Part : 6. "Terimakasih?"

1K 50 3
                                    

~•~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

~•~

Happy Reading!

~•~

Pagi ini Seungcheol bangun lebih awal. Akibat tidur di sofa, sebagian badan Seungcheol jadi sakit. Terlebih lagi pada lehernya karena salah posisi bantal.

Seungcheol terduduk sambil merenggangkan tubuhnya. Matanya menyipit saat sinar mentari menerpa wajah tampannya.

Teringat kejadian semalam, ia pun mengalihkan pandangannya pada ranjang yang di tempati Jeha. Seungcheol menghela napas lega, rupanya gadis itu masih tertidur dengan tenang.

Ponsel Jeha berdering keras di dalam tas selempangnya yang berada di atas nakas. Seungcheol pun beranjak dari sofa dan mendekati nakas. Membuka tas hitam milik Jeha lalu meraih ponsel yang tertera nama Jaehyun, adik Jeha.

Hendak mengangkat panggilan tersebut namun panggilannya sudah terputus. Akhirnya Seungcheol menelponnya balik.

"Kak! Lo di mana? Kok nggak balik?"

"Jae, ini gue Seung-"

"Bangsat! Mana Kakak gue?! Lo apain dia njing?!"

Seungcheol memutar bola matanya, tidak Jeha tidak adiknya sama-sama suka mengumpat.

"Dateng ke rumah gue, gue jelasin di sini kalo lo udah nyampe. Ntar gue kirim lokasinya."

Setelah itu ia memutuskan panggilannya. Karena ia sudah tau sandi ponsel pribadi Jeha ia pun membuka layarnya dengan mudah. Langsung saja ia mengirimkan lokasi rumahnya pada Jaehyun.

Seungcheol kembali meletakkan ponsel Jeha di dalam tas. Beralih memandang Jeha lalu tersenyum tipis.

"Untung semalem gue nggak khilaf sama lo, Je."

Setelah puas memandangi Jeha, Seungcheol beranjak keluar dari kamar lalu sengaja menutup pintu dengan kencang.

"Aduh, sorry sengaja. Biar lo bangun, hehe." Ucapnya dari luar kamar.

Ternyata yang Seungcheol lakukan memang benar-benar membuat Jeha bangun dari tidurnya.

"Kepala gue kenapa pusing ya?" Jeha terduduk. Kemudian tersadar jika ini bukanlah kamar tidurnya.

"Lah ini kamar siapa? Kenapa gue tidur di sini? Semalem gue ngapain anjir?!"

"Ntar dulu kok nggak inget sih?! Kalo gue di bawa om-om nggak mungkin baju gue masih utuh gini."

Saat Jeha berusaha mengingat-ingat kejadian semalam pikirannya pun samar-samar menyebut nama seseorang.

"Seungcheol?"

***

Di bawah sana Seungcheol menghampiri Jaehyun yang telah tiba di rumahnya.

"Cepet banget lo datengnya?"

Tanpa menjawab pertanyaan Seungcheol, Jaehyun pun menyela. "Mana Kakak gue?"

"Buru-buru amat? Jeha paling masih tidur di kamar."

"Gue ingetin ya, dia gue bawa kesini karena biar aman dari cowok idung belang. Lagian semalem dia mabok berat, kalo gue nggak dateng udah di bawa kabur tuh si Jeha." Ujar Seungcheol menjelaskan.

"Cuih. Lo yang bawa dia kabur, njing!" Jaehyun segera menaiki tangga dan buru-buru mencari Jeha di kamar Seungcheol.

"Dih, nggak tau terimakasih ya tuh anak? Sama kaya Kakaknya."

Saat Jaehyun sudah sampai kamar Seungcheol, dia pun menghampiri Kakaknya.

"Jae? Lo jemput gue?"

"Lo nggak papa kan?" Jeha mengangguk lucu membuat Jaehyun tersenyum dan memamerkan lesung pipinya.

"Ambil tas lo, ayo kita pulang." Jeha pun menuruti perintah adiknya. Mengambil tas, memakai sepatunya, kemudian beranjak dari ranjang.

Sesampainya di ruang tengah mereka pun di halangi oleh Seungcheol.

"Terimakasihnya mana nih?"

"Thanks for what?" jawab Jaehyun.

"Udah jaga Jeha, nyelametin dia, ngasih tumpangan tidur, dan banyak lagi."

"Kalo tau caranya jaga Jeha, lo nggak ngebiarin gue khawatir sama dia. Apalagi sampe lo bawa pulang. Sejauh apa sih nganterin dia balik ke rumahnya?"

Setelah puas mengamuki Seungcheol, Jaehyun menuntun Jeha keluar. Seungcheol yang diamuki adiknya Jeha hanya membuka mulutnya dan menyipitkan matanya.

"Kok gue yang dimarahin sih?"

Sesampainya di mobil, Jaehyun masih terus diam sambil menyetir

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sesampainya di mobil, Jaehyun masih terus diam sambil menyetir. Jeha tau, diamnya Jaehyun itu berarti dia sedang marah. Jika sudah marah susah dibujuknya.

"Jae, jangan diem terus. Gue minta maaf soal semalem-"

"Emang Seungcheolnya yang brengsek. Ngapain coba dia bawa lo balik kerumahnya? Pasti ada maunya orang kaya gitu tuh, nggak mungkin nggak ada alesan bawa lo balik."

"Lagian dia ngapain sih sebelumnya? Emang ngajak lo minum? Kalo gitu berarti dia nggak tau caranya jagain lo!"

"Jangan salahin dia, Jae. Gue kemarin ke sana karena kemauan gue sendiri. Ah! Gue lupa kronologinya gimana." Jeha tersenyum tanpa dosa.

Hening sesaat kemudian Jeha mengajak Jaehyun makan.

"Jae, makan dulu yuk. Gue laper, hehe."

Drrrrt

My Enemy💣💥
|Hri ini kt fitting bju ya
|Nnti gw jmput

"Shit!"

***
Tbc.

Btw janlup vote + komen yak, luv u

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Btw janlup vote + komen yak, luv u

My Enemy is My Husband [Choi Seungcheol]Where stories live. Discover now