"Wow!"
Satu kata yang keluar dari mulutku ketika aku melihat hamparan pasir putih dan laut biru.
Aku melepas sendalku dan turun dari mobil. Aku langsung berlari ke arah laut dan merasakan pasir ada di sela-sela kakiku. Jerome juga berlari menyusulku.
"Gila tempat sebagus ini, sepi pula." Aku mengutarakan kekagumanku. "Kok bisa sih koko tau tempat kayak gini?"
"Bisa dong." Jerome menarikku dekat ke air laut dan menyodorkan hapenya. "Fotoin dong, Nya."
Aku memutar bola mataku. "Narsis banget sih," ejekku. Tapi aku tetap mengambilnya dan bersiap-siap mengambil foto.
"Demi feeds instagram nih," balas Jerome sambil mulai berpose.
"Okay, satu, dua, ti...."
Cekrek!
"Udah, nih." Aku mengembalikan hape ke tangannya.
"Bagus ya, berbakat juga kamu jadi fotografer," puji Jerome sambil melihat hasil fotoku.
Aku hanya tersenyum kecil, lalu melihat ke arah laut. Angin sepoi-sepoi menerpa wajahku. Laut sebiru safir terbentang dihadapanku dan langit terlihat sangat indah karena matahari mulai terbenam.
Dan..., kenyataan bahwa Jerome sekarang berada disebelahku membuat moment ini terasa sempurna.
Aku memejamkan mata, lalu tersenyum. Membiarkan angin semilir membawa pergi semua beban dan kesedihanku.
Cekrek!
Suara jepretan kamera. Aku melihat ke arah Jerome yang sedang menatapku kikuk. "Ups, lupa mute."
"Ih! Koko fotoin aku diam-diam ya!" Aku berusaha mengambil hape di tangan Jerome, tapi karena aku pendek, aku tak bisa menggapainya.
"Hapus dong, aib banget tuh kayaknya!"
"Bagus kok hasilnya," ujar Jerome sambil melihat layar hapenya, lalu di lock dan ia mengambil kesempatan lari dariku.
Aku berlari mengejarnya. Jadinya kami berlarian di sepanjang pantai.
Karena lelah, Jerome berhenti berlari, mendekat ke laut dan mencipratkan air ke arahku. Aku pun membalasnya. Tawa kami berbaur dengan suara deburan ombak yang terus berdatangan.
Oh, betapa aku menyukai moment ini.
•
"Oke lah, karena aku baik, koko boleh simpan fotoku," ucapku yang akhirnya menyerah sambil duduk di pinggir pantai.
Jerome duduk disebelahku sambil melepas jaketnya. "Gitu dong."
Tiba-tiba jaket Jerome sudah ada dipangkuanku. "Nya, tolong taruh di mobil dong jaketku, terus di mobil ada kaos juga, ganti bajumu gih biar ga masuk angin."
YOU ARE READING
Polin in Love
同人小說( COMPLETED ) Jerome Polin Sijabat. Awalnya, aku bahkan tidak tau siapa itu Jerome. Tapi, setelah menonton channel youtube dan mengikuti media sosialnya... Aku tertarik, hampir jatuh hati. Tapi aku tidak mau berharap lebih lanjut karena rasanya must...