Chapter 15

96 35 9
                                    


Satu hari berlalu, semua murid sibuk mempersiapkan acara Pensi di sekolahnya. Sebuah spanduk besar didirikan tepat di depan gerbang yang bertuliskan " Pensi Amazing Highschool".

Hiasan demi hiasan dapat terlihat di setiap sudut sekolah itu, disetiap sisi terdapat stande-stande yang berjajar rapih dan di tengah terdapat sebuah panggung besar untuk acara hiburan nanti.

Musik mulai didendangkan, hingga semua yang tengah mempersiapkan acara itu merasa santai.

Lima belas menit lagi acara itu dimulai namun sampai saat ini tidak terlihat sosok Bobby di sekitaran area sekolah. Entah kemana pria itu.

****

Bobby Pov

Pria bertumbuh gemuk itu menghentikan motornya tepat di depan sebuah toko bunga, sejak tadi Bobby melirik ke sekeliling toko itu berusaha mencari bunga yang indah dan tampak harum jika dicium aromanya.

Bobby tersenyum lebar kala melihat sebuah kombinasi bunga mawar bewarna merah,pink,dan putih dengan dibungkus Buket bewarna Pink. perlahan Bunga itu diciumnya.

Begitu harum

Untuk siapa lagi jika bukan untuk Sintia, wanita itu benar-benar beruntung disukai oleh pria yang cukup romantis seperti Bobby, pria ini berniat untuk menyatakan perasaannya pada Sintia hari ini. Sejak kemarin pria ini sudah berusaha mengumpulkan kepercayaan dirinya.

"Pak, saya beli yang ini ya." Bobby menyodorkan sejumlah uang pada penjual itu.

Bunga pilihannya sudah dibelinya, Bobby langsung menaiki motornya kemudian melajukannya menuju sekolahannya.

****

Acara Pensi hampir dimulai semua murid nampak sudah beramai-ramai  pergi ke lapangan. mereka mulai menjajaki stande-stande yang berdiri kokoh di sekeliling lapangan.mereka juga sudah sigap berdiri di depan panggung berusaha mengambil barisan terdepan agar lebih bisa menikmati acaranya.

Bobby sudah sampai di sekolahnya,pria itu dengan bahagia membawa se-buket buka di tangannya, hampir beberapa langkah lagi dia sampai ke dalam kelasnya namun Reno dan Hasan berhasil menghentikan langkah pria gemuk itu.

"Eits-dari mana aja bang? Ko baru datang?"

Dua pertanyaan dilontarkan Reno, tangannya dia sodorkan berusaha menghentikan langkah dari Bobby.

"Lah tu bunga buat siapa?" Hasan terheran
Setelah melihat se buket bunga ditangan Bobby.

"Gue dari toko bunga, dan ini bunga buat siapa bukan urusan lo." jawab Bobby malas,kemudian dia masuk ke dalam kelas.

Reno dan Hasan membuntuti Bobby dari Belakang.

"Dari gelagatnya sih keliatannya lo lagi bahagia." Ucap Reno yang sudah berada di hadapan Bobby.

"Iya,gue emang lagi bahagia" jawabnya cepat

"Oalah,lo bahagia kenapa bob? Dikasih makanan sekarung atau lo baru nemu obat pereda gemuk." celeteh hasan

"San kalo ngomong tuh pake otak."

"Emang lo punya otak?" tanya hasan polos

"Semua orang juga punya otak tapi beberapa dari mereka ga dipergunakan dengan baik." jelas Reno

"Termasuk lo kan?"

50 KG 30 DAYS [On-going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang