°29°

493 59 16
                                    

Restoran dengan kaca sebagai dindingnya di sanalah Seokmin dan Jisoo sedang makan malam berdua. Mereka kembali menjadi pasangan yang romantis.

Mata Seokmin tak henti-hentinya memandang ke arah Jisoo yang sedang menikmati makanannya.

"Kenapa? Apa tidak enak makanannya?" tanya Jisoo saat melihat Seokmin hanya terdiam tanpa memakan makanannya.

"Melihat kesayanganku makan aku sudah kenyang."

Jisoo terkekeh pelan. "Jangan berlebihan cepat makan makananmu." Seperti perintah yang harus di laksanakan Seokmin mengikutinya.

Tak lama mereka dikejutkan dengan adanya seorang pria yang berdiri di samping meja mereka.

"Oppa?" kata Jisoo kaget melihat Seungcheol ada di sana. Dan Seokmin buru-buru berdiri dan memberi salam. "Kakak mengikutiku?" tuduh Jisoo.

"Mengikutimu? Tidak mungkin, Oppa tidak selancang itu." kata Seungcheol tak terima. "Oppa sedang berkencan dengan pacar Oppa di sini."

Kali ini Jisoo beranjak dari duduknya. "Oppa mempunyai pacar? Baru kali ini Oppa menyebutnya pacar bukan hanya menyebutnya sebagai teman tidur atau teman yang menjadi atm berjalan."

"Yak! Kali ini Oppa serius dengannya. Mau Oppa kenalkan?"

Jisoo mengangguk semangat.

Ponsel Seungcheol berdering. "Ya aku baru saja sampai."

Jeonghan yang menelpon dan dia juga baru saja menaiki tangga menuju mejanya. Tapi langkahnya terhenti saat dia melihat Seungcheol berada di meja yang sama dengan Seokmin dan Jisoo. "Keluarlah sekarang sayang. Jemput aku." kata Jeonghan yang terburu-buru keluar dari restoran itu.

"Oppa pergi dulu. Kalian nikmati saja makanannya." kata Seungcheol setelahnya berlalu.

Jisoo melihat Seungcheol pergi dengan senyum yang mengembang. "Aku belum pernah melihat Seungcheol Oppa seperti itu. Dia pasti sangat menyukai wanita itu." Seokmin hanya mengangguk mengiyakan omongan Jisoo.

Di luar ada Jeonghan yang menunggui Seungcheol di dalam mobilnya.

Seungcheol segera masuk ke dalam mobil Jeonghan. "Ada apa? Apa ada masalah? Ada pekerjaan mendadak?"

Jeonghan menggeleng. "Ada yang ingin aku bicarakan padamu. Sebelumnya aku tidak pernah memikirkan ini tapi ayo kita menikah."

"Apa?" kaget Seungcheol saat mendengar kata-kata itu keluar dari mulut Jeonghan secara tiba-tiba.

"Pikirkanlah. Sebelum kita kehabisan waktu."

Seungcheol hanya bisa ternganga dia tak tau harus menjawab apa. Dia mencintai Jeonghan hanya saja bukankan menikah terlalu cepat untuk hubungan mereka yang baru saja terjalin.



~~~


Beberapa hari Seungcheol tidak menghubungi Jeonghan. "Apa Seungcheol melarikan dirinya dari aku?" tanyanya yang memandangi ponselnya. Kebetulan sekali ponsel itu berdering. Seungcheol menelponnya.

Sebelum mengangkatnya Jeonghan menyiapkan hatinya terlebih dahulu. "Ya?"

"Mari kita lakukan. Mari kita menikah." kata tegas di sebrang telepon itu.

"Ya?" jawab Jeonghan kaget.

"Aku ingin menjadi orang yang kau datangi untuk beristirahat saat kau merasa sesak. Jadi, menikahlah denganku, Lee Jeonghan."

Senyum Jeonghan mengembang mendengarkan itu semua. Tak bisa di pungkiri dia bahagia tapi juga sedih di saat yang sama.

Dengan cepat Seungcheol menuju kantor Jeonghan saat itu juga.

I Hate Pretty Boy ✔ (Seoksoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang