Tampan?

2.1K 142 11
                                    


Punya saudara ganteng tampan bak model adalah impian banyak gadis. Dimana mereka bisa pamer kepada semua orang kalau mereka beruntung mempunyai saudara tampan.

Itu semua hanya sebuah omong kosong bagi Hong Jisoo. Gadis yang bekerja sebagai guru musik di sekolah menengah atas itu merasa ketampanan hanya membuatnya susah. Mempunyai 3 saudara tampan tak membuat Jisoo beruntung tapi membuat malapetaka buat Jisoo.

"Hah ahjussi tua itu harus memberiku uang jajan lebih kalau begini caranya. Mengurusi 3 babi membuatku semakin terlihat tua setiap hari!" gerutu gadis berambut hitam panjang dan lurus itu. Tangan kanan dan kirinya penuh dengan kantung keresek yang berisikan bahan makanan.

Tiba-tiba ada segerombolan perempuan menghadang jalannya.

"Lihat bukankah dia yang merebut oppamu?" kata gadis mungil berambut pirang pendek itu sambil menunjuk Jisoo.

"Bisa-bisanya oppa meninggalkanku hanya untuk gadis kumal seperti dia! Cih ini keterlaluan!" perempuan lain yang berpenampilan sexy dengan rambut coklatnya yang tergerai apik dengan kedua tangan terlipat di depan dadanya memandang remeh ke arah Jisoo.

Jisoo menatap ketiga perempuan yang ada di depannya dengan tatapan datar. "Kali ini siapa lagi pelakunya?" katanya datar sambil melewati begitu saja ketiga perempuan itu.

"Hey! Sialan!"

Langkah kaki Jisoo terhenti saat rambutnya ditarik oleh perempuan berambut pendek tadi.

"Yak lepaskan sebelum aku melukai kalian!" katanya geram Jisoo melemparkan tatapan datar tapi penuh emosi kepada mereka.

Bukannya melepaskan tarikan di rambut Jisoo tarikan itu malah semakin menjadi. Ditambah tarikan lain di rambutnya dengan pelaku yang berbeda perempuan dengan pipi chubby dan gigi kelinci itu ikut menjambak rambut Jisoo.

"Yak lepaskan, mana bisa kalian bermain keroyokan seperti ini!" Jisoo tak tinggal diam kedua tangannya menjambak kedua kepala di depannya.

Buuhhhggg

Pukulan kayu mengenai punggung Jisoo.

"Akkkk"

Jisoo tumbang membuat ketiga perempuan itu membabi buta memukuli Jisoo. Membuat kantong belanjaan Jisoo berceceran tomat dan apel yang dia beli tadi mendarat apik di tubuhnya. Mereka dengan brutal melempari Jisoo dengan bahan belanjaan Jisoo tadi.
Bahkan di rambut Jisoo ada potongan daging babi.

"Sudah nanti dia mati!" Perempuan berambut coklat yang diketahui bernama Tzuyu itu menghentikan kegiatannya menyiksa Jisoo.

Kedua temannya ikut berhenti. Mereka memandang jijik pada penampilan Jisoo saat ini. Tubuh Jisoo kotor dipenuhi noda dari bahan makanan yang dia beli tadi. Rambutnya acak-acakan bajunya sampai robek.

Jisoo tak bisa melawan saat mereka menyerang brutal seperti itu.

"Kita pergi sebelum ada yang melihat!" Satu pukulan lagi menggunakan french bread mendarat di kepala Jisoo.

Ketiga perempuan itu berlalu meninggalkan Jisoo dengan keadaan yang memprihatinkan.

~~~

Setelah mengumpulkan nyawa Jisoo berdiri mengumpulkan sisa-sisa makanan yang berceceran.

"Awas saja sampai aku tau pelakunya siapa akan kuhabisi dia!" Tangannya mengambil daging babi yang jatuh ke tanah itu "ah sayang sekali padahal aku membeli daging mahal hari ini." Bibirnya meniup-niup kotoran yang menempel di daging itu tangannya mencoba membersihkan pasir yang menempel.

"Haissss!" Daging itu di lempar begitu saja usaha sekeras apapun tak merubah daging yang sudah penuh pasir itu menjadi daging bersih kembali.

~~~

Satu dua tiga lelaki tampan duduk di satu sofa panjang di ruang tengah rumah itu.
Mereka membuang muka tak berani menatap seorang yang berkacak pinggang di depan mereka. Keringat dingin sudah membanjiri kening ketiga lelaki itu.

"Kali ini siapa?" tanya seorang yang berkacak pinggang itu. Dia adalah Jisoo sedang menyidang ketiga saudara tampannya.

Ketiga lelaki itu saling bertatapan mencoba mencari jawaban takut salah menjawab dan berakhir diamuk Jisoo.

"Yang pasti bukan oppa." lelaki tampan tinggi dengan badan bagus layaknya model itu memalingkan wajahnya menyangkal omongan Jisoo.

"Bukan aku juga Noona." lelaki lain yang terlihat lebih muda dengan wajah seperti bule itu memasang wajah serius mecoba membuktikan bahwa dia benar-benar tidak salah.

Jisoo menatap tajam pada satu lelaki lagi yang duduk dengan kaki bergerak gelisah wajahnya menatap jendela mencoba menghindari tatapan mematikan Jisoo.

"Seungcheol oppa!"

Panggilan Jisoo membuat lelaki itu kaget dengan dramatis memegang dada kirinya degan kedua tangannya.
Lelaki itu memberanikan diri menatap Jisoo.

"Soo-ah, dengarkan oppa dulu oke.." katanya dengan selembut mungkin mencoba meredakan amarah Jisoo.

"Hemmm..." Jisoo mengambil stik baseball yang ada di keranjang samping televisi itu. Memukul-mukulkan stik itu di telapak tangannya seperti preman.
Dengan mata terpejam masih sabar menunggu penjelasan oppanya.

Seungcheol berdiri mendekati Jisoo mengelus pelan lengan Jisoo dengan lembut.
"Kau tau oppa tak suka dengan perempuan yang agresif saat baru pertama jadian. Perempuan gila itu bahkan membawa oppa ke hotel untuk menyerang oppa."
Sekarang Seungcheol sudah berlutut di depan Jisoo menunggu hukumannya.

"Hah.." Jisoo membuang nafas kasar. "Tapi kenapa setiap kalian mengakhiri hubungan dengan pacar kalian aku yang jadi alasannya. Mereka mengira aku perempuan jalang yang merebut kalian dari mereka. Ah gila bahkan mereka tadi menginjak-injak daging mahalku!"

Bukan hanya Seungcheol yang berlutut tapi kedua lelaki yang lain ikut bergabung di samping Seungcheol.

"Nanti oppa tambah uang jajanmu untuk membeli daging, oke?!"

Buk buk buk

Stik baseball itu melayang ke punggung ketiga lelaki itu. Jisoo membabi buta menyerang ketiga saudaranya.

"Yakk!! Memang kalian harus memberiku uang lebih, perempuan gila itu merusak semua belanjaanku bahkan kalian lihat rambut cantikku sudah hampir botak dijambak oleh mereka. Dan satu hal lagi aku harus ke dokter untuk mengobati luka-luka ku ini. Kalian yakkkk sialan kenapa selalu aku yang jadi korban!!!"

Mereka bertiga lari kocar-kacir menghindar amukan Jisoo.

"Noona noona aku tak salah kenapa aku kena pukul terus!"

"Jisoo- ah sabar kita bicara baik-baik saja oh? "

Emosi Jisoo tak bisa di tahan dia masih saja memukul siapa yang tertangkap olehnya.

"Kalian salah kenapa harus terlahir tampan dan satu lagi yang salah kenapa aku harus lahir di tengah kalian seperti ini! Aku benci orang tampan!!! "






"Kalian salah kenapa harus terlahir tampan dan satu lagi yang salah kenapa aku harus lahir di tengah kalian seperti ini! Aku benci orang tampan!!! "

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.
.
.

~I Hate Pretty Boy~
30 Juli 2020

I Hate Pretty Boy ✔ (Seoksoo)Where stories live. Discover now