⚡[16]☀️

2.7K 592 308
                                    

'Keyakinan.'





,






"Uih, uih, uih! Kenapa nyarinya ke Mansion Mbak Kochou sih?" bisik Kanna pada orang disebelahnya, Muichirou Tokitou.

Mereka tengah bersembunyi dari balik pintu pagar sambil mengintip-intip.

Akhirnya setelah dapat meyakinkan sang Pillar Petir, Muichirou dapat meneruskan pencariannya untuk menemukan si Kucing kesayangan di Kediaman Kupu-kupu.

"Nee-san bercanda? Firasatku mengatakan bahwa kucingku ada disini."

"Cuman firasat. Jangan terlalu percaya. Kadang firasatpun bisa PHP." tegur Kanna sambil membuang muka. "Bukan cuma Tanjirou dan Kagaya saja yang bisa." lanjutnya membatin.

Muichirou mengetuk pundak Nee-san nya itu. Bertanya. "Tengkar, ya, sama Tanjirou?"

Kanna menoleh. Menggeleng pelan. "Bukan bertengkar, sih."

Muichirou memiringkan kepalanya. Tak paham apa yang dikatakan Kanna. "Lalu?"

Gadis itu mengangkat tangan. Menunjukkan Lima jarinya ke Muichirou. "Itu rahasia. Adek Mui masih kecil. No boleh tau."

"Pelit."

Kanna tak peduli.

Yang hanya tau urusannya dengan Tanjirou, cukup Shinobu dan Uzui saja. Soalnya jika yang lain bisa tau, hal itu bisa menyebar ke telinga Ubuyashiki Kagaya.

Jujur, dia benar-benar tak ingin Kagaya tau. Kau tau kenapa? Perasaan yang sama terhadap pemimpin dari Pemburu Iblis itu masihlah utuh.

Dengan kata lain, Kanna masih mengharapkan Laki-laki yang berstatus sudah menikah itu.

"Nah, loh kan! Bakkanjirou muncul! Aish aish!"

Kanna meraih tangan Muichirou lalu menjauhkannya dari pintu pagar. Semoga tak ada yang melihat mereka.

"What the happen, sih, sama Tanjirou?" tanya Muichirou. Dia sungguh bersikeras ingin tau.


Kanna menatap Muichirou sinis. "Uruse na. Damare!" setelah mengatakan itu, dia mengintip lagi. Penasaran apa yang dilakukan Tanjirou.

Kanna memicingkan matanya. "Oh ho..." kala mendapati Tanjirou dan seorang Pemburu Iblis plus adik dari Shinobu, Kanao.

"Sama Kanao terosss! Pengen ku sumpel mulutnya dengan tongkat kaki ku ini."

Kanna menggeram, "Grrrhmm!! Grrhhmm!!!" atmosfer disekitarnya pun menjadi panas.

Dan itu dapat dirasakan oleh Muichirou. "Nee-san, eek-nya keras, ya?"

Kanna sontak menoleh. Menatap Muichirou dengan sorot mata yang tajam. "What did you just say, man?"

Refleks saja Muichirou menggeleng. Melihat raut wajah yang menyeramkan milik Kanna, sungguh menakutkannya.

Kanna kembali mengintip. Melihat Tanjirou tengah membantu Kanao membawa keranjang yang lumayan besar. Kemungkinan isinya adalah Bunga Wisteria.

fearless ; kamado tanjirou [√]Where stories live. Discover now