chapter 1

449 105 95
                                    

Cahaya mulai masuk kedalam sela sela jendela, membuat sebuah kamar yang begitu luas menjadi terang. Seorang Pria yang tertidur pulas mulai terbangun kala dia merasakan cahaya itu menyambar wajahnya.

Bobby Surya Diono Akbar seorang Pria belia berumur 17 tahun yang kini duduk dibangku kelas 11 SMA. memaksakan tubuhnya yang gembul untuk terperanjat dari tempat tidurnya.

Tangan besarnya berusaha menggapai kacamata yang berada di sampinya, dia menghempaskan selimut yang menyelimuti setengah tubuhnya.
Kakinya mulai menginjak lantai, pria itu berjalan gontai menuju kamar mandi yang berada di kamarnya.

Slok pintu mulai terdengar, kala laki-laki itu selesai dari mandinya. Dia meraih seragam khas sekolahnya yang sudah tergantung rapih di dalam lemarinya.tak lupa dia menyisir rambut bergaya modern bowl cut.

Bobby sudah siap, lantas pria itu pergi menuruni tangga untuk pergi sarapan.

Waktu sudah menunjukan pukul 06:00

Keluarga bobby sudah berkumpul di meja makan.mereka sibuk memakan makanan yang sudah dihidangkan oleh para pembantu disana.

Keluarga ini sangat terkenal karena kekayaannya. Ayah bobby Agung Budiono Akbar  adalah seorang pengusaha sukses. Namun dia wafat karena kanker yang menyerang otaknya.

Hal itu membuat sedih semua keluarganya, Namun pria paruh baya itu meninggalkan sebuah rumah yang terkesan mewah, harta yang tak akan habis walau digunakan oleh 7 turunan serta para pembantu dan penjaga yang terbilang banyak.

Bobby menduduki kursinya diikuti seorang pembantu yang sudah membawa sepiring hidangan favorit bobby.

"Ini tuan roti bakar dengan daging sapi extra saus tomat dan keju." ucap seorang pembantu seraya menghidangkan makanannya.

"Terima kasih." jawab bobby sopan

Pria itu nampak berfikir ketika menatap makananya, dia rasa makanan ini kurang. Dia memanggil pembantu itu yang masih berjalan tak jauh darinya.

"Tunggu bi! Saya minta rotinya lagi dong." pinta bobby tersenyum nyengir.

Pembantu itu berbalik berjalan ke arah bobby,
"Baik tuan." ucapnya ramah.

Seorang pria nampak memperhatikan bobby sejak tadi matanya meneliti seluruh wajah bobby.

"Lo ga bersih kalo mandi, liat tuh belek lo masih ada di mata lo." ucapnya seraya mengunyah makananannya.

Wendy Gilang Pratama Akbar kakak kedua bobby, pria yang memiliki paras tampan ini merupakan kakak kelas bobby di sekolahnya. Umurnya terpaut 1 tahun dari bobby.

Bobby langsung mengambil kaca yang berada di dalam tasnya dan menghadapkan wajahnya ke cermin. Benar saja terdapat kotoran di matanya. Hal itu membuat bobby malu.

"Maaf gw ga tau." ucap bobby nampak malu.

"Udah biasa lo kaya gitu." ucap kakanya itu mulutnya penuh dengan makanan.

"Dasar jorok!" gumam alex

Alexander derus Akbar kakak pertama bobby.pria yang terkenal dingin ini kini berkuliah di sebuah universitas ternama di jakarta.

"Lain kali lo liat-liat dulu kan lo punya kaca." sambung alex ketus.

Pria itu hanya menghela nafas samar ketika melihat gelagat kedua kakaknya.dia selalu merasa terpojok karena kedua kakaknya yang selalu mengejeknya. Untungnya Pria ini sudah terbiasa dengan kelakuan mereka padanya. Bobby merasa inilah bentuk kasih sayang mereka terhadapnya.

Tak lama seorang pembantu menghindangkan satu buah roti ke piring bobby, pria itu nampak sumringah merasa senang.dia melahap cepat makanan yang berada di hadapannya.

50 KG 30 DAYS [On-going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang