°30° end 💕

973 68 26
                                    


Chan memandangi tulisan yang ada di meja kerjanya. Papan nama yang bertuliskan CEO Lee Chan itu di masukkan ke dalam kardus. Hari ini Chan mengendurkan diri dia ingin mencapai cita-citanya yang lain.

Jisoo masuk ke dalam ruangan Chan. "Kau sungguh akan berangkat?"

"Tidak hari ini Noona. Tapi aku akan berangkat."

"Kita bisa bertemu lagi kan? Sekolah ini selalu terbuka untukmu Chan."

"Terima kasih Noona." mereka berpelukan sebelum Chan pergi dari sana.


~~~


Jihoon dan Soonyoung sedang mengobrolkan sesuatu dengam serius.

"Ini semua Seokmin yang buat?" tanya Jihoon saat melihat berbagai furniture elegan dari ponsel Soonyoung.

"Tentu saja. Bukankah hebat bocah bodoh itu bisa membuat benda mahal seperti ini."

"Aku tidak menyangka kalau Seokmin mempunyai bakat yang luar biasa. Aku kira dia hanya akan menghabiskan uang Neneknya saja."

"Mari kerumah Seokmin."

"Untuk apa?"

"Memergoki mereka pacaran."

Mereka dengan semangat menuju rumah Seokmin.

Di rumah Seokmin ada Jisoo yang melihat Seokmin membuat furniture di ruang kerjanya. Tangan berotot milik Seokmin membuat Jisoo menelan ludah. "Kau sexy Seok."

"Pasti." kata Seokmin dengan sengaja memukul paku ke kayu dengan gaya sexynya. Menampilkan otot-otot tangannya. "Jisoo aku tidak tahan." katanya yang sudah beralih meninggalkan pekerjaannya dan menggendong Jisoo keluar dari tempatnya kerja.

Sial adegan mesra menggendong Jisoo harus terhenti saat Soonyoung dan Jihoon sudah duduk manis di sofanya.

"Yak! Kenapa kau ada di sini?" tanya Seokmin. "Aku harus merubah pasword rumahku."

"Merayakan pesta perpisahan Chan dan merayakan hari jadiku yang ke 1 bulan bersama Jihoon." Soonyoung mengatakan semuanya dengan tidak tau diri. Tapi makanan di meja itu benar-benar sangat banyak jika itu hanya untuk empat orang.

"Satu bulan?" tanya Seokmin tak percaya. "Kenapa merayakan di rumahku?"

"Kau tau aku tidak punya rumah. Kalo di restoran sudah biasa. Tidak menarik."

Ingin sekali Seokmin memukul kepala Soonyoung dengan tongkat baseball di dekat pintu rumahnya itu.

"Setidaknya kau bisa memberitahuku terlebih dahulu."

"Jisoo kau tidak memberitahunya. Aku sudah bilang padamu."

Jisoo mengingat sesuatu dan benar dia melupakan janjinya dengan Jihoon dan Soonyoung kalau ingin makan-makan di rumah Seokmin. "Ah maaf aku lupa."

"Tidak apa, manusia pasti sering lupa." kata Seokmin lembut beda dengan dia yang marah-marah dengan Soonyoung tadi.

"Dasar bucin!"

"Perlu kaca?"

Jisoo dan Jihoon memilih duduk di sofa membuka makanan tanpa memperdulikan Soonyoung yang masih adu mulut dengan Seokmin.




~~~




Sedangkan di bar Mingyu ada Minghao yang duduk santai di sana.

"Hyung. Kau tidak merindukanku?"

"Tidak."

"Ck" Minghao mendecak. "Aku juga tidak. Karena aku sudah menemukan penggantimu."

I Hate Pretty Boy ✔ (Seoksoo)Where stories live. Discover now