°17°

463 57 12
                                    


Beberapa hari ini Jisoo tak melihat Seokmin. Tidak ada Seokmin yang mengganggunya lagi. Tak ada Seokmin yang sibuk menyuruhnya menjadi supir lagi.

Jisoo menyadari jika itu semua hasil dari dia menolak Seokmin. Harusnya dia suka karena Seokmin tidak memaksanya lagi. Tapi entah kenapa Jisoo sedih tidak melihat Seokmin.

Besuk adalah hari di mana anak didik Jisoo yang menyukai musik akan mengikuti lomba di luar kota. Dia berfikir sejenak jika saja Seokmin ikut keluar kota pasti akan lebih seru. Lagi-lagi Jisoo memikirkan Seokmin untuk kesekian kalinya.



~~~


"Kau ikut besuk Hyung?" tanya Chan yang sekarang ada di rumah keluarga besar Lee untuk makan malam bersama.

"Kemana?"

"Ah mending kau jangan ikut Hyung. Biar aku bebas mendekati Jisoo Noona."

Mereka yang tengah mengobrol di depan kolam renang besar di rumah itu. Hanya berdua.

"Yak! Jangan macam-macam dengan Jisoo!"

"Bukankan kau sudah menyerah? Aku tak melihatmu lagi sibuk mengejar Jisoo Noona."

"Aku hanya sedang berfikir."

Chan menaikkan alisnya bingung.

"Memang besuk acara apa?"

"Anak didik Jisoo Noona akan mengikuti lomba di luar kota."

"Oke aku ikut."

"Tidak usah!"

"Kau!?" Mereka saling memasang badan menatap satu sama lain dengan emosi.

"Aku ikut. Aku direktur utama sekolah itu kalau kau lupa. Dan kau apa? Hanya dokter tak usah ikut!"

"Justru karena dokter aku harus ikut! Aku akan memastikan anak-anak terjaga kesehatannya dan aku ada jika saja ada yang cidera."

Mereka saling melotot satu sama lain. Sampai di mana Jeonghan datang memisahkan mereka.

"Jadi rebutan apa kali ini?" tanya Jeonghan yang sudah duduk santai di kursi panjang di sana.

"Jisoo Noona." jawab Chan polos.

"Jisoo Noona?"

Buru-buru Seokmin membungkam mulut Chan sebelum adiknya itu berkata lagi. "Siapa Jisoo?"

"Noona tak perlu tau."

"Kalian memperebutkan perempuan yang sama? Secantik apa dia sampai kedua adikku heboh seperti ini?" Jeonghan tersenyum melihat kedua adiknya yang saling berkode untuk tidak melanjutkan obrolan ini.

Tapi Chan tetap Chan yang tidak bisa berbohong. "Jisoo Noona sangat cantik." Bodohnya Seokmin malah mengangguk setuju.

Membuat Jeonghan tertawa. "Kalian di mataku akan selalu jadi bayi. Sini peluk Noona." Jeonghan merentangkan tangannya menyambut kedua adiknya kepelukannya.

"Noona kapan kau menikah?" pertanyaan Chan sudah mengundang tangan lentik Jeonghan memukul belakang leher Chan dengan keras.




~~~




"Sudah siap semua?"
Jisoo berulang kali memeriksa apa sudah masuk semua muridnya ke dalam bus.

Setelah dirasa sudah komplit Jisoo memberi tahu supir bus untuk berangkat.

"Tunggu!" Suara teriakan terdengar dari luar bus membuat bus itu menghentikan niat untuk berjalan.

Seorang lelaki dengan celana bahan hitam, kemeja warna biru yang sengaja di masukan hanya bagian depannya saja dan kedua lengan kemeja itu tergulung sampai siku dan satu kancing atas kemeja terbuka. Sepatu fantofel hitam dan kacamata hitam yang bertengger di hidung bangir itu menambah kesan mewah dan adalah Seokmin yang baru saja naik ke dalam bus itu.

I Hate Pretty Boy ✔ (Seoksoo)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora