03: Morn

1.1K 123 13
                                    

Jung Hyunri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jung Hyunri

Aku terbangun ketika kepalaku menyentuh nakas di samping tempat tidur. Tanpa sadar semalaman aku telah tidur di lantai.

Rutinitas di pagi hariku hanya meminum air putih sambil berjemur di balkon yang berhadapan langsung dengan balkon Jeno.

Aku tersenyum melihat bayangannya dari balik korden transparan yang kurasa dia sedang makan.

Tidak lama kemudian Jeno keluar sambil membawa gelas dengan asap tipis mengepul di udara. Senyuman manisnya menyapaku. "Selamat pagi," teriak Jeno.

Aku langsung menaruh jari telunjukku di bibir, memberi tahu Jeno untuk tidak berteriak di pagi hari. Lalu mengotak atik ponsel dan menelpon Jeno.

"Ada apa?" tanya Jeno, seperti biasa dengan kekehan garingnya.

Aku berdecak sambil melihat Jeno dengan wajah cemberut. "Kamu tahu, ini masih pagi!" bentakku dalam panggilan.

Dia malah mengikuti aku memasang wajah cemberut. "Kamu tahu, aku ingin menelukmu."

Saat itu juga aku malu sekaligus takut dalam waktu bersamaan.

Kukerutkan dahi untuk melihat lebih jelas ke arah balkon yang tidak jauh dari balkonku. Letaknya di sebelah kiri dan terhalang 2 kamar.

Demi apapun aku pernah melihat laki-laki tersebut, tapi dimana?

"Hyunri, ada apa? Kamu baik-baik saja bukan?" tanya Jeno memecah lamunanku.

Aku membulatkan jari memberi isyarat kalau aku baik-baik saja. "Aku baik-baik saja."

Jaemin, laki-laki yang tempo hari bertemu denganku melihat ke arah Jeno dengan wajah datar. Jari telunjuknya seperti menunjuk setiap lantai dan berhenti menunjuk ke lantai di mana unit Jeno berada.

"Hei Hyunri, aku dari tadi memanggilmu."

"Ah iya Jeno?"

"Kamu sudah makan?"

Aku menggeleng, "belum. Baru saja aku bangun dan langsung melihatmu," jawabku tersenyum.

Jeno lagi-lagi terkekeh garing sambil meneguk minumannya. "Baiklah, jangan lupa untuk makan."

Jeno merapikan meja bundar kecil, mengangkat benda-benda yang ada di atas meja tersebut. "Aku akan langsung ke rumah sakit hari ini. Sore akan ada jadwal operasi pasien dan aku ikut menanganinya," imbuh Jeno kemudian mematikan panggilannya. Dia buru-buru masuk ke dalam apartemen dan bersiap.

Ku hembuskan napas perlahan-lahan dan tersenyum tipis menatap sayu bayangan Jeno yang terhalang korden tipis.
Semangat Jeno.

 Semangat Jeno

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
[21+] Screams of Blood X Na JaeminWhere stories live. Discover now