13

1K 224 10
                                    

Segera setelah buku mantra tertimbun sempurna yang mereka lihat adalah seorang Kamal yang kembali ke tubuh aslinya. Ia tidak kehilangan tubuhnya lagi yang semula setengah cahaya putih.

"Kakak!" teriak Kamal yang tiba tiba muncul di depan Yeonjun, Soobin, dan Taehyun.

"Kamal!" ujar Soobin dan Yeonjun bersamaan diikuti Taehyun yang berlari ke arah Kamal.

Mereka memeluk Kamal, melingkar bagai bintang, melompat dan memutar seperti kincir angin.

Namun nyatanya masih ada misi yang harus diselesaikan.

"Tunggu, ini belum selesai" ucap Kamal.

"Apa lagi sekarang?" hela Yeonjun dengan napas kasarnya.

"Kita lihat keadaan kak Beomgyu."







Kediaman Beomgyu,

"Arggh! Sialan! Siapa yang mencoba membebaskanmu dariku."

"Saya tidak tahu. Saya sangat bersyukur. Sebaiknya anda kembali ke jalan kotor anda. Dan jangan bermimpi hidup menjadi manusia lagi."

Segera bayangan kakek Toni beserta tengkoraknya lenyap bersamaan membuat Beomgyu tersenyum lega. Kesakitan raga dan batinnya sudah lenyap. Ia bebas hidup sekarang. Dan ia berjanji untuk tidak sembarangan berurusan dengan buku mantra.

Tangisan haru Beomgyu berhenti ketika seseorang mengetuk pintu rumahnya. Beomgyu lekas membuka rumahnya untuk siapapun. Kini ia tidak takut untuk dikunjungi.

Dengan semangat ia membuka pintu sontak dirinya tersungkur ke lantai. Bagaimana tidak? Kamal memeluk Beomgyu dengan sangat erat.

"Kak, kakak baik baik saja?" ucap Kamal yang masih memeluk erat Beomgyu.

Awalnya Beomgyu bingung, siapakah manusia yang memeluknya saat ini. Ia mengamati dari atas sampai bawah. Ia tersadar setelahnya, sebab panggilan 'kak' yang membuat Beomgyu mengingatnya.

"K-Kamal?"

Masih dengan mulut bergetarnya Beomgyu meluapkan rasa rindu pada adiknya.

"A-aku kira ... kamu beneran lenyap. Syukurlah kamu kembali,"

Kamal membalas pelukan Beomgyu, "Berkat mereka kak. Mantra kakek Toni hilang permanen sekarang."

Beomgyu lekas beralih pandangan ke teman-teman lamanya. Yang namanya sahabat sejati pasti akan membantu dikala kesusahan menimpa. Ingat, hanya istilah 'sahabat sejati'. Dan Beomgyu percaya itu.

"Benarkah? Terima kasih," haru Beomgyu.

"Ceritakan pada kami apa masalahmu ya sahabat. Tidak baik menimbun masalah sendirian." ujar Yeonjun meringis.

"Baik. Kita bahagia sekarang. Kita kembali seperti dulu. Mari minum!" ajakan Beomgyu yang disetujui sahabat sahabatnya.

"YAAASSSSSS!!"

"Maaf , Taehyun masih dedek bayi," ucap Taehyun memanyunkan bibirnya.

"Yaudah Taehyun minum susu sapi sama Kamal aja," ajak Kamal yang disetujui Taehyun.

"Tunggu dulu," ucap Yeonjun yang menghentikan mereka.

"Kalau caranya hanya menimbun, kenapa tidak dilakukan dari dulu?" sambungnya.

Kamal menepuk jidatnya, "Kak Yeonjun sih gak nemuin buku mantranya. Kakak mana pernah dateng ke gudang."

"Jadi buku mantra ada di rumah Yeonjun?" tanya Beomgyu yang dijawab anggukan Kamal.

"Kenapa tidak bilang Yeonjun?"

"Mana ku tahu Beomgyu?"

"Harusnya kamu rajin-rajin membersihkan gudang, Yeonjun!"

"Harusnya kamu jujur ke kami semua, Beomgyu!"

"Terserah aku dong,"

"Terserah aku juga dong,"

Perdebatan antara Beomgyu dan Yeonjun membuat Soobin dan Kamal tertawa. Sedangkan Taehyun hanya tersenyum seperti biasa. Seperti tidak selera dengan humor receh kakak-kakaknya.

Sekarang mereka tak perlu lagi saling menghindar dan menyembunyikan sesuatu. Mereka yakin dengan saling percaya dan bercerita dapat membantu menyelesaikan masalah, meskipun ada saja minimum kegagalan.



= SELESAI =

Can't You See Me?✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora