O5

791 217 10
                                    

Beomgyu menutup pintunya rapat-rapat dan selalu mengharapkan Soobin pulang kerumahnya.

Kecemasan yang selama ini Beomgyu takutkan semakin menjadi jadi. Ia berpikir harus segera menyelesaikan masalahnya.

Perlahan ia berjalan menuju kamar mendiang kakek Toni tidak lupa membawa surat kuno dan tas besarnya.

"Kakek Toni!! Keluar!!"

Beomgyu meneriaki sesosok makhluk yang menjadi sumber kekacauan hidupnya selama ini.

Tiba-tiba keluarlah suara yang menggetarkan kamar sempit itu.

"Khukhukhu. Kenapa Beomgyu sayang? Suka dengan kejutan kakek?"

Beomgyu melihat fenomena bayangan hitam keluar dari peti mati. Ia mendapati kakek Toni mendengar panggilannya.

"Kenapa harus Soobin? Kenapa anda masih mengganggu saya? Kenapaaaa??!!"

Beomgyu terisak melihat kenyataan yang ada. Ketika ia menyadari Soobin akan menjadi target kakek Toni selanjutnya. Jika itu terjadi Soobin akan menjadi dirinya yang selalu membawa tengkorak busuk itu.

Beomgyu berbicara lagi dengan isaknya yang belum mereda.

"Saya selalu membawa tengkorak anda. Bahkan ke sekolah sekalipun! Saya hanya ingin anda pergi dari kehidupan saya. Saya ingin hidup normal! Bersekolah, teman baru, saya ingin semuanya"

Beomgyu menjatuhkan dirinya kedalam lantai. Ia mencoba menghilangkan stresnya. Tapi tiada hasilnya.

"Itu salah kalian sendiri. Kalian yang telah mencuri buku keramat milikku. Aku tidak suka pada kalian. Terutama kau yang membiarkan buku itu hilang sampai sekarang"

"Tapi waktu itu kami hanya anak ingusan yang tidak tau apa apa! Saya tidak mengerti betapa pentingnya buku itu!"


-OO-

11PM - Kediaman Yeonjun

Lagi lagi Yeonjun kesulitan memejamkan matanya. Seberapapun usahanya tidak pernah berhasil.

Apa aku harus minum obat tidur lagi?

Batinnya terus mengatakan itu. Sementara seseorang mengetuk pintu kamar Yeonjun. Yeonjun berpikir apa Taehyun juga sedang ada gangguan tidur?

Ia membuka pintu dan benar Taehyun di sana. Yeonjun mempertanyakan tujuan Taehyun.

"Ada apa dek? Kok belum tidur?"

Taehyun yang datang sambil membawa selimut kesayangannya memandang Yeonjun dengan penuh kantuk.

"Taehyun mau bobo di sini. Biar kak Yeonjun bisa tidur."

Mungkin karena lampu milik Yeonjun masih menyala Taehyun pikir kakaknya mengalami insomnia lagi.

Taehyun berjalan mendekati kasur empuk milik Yeonjun kemudian merebahkan badannya disana.

Yeonjun memang kesepian. Ia bersyukur bisa mendapat adik sepengertian Taehyun.

Akhirnya Yeonjun menyusul Taehyun yang mungkin sudah tertidur disana.

"Kak, dokter bilang, kak Yeonjun gak bisa tidur karena perasaan kakak lagi gak enak. Emang betulan?" Tanya Taehyun yang ternyata masih terjaga.

"Eh, iya juga. Perasaan kakak lagi gak enak. Kenapa ya?"

Yeonjun menatap langit langit kamarnya, memaksakan diri untuk berpikir hal yang menganggu dirinya.

"Mungkin ada sangkut pautnya sama ketiga sahabat masa kecil kakak," sahut Taehyun yakin.

Yeonjun mengerutkan dahi nya, "Kok gitu?"

"Habisnya dari tadi kakak mikirin mereka terus sih."

Yonjun menggaruk pelipisnya heran dengan ucapan Taehyun yang ada benarnya.

Tak lama Yeonjun mendengar dengkuran yang menandakan Taehyun sudah tertidur. Melihat adiknya pulas, Yeonjun memutuskan menyusul ke alam mimpi.

Can't You See Me?✔Where stories live. Discover now