⚡[11]☀️

2.8K 486 166
                                    

—Hal manis.—




,




Tanjirou POV

Sudah beberapa hari setelah kami menjalankan misi bersama sang Pillar Petir.

Kanna-san benar-benar hebat. Dia yang lukanya paling parah, dia juga yang lebih cepat dalam hal kesembuhan.

"Aku membawakan Ohagi untukmu, Kanna-san."

Kanna-san tampak berseri ketika mendengar kalimatku barusan. Dia sangat menyukai Ohagi.

Dia tersenyum lebar, "Tengkyu, tengkyu!" dia membukakan mulutnya lebar-lebar, menungguku untuk menyuapinya.

Yah, itu dikarenakan tangan kanannya yang patah. Belum pulih.

"Aa~"

"Hap! Uughh>< sugoku oishii!"

Kanna-san manis sekali!

Aku tertawa renyah. Melihatnya ceria dalam keadaan masih terbaring di tempat tidur begini, membuatku senang.

"Tanjirou."

"Hm?"

"Aku mau ketemu sama Om Ujuy."

Om Ujuy? Ah, maksudnya Uzui-san. Aku hampir lupa.

"Antarkan aku tolong." pintanya. Mengecutkan bibir.

"Tapi kan kau belum sepenuhnya sembuh."

Kanna-san berdecak. Memutar bola matanya sebal. "Dahlah."

"Gomen. Apa kau ingin aku memanggilnya kesini?"

Dia menggeleng. Mengalihkan pandangannya. 'Aku tak mau. Maunya aku yang kesana.' Begitulah makna dari raut wajahnya.

Aku menghela nafas. Aku harus apa?

Tok tok!

Aku menoleh. Sepertinya ada yang datang. Siapa kira-kira?

"..Tanjirou..."

Ah, orangnya muncul dari balik pintu. Itu Kanao.

"Kanao?"

Kanna-san ikut menoleh ketika aku menyebut nama Kanao. "Cari siapa?" pertanyaannya mewakiliku.

Kanao melangkah masuk. Dia membawa sebuah nampan berisi Mochi. Aku langsung bertanya.

"Apa itu untuk Kanna-san?"

Kanao mengangguk. "Sensei menyuruhku memberinya padamu. Aku mencarimu di semua tempat, tapi kau disini."

Aku tertawa kecil, "Maaf maaf. Maaf sudah merepotkanmu."

Kanao menggeleng. "Tak apa." dia menyodorkan nampannya padaku, yang langsung kusambut sembari tersenyum.

"Arigatou, Kanao." aku membalikkan badan, menoleh ke Kanna-san. Lalu mengambil sebuah Mochi dari nampan.

"Selain suka Ohagi, kau sering makan Mochi juga, kan?" tanyaku yang hendak menyuapinya.

Kanna-san mengernyit tak suka. Dia menggeleng. "Tidak." tolaknya. Dia membuang mukanya padaku.

Ah, ini membuatku panik. Jadi dia tak suka, ya?

"Ja, apa Kanao mau?" tawarku pada gadis disebelahku.

"Tidak terlalu suka."

"Iyakah? Jadi ini harus ku apakan?"

Aku menatap Mochi ditanganku dengan miris. Harus diapakan? Apa aku harus memberikannya pada Inosuke?

"Eum, Tanjirou.."

Aku menoleh. "Ya, Kanao?"

"Aku akan membantumu memakannya. Apa boleh?" tanyanya.

Sepertinya dia agak kikuk. Dan aku tak mengerti kenapa pipinya memerah. Tapi tak usah dipikirkan. Daripada Mochi nya mubazir, lebih baik berikan pada Kanao.

"Arigatou, Kanao. Kau baik sekali." pujiku, menyodorkan Mochi padanya.

Hap!

Aku terkejut. Mochi yang kusodorkan langsung digigit oleh Kanao tanpa mengambilnya dari tanganku.

Sontak saja aku tertawa.

"Kau mau lagi?" tanyaku.

Kanao mengangguk. Lagi-lagi pipinya memerah. Entah apa artinya.

"Baiklah." Aku menyodorkan Mochi lagi pada Kanao. Tapi kali ini dia mengambilnya. Tak dilahap begitu saja seperti tadi.

Aku tersenyum.

Namun entah kenapa... tiba-tiba Atmosfernya terasa berat seperti ini.

Kepalaku tertoleh melihat Kanna-san.
"Kanna-san? Ada apa?"

Gadis itu hanya duduk diam dengan kepala menunduk. Ketika dia mengadah melihatku, raut wajahnya benar-benar kelam.

Kanna-san tersenyum. Sedetik kemudian,

"KELUAARR!! AKU TAK SUKA ADA YANG MESRA-MESRAAN DISINI KECUALI AKU!" teriaknya sambil melempar bantal padaku dengan tangan kirinya.

Panik! Aku benar-benar panik! Ada apa dengannya? Kenapa dia tiba-tiba marah padaku?

Tunggu, apa mungkin Kanna-san marah karena aku menyuapi Mochi pada Kanao?

Apa mungkin, Kanna-san...

























































Kanna-san kenapa hayo, minna? Tolong beritau aku.







🎴⚡☀️🎴








Kasih tau tah 😗👌🏻
Tanjirou ga pekaan :(

Much Love,
_NirachiChi🦄🐚💜💛

,

,

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
fearless ; kamado tanjirou [√]Where stories live. Discover now