3. Centang Biru

1.4K 135 30
                                    

"Woi! Gua dichat!"

Tanpa sadar, aku berteriak sampai orang-orang disekitar kami melihat ke arahku. Salsha, Nadine dan Silvie geleng-geleng kepala melihat tingkahku. Tapi mereka udah pasrah, udah tau sih aku ini malu-maluin.

Jerome Polin
|Hai, ini Jerome, di save ya nomorku.

Setelah nge-save nomor Jerome, aku membalasnya.

Iya, udah save ya ko.|

Jawabanku sih kalem banget, tapi  aslinya aku udah kegirangan banget di chat sama Jerome. Senyum lebar tak henti terpatri di wajahku.

"Jadi, bisa ceritain apa yang terjadi?" tanya Silvie gak sabar.

Aku menceritakan kejadian tadi kepada Salsha, Silvie dan Nadine. Mereka memandangku dengan tatapan "Kok lo hoki banget si", kira-kira begitu.

"Gua seneng banget!" seruku di akhir cerita.

"Ya iya lah, kalau gua jadi lo, gua juga bakal seneng banget sih, sayang gua sampe sekarang belum ketemu sama Jeno," timpal Salsha.

"Mimpi!" cibir Nadine sambil menampol jidat Salsha.

Ketiga sahabatku ini emang suka banget sama yang namanya K-pop. Anehnya, bertahun-tahun aku berteman sama mereka, aku ga terpengaruh.

Hmmm... Sedikit terpengaruh sih, soalnya aku juga sempat ngefans sama D.O Exo, hehe.

Aku, Silvie, dan Nadine tertawa kecil melihat muka Salsha yang cemberut.

"Gaes, sumpah aku seneng banget nih!! Pipi gua sampe panas, gimana dong," ujarku sambil memegang pipiku yang memanas karena terlalu bahagia.

"Iya lah, siapa sih yang ga seneng dinotice idola, emang hoki banget lo, bangga gua jadi sahabat lo," balas Silvie.

"Lo lebih hoki, udah pacaran aja sekarang, kita bertiga masih jombs we!" balasku.

"HAHAHAHA!"

Aku sedang berbaring di kasur.  Gara-gara kaki ku sakit, hari ini aku dan ketiga sahabatku cuman bisa makan, nonton, karoke terus pulang.

Gak bisa window shopping atau keliling mall gak jelas seperti biasanya.

Aku memandang roomchat aku dan Jerome. Centang Biru. Di read doang.

Helaan napasku terdengar di ruangan yang sepi ini. Apa aku terlalu berharap ya? Ketemu kan bukan berarti kita bisa jadi temen, bisa deket.

Otakku kembali mengingat-ngigat kejadian hari ini. Rasanya bagai mimpi. Tapi melihat contact Jerome yang ada di hapeku sepertinya ini kenyataan.

Iseng, aku mendownload twitter. Walaupun aku sudah lama tidak main twitter, tapi setauku Jerome cukup aktif disana.

Dan benar aja, aku langsung men-follow Jerome dan melihat-lihat tweetsnya.

Sesekali aku tertawa, sampai aku melihat beberapa tweets.

Sesekali aku tertawa, sampai aku melihat beberapa tweets

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku melihat-lihat balasan comment ke tweets Jerome. Ternyata tweets itu ditujukan untuk Kak Tsana, yang berkecimpung di dunia kepenulisan.

Melihat itu, hatiku sedikit sakit dan kecewa. Entah kenapa. Padahal aku bukan siapa-siapanya Jerome.

Tapi sepertinya, kenyataan aku bukan siapa-siapanya Jerome itulah yang membuat hatiku terasa nyeri.

Aku menutup hapeku dan memejamkan mata.

Sudahlah! Jangan terlalu berharap sama hal yang gak pasti! Sadar diri dong! Hubungan kita emang cuman bisa sebagai fans dan idola! batinku.

Aku pun memutuskan untuk tidur. Ketika aku setengah sadar, ada notifikasi masuk, tapi aku mengabaikannya.

Jerome Polin
|Sbb, tadi lagi family time.
|Kakimu gimana? Udah mendingan?

Polin in LoveWhere stories live. Discover now