18. Day One

915 101 27
                                    

Diputer gaes lagunya, aku suka banget lagu ini dan menurutku pas banget untuk ngegambarin hubungan mereka, hehe.

Happy reading!


Jerome Polin
|Sini turun, aku di depan

Begitu mendapat pesan dari Jerome, aku langsung turun dan keluar rumah, lalu masuk ke mobilnya.

Hari ini kita emang udah janjian kencan.

Dan, ini hari pertama kita kencan setelah pacaran resmi. Perasaanku? Tentu saja sangat, amat, senang.

"Kamu siapa? Salah mobil ya?"

Aku menatap Jerome jengah, duduk dengan santai, lalu menutup pintu mobil. "Pacarmu."

Mendengar jawabanku, Jerome terdiam sejenak. Mungkin tak menyangka aku akan menjawab seperti itu. Senyum terbit di bibirnya, lalu ia berkata, "Hehe, iya, pacarku."

"Ya udah, yuk doa," ajak Jerome.

Kesepakatan kami yang kedua, berdoa sebelum memulai kegiatan apapun yang dilakukan bersama.

"Kita mau kemana sih?" tanyaku setelah kami selesai berdoa.

"Liat aja nanti," jawab Jerome.

Ya, lagi-lagi aku diculik Jerome. Tapi, entah kenapa, aku punya feeling kalau aku akan suka tempat ini.

Dan, benar saja. Theme Park yang sangat luas terpampang di depanku. Jerome juga sudah membeli tiket masuk untuk kami.

Begitu masuk, aku sangat girang. Ini adalah salah satu tempat kesukaanku. "Main roller coaster yuk!"

Jerome langsung menatapku horror. "Gak."

"Loh, kenapa? Koko takut?"

"Gak, tapi kan baru masuk, masa udah main yang gitu, main yang santai dulu lah."

"Oh, ya udah, mau naik komedi putar!" Aku langsung berlari ke arah komedi putar, diikuti oleh Jerome. "Cepetan, Ko!"

Jerome geleng-geleng kepala melihat tingkahku. Kalau aku sudah di theme park pasti jadi kayak anak kecil.

Begitu sampai, kami mengantri untuk masuk.

"Kamu aja ya," pinta Jerome.

"Gak, bareng!"

"Kamu gak liat peraturannya? Tinggi maksimal 155 cm?"

Aku melihat ke arah papan peraturan, membaca isinya. Ternyata benar yang diucapkan Jerome.

Memang tinggi Jerome melebihi itu, sedangkan tinggiku hanya 153 cm.

"Oh, ya udah."

"Iya, kamu masuk, aku fotoin."

Aku mengangguk dengan semangat. Dengan atau tanpa Jerome, wahana ini tetap menjadi favoritku.

Walaupun bakal lebih senang kalau bareng Jerome sih, hehe.

Penantian pun usai dan sudah giliranku untuk masuk. Aku masuk dengan langkah riang dan melambaikan tangan pada Jerome.

Jerome hanya tersenyum melihat tingkahku. Aku pun memilih kuda berwarna putih-gold untuk diduduki.

Tak lama, wahana ini berputar. Aku sangat senang ketika kudanya bergerak naik-turun. "Yeay!"

Polin in LoveWhere stories live. Discover now