanya dekat dengan Arin akhir-akhir ini.

"Eum.. mungkin Yuna hanya numpang hari ini, lagipula aku tidak pernah melihat keduanya bersama. Setahu ku, Hueningkai tidak pernah melirik Yuna sekalipun." Ucap Hyewon mencoba positive thinking.

"Tapi, ia seharusnya bilang yang sebenarnya bahwa ia akan pulang dengan Yuna! Bukan mengatakan bahwa ia sedang sibuk!" Amarah Arin sudah berada di ujung tanduk. Ia tidak pernah semarah ini sebelumnya. Tidak pernah sama sekali, meski Yeonjun sering jahil padanya, ia tidak marah.

Hyewon tidak tahu harus merespon apa, ia hanya mengelus pundak Arin yang bergetar. Arin pasti sangat kecewa. Bagaimana tidak? Orang yang sangat kita sukai, yang kita percayai, membohongi kita begitu saja? Walau menurut orang ini hal kecil, bagi Arin tidak. Ini bukan hal kecil yang bisa dianggap sepele. Arin begitu menyukai Hueningkai. Ini sama seperti pacar mu berbohong bahwa ia sibuk padahal nyatanya ia sibuk berkencan dengan orang lain diluar sana tanpa sepengetahuan mu.

"A-aku harus bagaimana Hyewon.. ke-kenapa dunia i-ini begitu kejam? Hiks.."

Hyewon memeluk Arin lalu mengusap surai rambut teman sekaligus adik iparnya pelan. "Sudah, tidak perlu pikirkan hal itu. Yang sekarang pikirkan saja bahwa Yuna mungkin hanya menumpang untuk hari ini. Ingat! Menumpang, jangan berpikir yang tidak, mengerti?"

Dalam pelukan, Arin mengangguk. Hyewon tahu perasaan Arin, sangat kecewa. Ia tidak bisa melakukan apa-apa sekarang kecuali menenangkan Arin semampunya.

"Eoh? Ada apa ini?" Yeonjun yang baru saja tiba menghampiri keduanya bertanya.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
I Love U | Choi YeonjunWhere stories live. Discover now