1O

664 193 9
                                    

Tiga hari kemudian Soobin kembali melakukan aktivitasnya semula. Ia sudah merasa lebih baik dari sebelumnya. Dengan seragam yang dikenakannya ia berangkat penuh semangat. Merindukan teman temannya.

Berjalan ala hip hop style membuat siswi-siswi yang melihatnya berteriak heboh. Pangeran mereka kembali dengan keadaan sehat.

Senyuman Soobin yang ia pancarkan sejak memasuki gerbang terlihat memudar ketika melihat temannya, Yeonjun, tertidur di atas meja sendirian.

Cubitan dari Soobin membuat Yeonjun terbangun. Ah tidak, ternyata Yeonjun tidak sedang tertidur.

"Tumben dateng sepagi ini? Oiya..."

Soobin celinguk ke segara arah tidak menemukan seseorang yang dicarinya.

"Mana Beomgyu? Biasanya dia lebih awal dariku"

Dengan wajah yang tidak bersemangat Yeonjun menjawabnya, "Hah, tiga hari ini dia bolos gak ada kabar. Aku juga gak tahu dimana rumahnya"

Aneh sekali, pikir Soobin. Ia yakin bolosnya Beomgyu pasti gara-gara dia. Mungkin dengan mendatangi rumah Beomgyu, Soobin dapat mengetahui alasan dibalik bolosnya Beomgyu.

Soobin ingat, terakhir kali Surat yang dikirim atas nama Beomgyu membuatnya tahu dimana rumah Beomgyu.

"Aku tau rumahnya...." jawab Soobin.

"Dan selama ini kamu diam? Enggan ngasih tahu ke aku?" dengan mata sinis Yeonjun.

"Habisnya gak ada yang tanya. Yasudah sepulang sekolah kita kerumahnya"

Jawaban jempol dari Yeonjun mantap sepakat mengunjungi rumah Beomgyu.

Meski sudah diperingatkan untuk menjauh, Soobin tidak mengindahkannya.



Benar saja siang itu mereka berangkat menuju rumah Beomgyu. Entah Beomgyu suka atau tidak Soobin tetap membawa Yeonjun kesana.

Sialnya mereka menemukan Beomgyu yang terlihat membeli sesuatu di sebuah minimarket. Mungkin hari yang tidak lucky untuk Beomgyu.

Yeonjun yang melihat Beomgyu bersiap untuk menyapa. Tetapi Soobin mendekap mulut Yeonjun. Soobin tidak ingin Beomgyu tahu keberadaan mereka berdua. Bisa bisa Beomgyu marah dan menghilang seperti dulu.

"Diem njun, nanti ketauan!"

"O..oke, lagian si Beom ngapain bawa tas gede itu lagi."

"Jangan jadi orang kepo kayak aku. Kita ikutin dia diam-diam."

Yeonjun mengangguk paham dengan rencana Soobin. Mereka lekas membuntuti Beomgyu sampai ke rumahnya. Tentu saja dengan langkah yang sepelan mungkin.

Beberapa langkah lagi mereka sampai di rumah Beomgyu. Yeonjun dan Soobin memilih mengamati dibalik pagar ketika Beomgyu duduk di depan pintu rumahnya.

Yeonjun dan Soobin melihat Beomgyu yang sedang membuka tas nya dilanjutkan obrolan yang terdengar samar-samar.

"Psst, tengkorak. Aku mau berubah. Aku mau makan makanan manusia saja. Aku tidak butuh energimu. Dan ya aku akan mencari buku mantra itu sampai ketemu. Biar bisa terbebas dan kembali dengan Soobin Yeonjunku."

Hanya menganga sempurna. Ekspresi Yeonjun dan Soobin setelah mendengar pernyataan dari Beomgyu. Terlalu terkejud sampai menjatuhkan sebuah pot bunga.

tuk! tuk!

Bunyi yang dihasilkan pot bunga berbahan tanah liat itu berhasil mengalihkan pandangan Beomgyu.

"SIAPA ITU?!!"

Dengan nyali kuat Soobin keluar dari persembunyiannya, dengan bangganya menunjukkan batang hidungnya di depan Beomgyu.

Terheran lagi Beomgyu ketika melihat Yeonjun juga ikut bersama Soobin.

"Kalian....!!!?" bentak Beomgyu semakin keras. Terlihat ia sangat marah.

"Kami mendengar semuanya. Tapi kami masih tidak paham. Jelaskan pada kami," ucap Yeonjun.

"Ayo kita selesaikan masalahmu. Bersama sama seperti dulu." Sahut Soobin meyakinkan.

"Kalian kesini malah membuat masalah! Kalian bisa dijadikan target baru kakek Toni!"

Beomgyu berbalik menjauh dari Yeonjun dan Soobin. Ia mengunci rapat rapat rumahnya. Melihat itu Yeonjun dan Soobin memutuskan kembali ke rumah masing-masing. Seakan paham Beomgyu tidak ingin diganggu.

Can't You See Me?✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang