Chapter 22

104 11 25
                                    


Aku sapa dulu deh💞
Halo semua Bobby is back👋
Sorry banget udah membuat kalian nunggu lama hehe..
Tapi tenang, rasa penasaran kalian udah terbayarkan hari ini ko 😆

Aku juga mau bilang, makasih banget buat kalian yang udah stay buat baca story Bobby🤗
Jika dilihat-lihat makin hari, makin nambah jumlah readersnya uhuu😘
Author harap jumlah vote+comentnya juga bisa nambah yah..
Biar Author semangat updatenya😄
-------------------

Biar Author semangat updatenya😄-------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cast Gilang

Happy Reading💕
-
-
-
-

Flashback 30 hari yang lalu

Malam itu Bobby dibawa ke markas yang menjadi tempat tinggalnya kini.

Bobby melirik ke semua sudut markas ketika dia mulai memasuki markas itu untuk pertama kalinya, pria itu benar-benar terpukau dengan seisi markas itu. yang membuatnya semakin terpukau adalah sederet alat musik yang berdiri kokoh disana.

Ruangan yang begitu rapih dan estentik. matanya melirik ke arah lain dia melihat sebuah ruangan yang di dalamnya berisi kumpulan alat olahraga seperti tempat untuk fitnes.

"Tutup mulut lo! lalat masuk baru tau rasa lo."

Bobby yang sejak tadi mulutnya menganga kagum, mendengar titahan pria itu langsung menutup rapat mulutnya.

"Sementara waktu lo bisa tinggal disini, anggap aja ini seperti rumah lo sendiri. gue harap lo nyaman tinggal disini." ucapnya yang dibalas Bobby dengan anggukan.

"Gilang!" Panggil Lukman tiba-tiba pada Gilang, sang empu membalikan kepalanya mengarah pada panggilan Lukman

Yah pria itu adalah Gilang. Anggota komunitas pria tampan di sekolahnya, adik kelas Bobby, dan pria baik yang membuat komunitas Diaryboy. selama ini pria itu lah yang menampung Bobby dan yang lainnya di sebuah markas yang Gilang buat sendiri.

Dengan uang tabungan selama 1 tahun dia berhasil membangun sebuah gedung yang terbilang besar. tadinya dia membangun gedung itu hanya untuk tempat tinggalnya di masa depan nanti. namun setelah dia melihat kondisi Lukman, Haikal dan Adit sahabat Gilang sejak masih duduk di bangku SMP diapun berinisiatif untuk membangun sebuah komunitas itu agar semua pemuda mempunyai kehidupan baru yang lebih baik dari sebelumnya.

"Ada apa?" tanya Gilang pada Lukman yang sudah berada di hadapannya.

"Gue mau bilang kalau waktu itu Bu Cicah nagih uang listrik ke sini." jawab Lukman

"Bilang aja tahun depan gue bayar."  ucap Gilang yang nampak biasa saja setelah mendengar perkataan Lukman.

"Jangan bercanda lah Lang, lo tahu amukan Bu Cicah kek gimana? kaya harimau yang kegencet buntutnya." ucap Lukman mengingat kejadian ketika dirinya di amuk habis-habisan oleh Bu Cicah. "Ih gue jadi inget,  baju gue compang-camping robek gara-gara di tarik-tarik sama Bu Cicah." Lukman merinding sendiri.

50 KG 30 DAYS [On-going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang