⚡[12]☀️

2.7K 461 140
                                    

Hal Baru.




,



Beberapa minggu kemudian...

"Yup. Tangan kananmu sepertinya sudah mulai sembuh."

Kanna tersenyum ceria. Memandang Shinobu dengan air mata bahagia. "Uughh.. akhirnya!"

Shinobu tertawa kecil. "Kau bisa menggerakkannya?"

"Tentu saja!"

"Baguslah. Kau bisa makan sendiri sekarang. Tak perlu merepotkan Tanjirou-kun."

"Kata-katamu menusukku, mbak Kochou... :( "

"Ahaha. Aku bercanda."

Kanna memanyunkan bibirnya. "Njirou dimana, ya? Akhir-akhir ini dia telat datang menjengukku."

"Ah, Tanjirou-kun sedang berlatih."

"Eh? Dengan siapa?"

Shinobu tersenyum. "Kanao."

Kanna, " :( "

"Kenapa langsung cemberut?"

Kanna mendengus sebal. "Dia tak memberitauku sama sekali."

"Mungkin kau tak bertanya kenapa." Shinobu meletakkan jari telunjuk di dagu nya, "Dan, ya... kurasa mereka dekat, jadi apa salahnya?"

"Apa kabar sama aku?:( "

Shinobu terkekeh, mengusap kepala Kanna. "Kau kan teman dunia akhirat Tanjirou, jadi tak perlu cemburu. Lagipula Kakimu belum pulih. Jika sudah pulih, kau bisa bergabung dan melatih mereka."

Kanna menggelengkan kepalanya. "Tidak."

"Yasudahlah."

" :T "


🎴⚡☀️🎴

Kanna berjalan menggunakan tongkat kaki dibagian kiri. Berjalan pincang dengan tergesa-gesa.

Tujuannya adalah tempat pelatihan Tanjirou dan Kanao.

Setibanya di pintu masuk, langsung saja Kanna mendorongnya keras.

SRAAAKK!

"BAKKANJIROU!" seru Kanna dengan nada tinggi.

Tanjirou dan Kanao langsung menoleh. Mereka tampak begitu dekat. Maksudnya, dekat dalam artian posisi.

Lihat, Tanjirou sedang membenarkan poni Kanao yang kusut. Mungkin akibat dari latihan mereka.

"Kanna-san! Kau kemari? Apa kau sudah sembuh?" seorang Kamado Tanjirou langsung menyambut Kanna dan menghampirinya dengan hangat.

"Kalian tadi... ngapain?" tanya Kanna, menunjuk Kanao yang memperhatikan Tanjirou dari belakang.

"Ah, kami sedang berlatih."

"Berlatih membuatmu tak bisa menjengukku lagi, ya?"

Pertanyaan dari Kanna sukses membuat Tanjirou ngejleb. Pemuda yang memakai satu anting hanafuda itu menggeleng.

"Tentu saja tidak."

"Bahh :( bohong."

Tanjirou mulai panik. Lalu berusaha mengalihkan topik pembicaraan. "Jadi, tanganmu sudah pulih, ya? Kuharap kakimu juga secepatnya pulih. Setelah itu, kita bisa berlatih bersama!"

"Y"

Singkat sekali.

Itu benar-benar singkat sekali.

Tanjirou gagap, keringat keluar dari dahinya, "Etto.."

"Aku belum makan. Ayo makan bersama. Lalu suapi aku."

"Ah, boleh saja. Aku juga belum sempat sarapan pagi."

Kanna tersenyum, terkekeh senang. "Xixixi~"

Kanao berjalan mendekat, menarik lengan baju Tanjirou. "Tanjirou... latihannya.."

"Kanao? Eh, tapi..."

Tanjirou menatap Kanao tak tega. Mata gadis itu penuh kesenduan. Seakan dia sedang meminta sesuatu yang penting dari Tanjirou.

"Ayo latihan sebentar. Boleh, kan?" pinta Kanao. Berharap Tanjirou akan menuruti kemauannya.

Senyuman Kanna mengendur seketika. Seperti ada yang meremas hatinya, membuat kedua bahunya lemas. Plus, membuat semangatnya berkurang.

Gadis itu membalikkan badan, berjalan gontai dengan tongkat kaki, mengabaikan Tanjirou dan Kanao yang tengah berbicara.

Lalu keluar dari ruangan pelatihan.

"Eum, baiklah." Tanjirou menolehkan kepalanya, "Begini, Kanna- eh?! Kanna-san?!"

"Dia sudah pergi..." ucap Kanao polos.





🎴⚡☀️🎴



Kanna duduk bersender di pintu masuk ruang pelatihan. Ah, gadis itu tak sepenuhnya pergi ternyata.

"Baiklah. Akan kuberikan kesempatan untuk meminta maaf padaku, dasar BakkaNjirou." batinnya.

Jujur saja, sebenarnya dia iri melihat Tanjirou dan Kanao terlalu dekat seperti itu.

Kanna menghela nafas panjang. "Ini sungguh tidak Epic sama sekali:("

Tap.. tap.. tap.

"Kanna-chan?"

Kehadiran seseorang yang tiba-tiba, sukses membuat Kanna terkejut.

Gadis itu mendongak. Setelah tau siapa yang datang, dia tersenyum. "Oh, holaa~"










🎴⚡☀️🎴








🤔🤔👌🏻😘👊🏻

_Chii🦄🐚💜💛

,

,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
fearless ; kamado tanjirou [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang